Sukses


Barito Putera Menyanggupi Pembayaran Gaji Sesuai Kebijakan PSSI

Bola.com, Banjarmasin - Barito Putera menyanggupi keputusan PSSI terkait pemotongan gaji pemain sebesar 75 persen. Klub asal Kalimantan Selatan itu juga sepakat memberikan gaji pemain sebesar 25 persen hingga Juni 2020.

PSSI melalui Surat Keputusan bernomor SKEP/48/III/2020 pada 27 Maret merestui klub untuk melakukan pemotongan gaji pemain sampai 75 persen saat situasi pandemi virus corona yang ditetapkan antara Maret hingga Juni 2020. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan keadilan untuk semua pihak.

Penghentian sementara kompetisi tentu saja membuat pemasukan klub nihil. Meski demikian, klub juga tidak boleh lari dari tanggung jawab dalam memberikan gaji kepada pemain karena sudah diatur dalam kontrak kerja.

"Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, tapi kondisi seperti ini membuat kita semua harus bisa mencari jalan yang paling baik untuk klub dan pemain, pelatih, serta ofisial," kata asisten manajer Barito Putera, Ikhsan Kamil.

"Alhamdulillah kemarin kita sudah lakukan koordinasi dengan pemain, pelatih, dan official yang menyepakati keputusan ini," tegas Ikhsan Kamil.

Kapten Barito Putera, Rizky Pora, selaku perwakilan dari pemain menerima keputusan tersebut. Menurut dia, tidak ada pihak yang menginginkan situasi seperti ini terjadi dalam sepak bola.

"Mau bagaimana lagi karena ini kebijakan PSSI. Lagi pula kami harus memaklumi. Liga tidak jalan hingga berapa bulan ke depan, otomatis klub tidak ada pemasukan," ujar Rizky Pora.

"Apalagi kami baru main sekali di kandang. Jadi intinya, klub sulit, kita juga sulit. Tidak ada yang menginginkan kondisi seperti ini," tegas Rizky Pora yang sudah berseragam Barito Putera sejak 2013 itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Saran untuk Manajemen

Rizky Pora juga memberi saran kepada manajemen Barito Putera agar lebih memperhatikan ofisial dan para pemain muda. Menurut Rizky Pora, besaran pemotongan gaji tidak perlu disamakan karena nilai yang diterima tentu berbeda jauh dari pemain.

"Dalam sebuah tim bukan pemain saja, ada ofisial, dan ada pemain muda. Dari segi pendapatan, semua tidak sama. Jadi saya ingin memberi saran untuk manajemen, agar mereka diberi tambahan, mungkin nilainya lebih 25 persen. Mereka punya keluarga. Belum lagi ada orang tuanya yang tidak kerja karena situasi seperti ini," ujar Rizky Pora.

Video Populer

Foto Populer