Sukses


Cerita Bintang Persib Dedi Kusnandar Pernah Nangis Gara-gara Uang 10 Ribu Perak

Bola.com, Jakarta - Dedi Kusnandar jadi salah satu aset berharga di lini tengah Persib Bandung saat ini. Namun, sang pemain mengaku sempat frustrasi karena tak juga dapat kesempatan mentas di Maung Bandung.

"Sebagai putra daerah, saya bermimpi bisa membela Persib. Tapi di awal karier profesional saya malah harus merantau karena tak dilirik sama sekali oleh klub ini. Setelah berberapa tahun berkarier, barulah kesempatan untuk mudik bermain di Persib terbuka. Alhamdullilah," kata sang gelandang jangkar.

Dedi bergabung ke Persib sejak musim 2015. Sebelumnya, Dedi sempat mengembara ke berbagai klub seperti Pelita Jaya, Arema, hingga Persebaya Surabaya.

Pada saat masih kanak-kanak, Dedi menimba ilmu di Sekolah Sepak Bola (SSB) UNI di Kota Bandung.

Dalam wawancaranya bersama Valentino Simanjuntak di kanal Youtube Jebreeetmedia TV, Dedi Kusnandar mengungkap satu peristiwa lucu yang menimpa dirinya saat masih belajar SSB.

Kejadian tersebut terjadi saat Dedi berusia 10 tahun. Suatu hari, Dedi hendak berangkat berlatih ke lapangan SSB UNI dari kediamannya di Jatinangor.

Sebelum berangkat, tanpa sepengetahuan Dedi, orang tuanya menyelipkan uang Rp 10.000 di tas Dedi untuk ongkos pulang nanti.

"Ketika mau pulang beres latihan, saya cari-cari di saku gak ada uang buat ongkos. Mau minjam uang malu. Soalnya saya waktu itu masih berstatus siswa baru di UNI. Ya sudah mau gimana lagi, akhirnya saya jalan kaki dari lapangan UNI ke Jatinangor, ngikutin jalur angkot," papar Dedi.

Video

2 dari 2 halaman

Kenangan Tak Terlupakan

Sesampainya di rumah, Dedi yang masih bocah itu menangis karena kakinya lecet akibat jalan dalam jarak yang jauh.

Pada saat itulah orang tuanya memberi tahu Dedi bahwa uang ongkos sudah dimasukkan ke dalam tas, bukan di saku. "Malunya saya ketika tahu sebenarnya uang buat ongkos ada," kata Dedi Kusnandar.

Dedi mengatakan hal tersebut menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan selama berjuang meraih mimpi menjadi pesepak bola.

"Saya tidak akan pernah melupakan jasa kedua orang tua saya. Mereka mendukung saya jadi pesepak bola sejak kecil. Mereka yang selalu menyemangati saya hingga kemudian bisa seperti ini," tutur pemain yang namanya melesat naik usai membela Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2013 itu.

Video Populer

Foto Populer