Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya masih dalam proses melakukan renegosiasi dengan para pemain dan jajaran pelatih. Itu dilakukan untuk memastikan kondisi tim mereka jelang lanjutan Shopee Liga 1 2020 yang dimulai pada 1 Oktober mendatang.
PSSI memberi kelonggaran kepada klub kontestan Liga 1 untuk membayarkan gaji para pemain sebesar 50 persen per bulan. Hal inilah yang membuat klub-klub perlu melakukan negosiasi ulang.
Baca Juga
3 Pemain Inter Milan yang Berpotensi Bersinar di Euro 2024 usai Meraih Scudetto: Jagoan Timnas Italia sampai Senjata Rahasia Prancis
Ragnar Oratmangoen Bujuk Ole Romeny Terima Tawaran Naturalisasi: Calon Juru Gedor Andalan Timnas Indonesia
7 Manajer yang Pernah Menolak Liverpool: Kok Ada Nama Jurgen Klopp?
Advertisement
Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, menyebut pihaknya hampir merampungkan proses itu. Klub berjulukan Bajul Ijo tersebut juga perlu memastikan kondisi keuangan.
“Renegosiasi kontrak dengan pelatih, pemain, dan ofisial sudah berjalan 95 persen. Kalau liga bergulir, pasti dalam kondisi tidak biasa, termasuk dalam finansial,” ucap pria berusia 43 tahun itu.
Seluruh klub Liga 1 2020 akan menjalani kompetisi dengan kondisi tidak biasa di tengah pandemi COVID-19. Hal itu juga berpengaruh kepada pemasukan klub yang angkanya cenderung menurun dari biasanya, termasuk Persebaya Surabaya.
Video
Alasan Perlunya Berhitung
Persebaya Surabaya harus rela kehilangan pemasukan lewat penjualan tiket pertandingan. Sebab, seluruh pertandingan Liga 1 yang tersisa nanti bakal digelar tanpa penonton.
“Persebaya pasti menghitung situasi ini dengan tetap menempatkan faktor kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama,” imbuh Candra Wahyudi.
Advertisement
Sebanyak 18 klub Liga 1 2020 diminta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama kompetisi berlangsung. Hal ini menjadi perhatian utama karena PT LIB juga akan mengadakan pertemuan terkait pembahasan ini.
Advertisement