Sukses


Hari Nur Yulianto, Kesetiaan Bersama PSIS dan Inspirasi dari Bambang Pamungkas

Bola.com, Semarang - Sepak terjang PSIS Semarang di Shopee Liga 1 tidak dapat dipisahkan dari sosok striker Hari Nur Yulianto. Pemain asal Kendal, Jawa Tengah, ini sudah seperti kepingan puzzle di tim Mahesa Jenar.

Hari Nur Yulianto tercatat menjadi pemain yang paling lama berkostum PSIS Semarang dalam skuat saat ini. Ia sudah berseragam PSIS sejak musim 2013, atau selama tujuh tahun, di mana ia ikut jatuh bangun bersama klub kebanggaan kota Lumpia.

Setidaknya dalam tiga musim terakhir, peran pria yang akrab disapa Mukri ini tidak bisa dianggap sebelah mata. Hari Nur adalah pemain sekaligus nyawa utama bagi lini depan PSIS.

Musim 2017 menjadi bagian awal sejarah kariernya karena ikut mengantarkan PSIS naik kasta ke Liga 1. Lantas di dua musim terakhir, kiprah Hari Nur semakin mengkilap, meski harus bersaing dengan pemain lain termasuk pemain asing.

Kedatangan pemain baru maupun adanya pergantian pelatih, tak mengubah posisi Hari Nur yang tetap pilihan utama permainan. Musim 2018 ia sukses melesakkan 12 gol. Sementara pada musim 2019 lalu, Hari Nur mengoleksi empat gol. Total ia sudah mengoleksi 49 gol untuk PSIS.

Dorongan menjadi pemain sepak bola profesional tak hanya datang dari dirinya. Dukungan dari keluarga pun membuatnya lebih termotivasi. Apalagi ia melihat sosok Bambang Pamungkas, pemain legendaris Timnas Indonesia yang berasal dari Getas, Jawa Tengah, yang menjadi sumber inspirasinya.

Banyak kisah perjalanan selama berkarier di PSIS Semarang yang diceritakan pemain kelahiran 31 Juli 1989 ini. Berikut ini petikan wawancara Bola.com dengan Hari Nur Yulianto, Kamis (7/5/2020).

Video

2 dari 3 halaman

Kesetiaan dan Target Tinggi Bersama PSIS

Bagaimana rasanya menjadi pemain PSIS Semarang sampai saat ini?

Menjadi suatu kebanggaan bagi saya bisa bermain di tim yang punya sejarah. Kendal tidak jauh dari Semarang, dan menjadi tim idaman.

Bisa bermain untuk PSIS memang impian saya sejak kecil. Sekarang menjadi pemain yang punya penampilan banyak di PSIS, luar biasa rasanya.

Ada momen atau gol spesial yang tidak bisa dilupakan selama bermain di PSIS?

Semua gol buat saya adalah momen yang spesial. Namun, jika memilih, tiga gol saya ke gawang Martapura FC pada 2017 adalah kenangan paling sulit dilupakan.

Saat itulah PSIS memenangkan tempat ketiga dan tiket terakhir promosi ke Liga 1. Tentu senang bisa ikut ambil bagian dalam perayaaan itu.

Pernah ada keinginan bermain untuk tim lain?

Pernah, namanya dinamika dalam sebuah kompetisi. Sempat ada keinginan bisa bermain di klub lain. Barangkali ingin mencoba pengalaman baru.

Termasuk ketika ada tawaran dari klub di Liga Thailand. Saat itu ada beberapa agen yang memberikan penawaran kepada saya. Namun, saya menolaknya karena melalui agen, bukan klub yang bersangkutan yang menghubungi saya.

Namun, itu sebuah gambaran masa lalu, mungkin memang saya ditakdirkan untuk PSIS. Tim yang sudah membesarkan nama saya.

Bagaimana melihat loyalitas suporter PSIS?

Seperti sudah kehabisan kata-kata untuk menggambarkan loyalitas dan bentuk dukungan suporter PSIS. Baik Panser Biru dan Snex sangat luar biasa.

Melihat dukungan langsung dari mereka ketika bermain di kandang sendiri atau bertandang ke markas lawan, seperti tidak kenal lelah. Untuk itulah mereka menjadi satu alasan saya untuk tetap di sini.

Target yang paling ingin dicapai bersama PSIS?

Selama berkarier di PSIS, prestasi besar yang saya rasakan adalah bisa membawa tim ini promosi ke Liga 1. Kemudian bisa bertahan di kasta tertinggi di dua musim terakhir.

Target saya yang ingin dicapai tentunya adalah bisa membawa PSIS juara Liga 1. Kemudian saya juga ingin merasakan membela Timnas Indonesia.

3 dari 3 halaman

Awal Kisah Menyukai Sepak Bola dan Bambang Pamungkas

Sejak usia berapa mengenal dan belajar sepak bola?

Saya mulai mengenal dan menyukai sepak bola sejak masih kecil. Seperti halnya bocah-bocah kampung ketika itu, awalnya ya gemar bermain dengan bola plastik bersama teman-teman.

Kemudian puncaknya ketika masuk SMP, saya ikut sekolah sepak bola di dekat kampung saya di Kendal. Senang bisa menyalurkan hobi ini.

Ada pengaruh dari orang tua atau kerabat untuk menjadi pemain sepak bola?

Tentu, terutama kedua orang tua saya selalu mendukung agar fokus untuk menjadi atlet sepak bola. Mungkin karena orang tua melihat saya punya bakat di olahraga ini.

Alhamdulillah saat ini saya ikut mewujudkan impian dengan menjadi pemain profesional. Saya senang karena bisa sekaligus membanggakan orang tua.

Siapa pesepak bola yang menjadi idola? Dan Apa alasannya?

Bambang Pamungkas, alasannya karena saya sudah mengaguminya sejak dulu. Ia merupakan putra daerah di Jawa Tengah yang bisa sukses dalam kariernya di sepak bola, baik bersama klub maupun Timnas Indonesia.

Ia termasuk pemain yang menjadi inspirasi saya. Bepe merupakan striker dengan kemampuan lengkap, baik kedua kaki maupun sundulan kepalanya sama-sama kuat.

Video Populer

Foto Populer