Sukses


Egy Maulana Vikri Bermimpi Tampil di Premier League

Bola.com, Jakarta - Egy Maulana Vikri memendam mimpi untuk bermain di Premier League. Namun, gelandang berusia 19 tahun ini tetap berhasrat memiliki kesempatan untuk mencicipi ketatnya persaingan di kompetisi negeri Ratu Elizabeth itu.

Saat ini, Egy Maulana Vikri tengah fokus untuk meningkatkan kemampuannya agar bisa menembus skuat inti klub Polandia, Lechia Gdansk. Pada tahun depan, pemain Timnas Indonesia U-22 ini akan berstatus tanpa klub setelah menjalani tiga tahun kontrak.

Jika Lechia Gdansk tidak memperpanjang masa baktinya, Egy telah mempersiapkan ancang-ancang untuk hijrah ke negara lain. Namun, masih di seputar Eropa. Eks Persab Brebes ini menyasar Spanyol dan Portugal.

Meski begitu, Premier League tetap menjadi tujuan akhir Egy. Namun, pemain asal Medan, Sumatra Utara, ini bakal terkendala banyak aturan. Satu di antaranya mengenai syarat mendapatkan izin kerja dari pemerintah Inggris.

"Saya ingin bermain di Spanyol dan Portugal. Kalau di Inggris, ada peraturan ketat supaya bisa bermain di Premier League," ujar Egy dalam perbincangannya dengen Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.

"Kalau saya sudah bermain 4-5 tahun di Eropa, mungkin saya bisa bermain di Premier League," ucap Egy Maulana Vikri.

Dua musim bersama Lechia Gdansk, Egy masih menjadi anak bawang. Dia baru tampil dalam tiga pertandingan dengan jumlah menit bermain yang hanya menyentuh 56 menit.

Video

2 dari 2 halaman

Izin Kerja di Inggris

Izin kerja atau work permit adalah satu syarat yang diperlukan oleh pesepak bola asing yang ingin berkarier di Premier League. Ingat, pesepak bola adalah pekerja, dan pekerja membutuhkan izin kerja.

Adapun work permit awalnya hanya dibutuhkan oleh pemain non-Uni Eropa. Namun, setelah Brexit, maka penggunaannya menjadi melebar ke pemain non-Inggris Raya juga.

Secara fisik, izin kerja adalah surat atau dokumen dari UK Home Office yang berisi perizinan bekerja di Inggris. Sangat jelas maknanya, tapi sangat tidak mudah mendapatkannya, terutama Premier League menerapkan peraturan yang ketat. Sebagus apapun kemampuan Egy Maulana Vikri misalnya, belum tentu ia bisa bermain di Premier League karena sejumlah ketentuan.

Syarat umum dari Premier League adalah seorang pesepak bola non-Inggris Raya harus sudah membela tim nasionalnya sekian persen dalam dua tahun sebelumnya.

Sebagai contoh, Timnas Polandia bermain sebanyak 10 kali dalam dua tahun belakangan, namun Robert Lewandowski hanya bermain satu kali, maka belum tentu bisa mendapatkan izin kerja dari UK Home Service.

Premier League juga mengacu pada ranking FIFA. Pemain yang berasal dari negara yang berperingkat 1-10 bisa mendapatkan izin kerja di Inggris jika bermain sebanyak 30 persen dari pertandingan internasional selama dua tahun belakangan. Berikut ketentuannya:

  • Ranking 1-10, 30 persen
  • Ranking 11-20, 45 persen
  • Ranking 21-30, 60 persen
  • Ranking 31-50, 75 persen

Dilihat dari ketentuan di atas, maka peluang untuk melihat pemain Indonesia bermain di Premier League sangat sulit sebab Premier League mengharuskan pesepak bola non-Inggris berasal dari negara yang peringkat FIFA-nya 50 besar.

Jika ada pemain yang tidak memenuhi kriteria tersebut, mereka bisa mengajukan banding. Ada pun harga pemain tersebut haruslah tinggi, gajinya juga besar, sebab ini menandakan betapa pemain tersebut sangat bagus dan bisa berpengaruh signifikan buat Premier League.

Video Populer

Foto Populer