Bola.com, Jakarta - Persebaya Surabaya sudah menerapkan kebijakan memangkas gaji pemain hingga 75 persen pada periode Maret-Juni 2020.
Pembayaran gaji 25 persen telah dieksekusi sejak Maret 2020. Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, memaklumi keputusan tersebut.
Baca Juga
3 Striker Pegadaian Liga 2 yang Bisa Diincar Banyak Klub BRI Liga 1: Ada Striker Lokal dengan Torehan 10 Gol!
7 Wonderkid yang Bersinar pada Jeda Internasional Maret 2024: Kobbie Mainoo dan Endrick Mencuri Perhatian
3 Hal yang Terseret Mengikuti Derasnya Popularitas Bang Jay Idzes yang Terus Menyala
Advertisement
Menurut aji, para pemain Persebaya Surabaya tidak keberatan dengan pemotongan gaji secara besar-besaran. Sebab, alasannya jelas. Saat kompetisi berhenti, Bajul Ijo minim pemasukan.
"Gaji sudah berjalan 25 persen dan kami semua tidak mempermasalahkannya. Kami semua bisa memahami situasi karena saat ini memang sedang force majeure. Jadi, tidak ada masalah dengan besaran gaji tersebut," kata Aji dinukil dari laman Liga Indonesia.
Untuk urusan pemotongan gaji pemain, Persebaya Surabaya bukan yang terparah. Sejauh ini, Persita Tangerang paling kencang mengikat pengeluaran. Para pemain hanya menerima 10 persen gaji untuk rentang waktu yang sama.
Video
Pekerjaan Rumah untuk Pemain
Meski tidak menerima gaji secara penuh, Aji tetap meminta skuat Persebaya Surabaya profesional. Hansamu Yama dan kawan-kawan dituntut tetap berlatih dari rumah di tengah libur kompetisi.
"Saat ini, tugas utama kami adalah menjaga kondisi masing-masing selama libur. Mereka pemain profesional harus pandai-pandai mengatur diri termasuk latihan di masa libur," jelas Aji.
Advertisement
Aji juga memperbolehkan pemain Persebaya untuk pulang kampung. Wajah-wajah impor telah kembali ke negaranya masing-masing. Kecuali Makan Konate, yang tidak bisa mudik ke Mali karena tengah di-lockdown.
Advertisement