Sukses


Soal Status Kelanjutan Shopee Liga 1 2020, Arema Seia Sekata dengan Persija

Bola.com, Jakarta - Manajemen Arema FC angkat bicara soal sikap mereka terkait status masa depan kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 yang masih menggantung imbas pandemi corona. Klub berlogo singa mengepal ini sepakat dengan usulan petinggi Persija Jakarta, Ferry Paulus.

"Kami sepakat dengan usulan Pak Ferry, dan yang diulang lagi oleh Pak Hasani (salah satu anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, red) beberapa waktu lalu. Bagi kami, ini adalah ide yang sangat bagus," kata Ruddy.

Dalam sebuah usulannya, Ferry sepakat dengan sejumlah usulan agar kompetisi dihentikan. Salah satu alasannya adalah kondisi yang tak ideal apabila kompetisi dipaksakan berjalan.

Selain itu, Ferry Paulus juga mengusulkan bahwa musim kompetisi 2021 bisa dimulai pada September 2020. Kemudian, musim 2021 berakhir pada April 2021.

Dengan jadwal seperti ini, ada keuntungan yang bisa didapat bagi kompetisi Indonesia. Jadwal FIFA Matchday tak sampai mengganggu gelaran kompetisi.

Lebih lanjut, Ruddy menyebut, sesuai dengan jadwal yang diusulkan manajemen Persija, maka tak akan ada turnamen jika kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 tak dilanjutkan. Sebagai gantinya, tim-tim akan langsung menyiapkan diri untuk berlaga pada kompetisi musim 2021.

"Tidak perlu ada turnamen lagi untuk mengisi jeda dari saat kompetisi dihentikan sampai musim 2021 tahun depan," tutur Ruddy.

"Tim-tim bisa bersiap mulai Agustus untuk berkompetisi pada September. Semoga saja pada saat itu kondisi sudah memungkinkan," ia menimpali lagi.

Video

2 dari 2 halaman

Bagaimana dengan Subsidi?

Bicara soal pembayaran subsidi musim kompetisi 2020, Arema sepakat dengan PSSI.

"Kami sepakat dengan PSSI, terutama dengan surat yang dilayangkan Sekjen PSSI untuk menanggapi surat dari PT LIB," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, pada Bola.net, Rabu (06/05).

"Sebagai klub, kami merasa surat PSSI ini mampu mewakili perasaan kami," sambungnya.

Menurut Ruddy, klub sebenarnya tak terlalu mempermasalahkan jika memang dana yang dimiliki PT LIB tak mencukupi untuk membayar subsidi secara penuh. Namun, saat ini, PT LIB memiliki dana untuk membayar subsidi sesuai dengan perjanjian awal.

Ada salah satu sponsor utama Liga 1 yang mencairkan dana mereka. Besarannya, menurut informasi yang didapat, sekitar beberapa belas miliar.

"Kami bukannya mau sok pahlawan. Namun, harus diakui secara jujur, yang dijual kan kami-kami, 18 klub peserta Liga 1, ini. Jadi, tolonglah, kami diprioritaskan," tuturnya.

Sebelumnya, PT LIB berencana untuk membayar subsidi klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2 untuk Bulan Maret. Namun, klub-klub peserta Liga 1 hanya akan menerima Rp 350 juta. Padahal, dalam kesepakatan awal, PT LIB akan menyubsidi klub-klub peserta Liga 1 sebesar Rp 520 juta.

Rencana PT LIB ini kemudian dimentahkan PSSI. Melalui surat dari Sekjen PSSI, Yunus Nusi, federasi sepak bola Indonesia ini meminta PT LIB untuk membayar subsidi sesuai kesepakatan.

 

Sumber asli: Bola.net

Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah, Published 7/5/2020)

Video Populer

Foto Populer