Bola.com, Jakarta - Di tengah serbuan pemain asing, para pemain lokal masih bisa menunjukkan tajinya di Liga Indonesia.
Mulai dari era Indonesia Super League (ISL) hingga Liga 1, keseruan Liga Indonesia selama sepuluh tahun terakhir tidak pernah surut. Hampir setiap musimnya, manuver, kontroversi sampai kejutan selalu mengiringi perjalanan kompetisi.
Baca Juga
BRI Liga 1: Persita Waspadai Kebangkitan Persik Meski Baru Saja Dihajar Bhayangkara FC 0-7
Duel Harry Kane Vs Jude Bellingham Warnai Semifinal Liga Champions 2023 / 2024: Ketika Senior Berhadapan dengan Junior
Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Mungkin Absen di Laga Terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024: Demi Siap Tampil di Perempat Final
Advertisement
Liga Indonesia juga diwarnai dengan aksi-aksi pemain lokal. Di posisi striker, pemain lokal harus bersaing dengan bomber asing. Di posisi gelandang serang juga demikian.
Namun, Indonesia punya banyak stok pemain sayap dan bek tengah yang tak kalah kualitas dengan pemain asing.
Di posisi gelandang dan striker, ada juga pemain lokal yang mencuri perhatian di klub sehingga menjadi langganan masuk Timnas Indonesia
Bola.com merangkum lima pemain lokal terbaik Liga Indonesia kurun waktu 2010-2020.Â
Video
Boaz Solossa dan Otavio Dutra
Tentu, Boaz Solossa akan menjadi nama pertama yang menghiasi daftar ini. Boaz merajai prestasi sebagai pemain dalam satu dekade belakangan.
Selain dua kali meraih gelar juara bersama Persipura pada 2010-2011 dan 2013, Bochi, panggilannya, juga merengkuh empat trofi bergengsi, yakni dua gelar top scorer dan dua label pemain terbaik pada 2010-2011 dan 2013.
Advertisement
Bochi juga masih aktif bermain hingga saat ini. Pemain berkaki kidal itu tetap menjadi andalan di lini depan walaupun produkvititasnya menurun.
Setelah Bochi, Otavio Dutra masuk ke dalam daftar lima pemain terbaik Liga Indonesia satu dekade belakangan versi Bola.com. Torehan dua gelar bersama Persipura pada 2010-2011 dan Bhayangkara FC pada 2017 menjadi parameternya.
Dutra, yang dinaturalisasi pada tahun lalu, juga selalu berperan sebagai pemain utama di setiap tim yang dibelanya. Terbaru, bek kelahiran Brasil ini mendapatkan kontrak selama dua musim dari Persija Jakarta saat usianya telah 38 tahun.
Advertisement
Firman Utina dan Alberto Goncalves
Firman Utina, yang saat ini telah pensiun, adalah gelandang jenius yang pernah menjadi andalan Timnas Indonesia. Selama satu dekade terakhir, pemain kelahiran Manado, Sulawesi Utara tersebut dua kali meraih gelar juara.
Pertama, Firman membantu Persib Bandung ke tangga juara ISL 2014. Pada pengujung kariernya, mantan pemain Arema FC tersebut mengantar Bhayangkara FC keluar sebagai kampiun Liga 1 2017.
Advertisement
Alberto Goncalves masuk dalam daftar pemain lokal terbaik di Liga Indonesia pada 2010-2020. Penyerang naturalisasi asal Brasil itu menjadi satu-satunya pemain yang mampu mengemas dua digit gol sejak 2011.
Rinciannya ,25 gol bersama Persipura pada 2011-2012, 14 gol untuk Arema FC pada 2013, 12 gol bagi Arema FC pada 2014, 22 gol untuk Sriwijaya FC pada 2017, 11 gol bagi Sriwijaya FC pada 2018, dan 18 gol untuk Madura United pada musim lalu.
Kemudian, empat golnya untuk Persijap Jepara pada 2010-2011. Beto total mengemas 106 gol untuk kurun waktu 2010-2019. Dia juga sekali menjadi top scorer ISL 2011-2012.
Hamka Hamzah
Â
Mustahil menyingkirkan Hamka Hamzah dari daftar ini. Pasti di setiap klub yang dibelanya, bek kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu menjadi starter.
Advertisement
Dia juga kerap didapuk sebagai kapten tim pada setiap klub yang diperkuatnya. Prestasinya selama 10 tahun terakhir ialah mengantar Persipura menjadi juara ISL 2010-2011.
Hamka, yang pernah hijrah ke PKNS di Liga Malaysia pada 2013-2014, terhitung telah membela delapan klub selama satu dekade belakangan. Walaupun dicap sebagai pemain tak loyal, eks Persija Jakarta ini tetap dihormati oleh rekan-rekan seprofesi dan pencinta sepak bola Indonesia.
Advertisement