Sukses


Membandingkan Stefano Lilipaly dengan Evan Dimas, 2 Gelandang Andalan Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Stefano Lilipaly sebagai playmaker, Evan Dimas Darmono menjadi gelandang box to box. Begitulah kira-kira pemandangan lini tengah Timnas Indonesia selama empat tahun belakangan.

Mulai dari era Alfred Riedl, Luis Milla hingga Simon McMenemy, peran keduanya seolah tidak tergantikan. Dua posisi lini tengah Timnas Indonesia telah dikunci oleh Lilipaly dan Evan Dimas.

Hanya, kolaborasi keduanya di level senior Timnas Indonesia belum membuahkan gelar. Lilipaly yang dinaturalisasi pada 2011, baru aktif di timnas sejak 2016. Adapun Evan Dimas, pernah mengantar timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013.

Di level klub, keduanya sama-sama pernah mencicipi gelar. Evan Dimas lebih dulu meraih trofi Liga 1 bersama Bhayangkara FC. Lilipaly lalu menyusul dengan Bali United dua tahun berselang.

Lilipaly unggul di pengalaman. Maklum, pemain kelahiran Arnhem, Belanda ini lebih tua lima tahun dibandingkan Evan Dimas, yang kini berusia 25 tahun. Lilipaly pernah berkarier di kompetisi paling elite di Belanda, Eredivisie pada 2011-2012 bersama Utrecht. Namun, statusnya hanya sebagai pelapis.

Sebelum berkarier di Indonesia pada pertengahan 2015, Lilipaly banyak menghabiskan waktunya di kompetisi kasta kedua Belanda, Eerste Divisie. Almere City, Telstar, dan SC Cambuur merupakan tim-tim yang pernah dibelanya pada kejuaraan tersebut.

Lilipaly juga pernah mampir di Jepang untuk membela klub kasta kedua di sana, Consadole Sapporo. Namun, dia hanya mampu mengemas empat penampilan.

"Semoga saya mendapat banyak kesempatan bermain sehingga bisa menunjukkan kemampuan," kata Lilipaly saat baru bergabung. Namun, ekspektasinya itu berbanding terbalik dengan realita.

Kariernya di Jepang hanya seumur jagung. Lilipaly lalu memutuskan untuk membuka lembaran baru dalam karier sepak bolanya yaitu berkompetisi di Indonesia untuk pertama kalinya. Dia bergabung dengan Persija Jakarta pada 2015.

"Klub Jepang yang kemarin saya perkuat gagal menjadi juara. Makanya saya harap bersama Persija, kami bisa juara. Di klub saya sebelumnya, saya jarang bermain. Hanya pertandingan-pertandingan persahabatan atau uji coba. Saya harap di Persija saya bisa berkontribusi banyak di sejumlah pertandingan. Dan, saya harap Persija bisa juara di musim ini," kata Stefano Lilipaly.

Video

2 dari 4 halaman

Pulang ke Belanda, Merapat ke Bali United

Kemesraan Lilipaly bersama Persija harus berakhir seiring dengan penghentian kompetisi akibat hukuman FIFA kepada PSSI. Dia pulang kampung ke Belanda untuk memperkuat Telstar dan Cambur sebelum kembali ke Indonesia pada 2017 untuk menerima pinangan Bali United dan menyetujui kontrak berdurasi tiga setengah tahun.

Bergabung pada pertengahan musim, performa Lilipaly sempat disorot karena tidak kunjung menjanjikan. Pada akhir musim, dia membukukan empat gol dari 15 penampilan bersama Bali United.

Lilipaly berhasil meraih gelar juara pada musim ketiganya bersama Bali United. Hingga tahun lalu, dia total mencatatkan 67 penampilan dan mengoleksi 21 gol.

Adapun, bersama Timnas Indonesia, Lilipaly tampil dalam 27 pertandingan dan mencetak tiga gol. Dia selalu menjadi andalan di setiap turnamen sejak 2017.

3 dari 4 halaman

Potensi Tersia-siakan Evan Dimas

Dulu, bakat Evan Dimas diyakini akan mengantarnya berkarier di Eropa. Di level seumurannya, penampilannya yang paling konsisten dan menonjol.

Seiring berjalannya waktu, Evan Dimas hanya mampu menembus persaingan Liga Malaysia bersama Selangor FA pada 2018 sebelum kembali ke Indonesia dengan berkostum Barito Putera.

Titik balik kebangkitan karier Evan Dimas dimulai pada musim ini. Dia diyakini mengambil pilihan tepat kala menerima pinangan Persija. Di tim ibu kota, pemain kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu berpotensi untuk kembali merengkuh trofi juara.

"Persija serius sekali ingin mendatangkan dan menantikan kehadiran saya. Itu yang membuat saya memilih Persija. Semoga kedatangan saya memberikan prestasi dan dampak positif untuk Persija. Apalagi Persija memiliki target besar di musim 2020," imbuh Evan Dimas.

Di level timnas, karier Evan Dimas terbilang cemerlang, namun hanya di kelompok umur. Setelah mengantar Timnas Indonesia U-19 menjadi raja Asia Tenggara di Piala AFF U-19 2013, Evan Dimas perlahan promosi ke timnas U-23 dan senior.

Evan Dimas adalah bagian dari Timnas Indonesia U-22 ketika mendulang medali perak SEA Games 2019. Sayang, pada pertandingan final melawan Vietnam, dia ditekel oleh bek lawan dan menderita cedera.

Sejak 2014, Evan Dimas membukukan 24 laga bersama Timnas Indonesia. Dari jumlah itu, pemain bernomor punggung enam ini mengemas empat gol.

4 dari 4 halaman

Prestasi Stefano Lilipaly dan Evan Dimas

Stefano Lilipaly

Klub:

  • FC Utrecht (2010-2012)
  • Almere City (2012-2014)
  • Consadole Sapporo (2014)
  • Persija Jakarta (2015)
  • Telstar (2015-2017)
  • SC Cambuur (2017)
  • Bali United (2017-)

Prestasi:

  • Runner Up Piala AFF 2016 bersama Timnas Indonesia (2016)
  • Juara Liga 1 2019 bersama Bali United (2019)

 

Evan Dimas

Klub:

  • Bhayangkara FC (2014-2017)
  • Selangor FA (2018)
  • Barito Putera (2019)
  • Persija Jakarta (2020-)

Prestasi:

  • Juara Piala AFF U-19 bersama Timnas Indonesia U-19 (2013)
  • Pemain Muda Terbaik Indonesia Soccer Championship (ISC) A (2016)
  • Runner Up Piala AFF 2016 bersama Timnas Indonesia (2016)
  • Medali Perunggu SEA Games bersama Timnas Indonesia U-22 (2017)
  • Medali Perak SEA Games bersama Timnas Indonesia U-22 (2019)

Video Populer

Foto Populer