Sukses


Bagaimana Nasib Piala Dunia U-20 2021 dan Penerapan New Normal di Sepak Bola Indonesia?

Bola.com, Jakarta - Jika tak ada perubahan jadwal, tahun depan Indonesia akan menggelar event akbar Piala Dunia U-20 2021. Ajang tersebut tentu bakal menyajikan pengalaman berbeda karena digelar setelah pandemi virus corona.

Sesuai dengan agenda FIFA, Piala Dunia U-20 2021 bakal bergulir pada 20 Mei - 11 Juni 2021. Terlalu dini memang untuk meramalkan bagaimana perhelatan event yang menjadi kebanggaan Indonesia.

Dunia saat ini masih berjuang untuk bisa memerangi pandemi virus corona. Sampai Kamis (28/5/2020), kasus positif corona telah mencapai angka 5,6 jutaan di seluruh dunia.

Angka kematian akibat virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 itu mencapai 355.575 orang di seluruh dunia. Belum ada tanda-tanda penurunan kasus yang terjadi dan berarti belum ada negara yang benar-benar pulih dari corona.

Contohnya di Indonesia, kasus positif corona masih terjadi dan meningkat setiap harinya. Sejauh ini, telah terjadi 24.538 kasus positif di Indonesia.

Pemerintah Indonesia masih beradu strategi untuk berusaha menekan angka penularan. Begitu juga dengan PSSI yang konsentrasinya terpecah karena belum memutuskan nasib kompetisi 2020 sembari memikirkan persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 yang terganggu pandemi.

Durasi 11 bulan kedepan akan menjadi masa-masa sibuk buat PSSI untuk bisa menyukseskan event akbar tersebut. Memang tak ada yang mampu meramalkan kapan pandemi ini benar-benar menghilang dari Indonesia.

Meski demikian, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, masih percaya diri Piala Dunia U-19 2020 bisa digelar tepat waktu. Hal itu dibuktikan sampai Mei ini FIFA masih berkoordinasi dengan PSSI mengenai kesiapan event dua tahunan tersebut.

"Kami terus berkoordinasi dengan FIFA terkait persiapan Piala Dunia U-20 2021, termasuk menyiapkan business plan. Demikian pula mengenai kesiapan Timnas U-19 yang tahun depan akan bertanding di ajang itu," kata Mochamad Iriawan pada 23 Mei 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

New Normal di Sepak Bola

PSSI saat ini dikejar waktu untuk segera merampungkan persiapan venue untuk Piala Dunia U-20 2021. Selain itu, PSSI juga harus mampu meyakinkan FIFA terkait keamanan kesehatan dari negara-negara peserta, suporter, dan lainnya.

Adanya pandemi virus corona tentu menunut adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat. Walaupun belum ada kepastian, PSSI bisa belajar dari event internasional terdekat nantinya semisal lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 atau Piala AFF 2020.

Kedua event tersebut rencananya digelar pada mulai Oktober sampai pengujung tahun dan bisa dijadikan panggung percontohan. Pastinya, akan ada pengalaman berbeda yang terjadi setelah pandemi virus corona.

Besar kemungkinan kedua event tersebut akan menerapkan Tatanan Normal Baru (New Normal) dalam sepak bola. Istilah tersebut mulai akrab dalam beberapa hari terakhir yang membuat masyarakat akan menjalani kehidupan normal sehari-hari di tengah pandemi virus corona. Gaya kehidupan baru ini mewajibkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Dalam sepak bola, New Normal bisa dimulai dengan menggelar pertandingan tanpa kehadiran penonton. Kemudian jumlah manusia yang hadir di stadion semisal pemain dua tim, offisial, perangkat pertandingan, media, tak boleh melebihi 300 orang.

Para pemain yang terlibat dalam pertandingan akan dikarantina. Sebelum dan sesudah pertandingan mereka diwajibkan melakukan tes kesehatan. Jika ada pemain, pelatih, atau official yang terjangkit, maka seluruh tim akan dilarang bertanding.

Sementara itu, para pemain di bangku cadangan diwajibkan melakukan jaga jarak dan memakai masker. Adapun pemain di lapangan tidak dianjurkan untuk melakukan selebrasi yang memungkinkan adanya kontak fisik dengan rekannya.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, mengaku Pemerintah secara penuh mendukung PSSI untuk mempersiapkan penyelenggaraan event tersebut. Nantinya, PSSI akan dibantu beberapa kementerian untuk menyukseskan Piala Dunia U-20 2021.

"Pemerintah pasti turun tangan untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 nantinya. Kementerian terkait terus melakukan koordinasi dengan PSSI dalam hal ini," ucap Zainudin Amali.

3 dari 4 halaman

Siap Tanpa Penonton?

PSSI dan masyarakat Indonesia tentu harus bersiap untuk kemungkinan terburuk Piala Dunia U-20 2021 digelar tertutup. Artinya, tak akan ada penonton yang bisa menyaksikan pertandingan secara langsung.

Situasi ini tentu tidak mengenakkan. Apalagi, Piala Dunia U-20 2021 akan menjadi jalan Indonesia untuk menggelar event sepak bola besar lainnya.

Atmofer Piala Dunia U-20 2021 tak akan menarik. Namun, hal ini harus menjadi perhatian Pemerintah dan PSSI jika nanti situasi belum memungkinkan.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menyebut Presiden Joko Widodo masih mendukung Piala Dunia U-20 2021 digelar sesuai rencana. Terkait digelar secara tertutup, Pemerintah memilih menunggu sikap dari FIFA dan PSSI.

"Terakhir penegasan dari Pak Presiden itu tidak ada perubahan yakni kita tetap siap menjadi tuan rumah. Namun, karena sekarang kondisi pandemi virus corona, akan kami sesuaikan dan ada yang harus dimodifikasi," ujar Zainudin.

"Pastinya protokol itu akan dilakukan karena tidak mungkin berlangsung dalam keadaaan normal. Ini judulnya New Normal. Kalau soal tanpa penonton, kita lihat nanti karena kan digelarnya masih Mei dan Juni 2021. Seperti apa situasinya tentu kami akan bicara dengan PSSI dan FIFA," ujar Zainudin.

Sikap Pemerintah cukup realistis karena durasi penyelenggaraan masih lama yakni 11 bulan lagi. Tentunya, diharapkan pandemi virus corona cepat berakhir sehingga Piala Dunia U-20 2021 dan event-event olahraga lainnya bisa digelar kembali.

4 dari 4 halaman

Persiapan Terganggu

Wabah virus corona juga menganggu persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Proses pembangunan infrastruktur dan renovasi stadion untuk venue terhambat.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menyebut pengerjaan proyek harus dihentikan. Hal itu dilakukan demi mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan Pemerintah.

"Saat ini persiapan fisik untuk venue Piala Dunia U-20 2021 dihentikan karena pandemi virus corona. Namun, proses administrasi tetap berlanjut. Sesuai imbauan dan arahan dari ketum untuk mengikuti protokoler pemerintah, karena kesehatan dan keselamatan menjadi tujuan utama saat ini," ujar Yunus.

Belum diketahui kapan persiapan akan dilanjutkan. Indonesia kini berburu dengan waktu karena Piala Dunia U-20 2021 bakal digelar 11 bulan lagi.

Proses persiapan infrastruktur juga berdampak pada pemilihan venue Piala Dunia U-20 2021. PSSI sampai saat ini belum memutuskan stadion-stadion mana yang jadi venue meski sudah didesak oleh FIFA.

"Kami mengirimkan update dan melaporkan perkembangan situasi terkini di Indonesia kepada FIFA. Mereka menyambut baik tentang laporan kami, selanjutnya mereka akan terus melakukan korespondensi dan meeting bersama PSSI terkait persiapan Piala Dunia," ungkap Yunus Nusi.

Video Populer

Foto Populer