Sukses


Kriteria Direktur Utama PT LIB versi Arema FC

Bola.com, Malang - Operator kompetisi Shopee Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) akan punya sosok pemimpin yang baru karena kursi Direktur Utama yang sebelumnya dijabat Cucu Somantri sedang lowong. Cucu mundur dari jabatan itu dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Luar Biasa PT LIB, Senin (18/5/2020).

Tentu akan jadi sorotan seperti apa figur baru yang akan menempati jabatan tersebut. Arema FC sebagai kontestan Liga 1 ikut memberikan suara terkait kandidat yang tepat untuk menjadi Dirut di PT LIB.

“Agar tidak ada benturan kepentingan, Dirut harus dari kalangan profesional. Bila perlu mencarinya lewat pengumuman terbuka di media massa. Sehingga yang didapat sosok yang sudah berpengalaman, profesional, dan relasinya bagus. Tentunya bisa sejalan dengan federasi dan pemegang saham,” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.

Bagi Arema, sebenarnya tugas utama PT LIB bukan sekadar menjalankan roda kompetisi. Tapi, lebih kepada menaikkan nilai jual klub peserta kepada sponsor atau relasi bisnis.

“Harus step by step. Arema juga berharap hak komersial yang dibagikan kepada klub nantinya tidak dipukul rata seperti saat ini. Lantaran investasi yang sudah dilakukan klub untuk membangun tim berbeda,” jelasnya.

 

Video

2 dari 2 halaman

Mencontoh La Liga Spanyol

Ruddy mencontohkan di Spanyol. Hak komersial yang didapatkan oleh Barcelona dan Real Madrid dari operator kompetisinya tentu lebih besar ketimbang klub lain. Itu yang ke depan harus dilakukan agar klub berlomba untuk membentuk tim yang bagus di setiap musim.

“Sebenarnya di TSC 2016 lalu sudah dilakukan pembagian yang fair. Menerapkan ranking dan rating. Juara dapat hadiah tambahan, hak siar dari rating televisi juga tidak sama. Kalau ratingnya tinggi tentu hak siarnya lebih banyak dapatnya,” lanjutnya.

Jika diukur dari rating, Arema tentu dapat pemasukan lebih besar karena Singo Edan punya fans besar di Indonesia. Wajar jika manajemen Arema berharap ke depan aturan pembagian hak komersial berdasarkan rating. Hal itu sepadan dengan jumlah investasi untuk pembelian pemain.

“Waktu TSC, Arema masuk empat besar untuk rating televisi. Jadi lumayan yang didapatkan,” imbuhnya.

Video Populer

Foto Populer