Sukses


Mengintip Kekuatan Persebaya untuk Lanjutan Shopee Liga 1 2020, David da Silva Melengkapi Skuat Bajul Ijo

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya tidak banyak melakukan perubahan untuk lanjutan Shopee Liga 1 2020. Semua pemain dipastikan bertahan dan mencapai kesepakatan dalam renegosiasi untuk kompetisi di tengah pandemi COVID-19.

Beberapa pemain yang telah didatangkan pada awal musim bakal menjadi andalan untuk mencapai target juara. Bahkan, ada satu sosok yang bisa dibilang sebagai pemain bintang dan memegang peran penting.

Pemain itu adalah Makan Konate. Kehadirannya disebut-sebut sebagai megatransfer bagi klub berjulukan Bajul Ijo itu. Meski tak pernah berbicara secara gamblang, Persebaya Surabaya beberapa kali mengirim kode ingin menjuarai Shopee Liga 1 2020 dengan mendatangkannya.

Berikutnya, deretan sejumlah pemain lokal diharapkan bisa membantu mencapai target itu. Di antaranya adalah Rivky Mokodompit, Angga Saputra, Arif Satria, Zoubairou Garba, Hambali Tolib, hingga Patrich Wanggai.

Jangan lupakan pemain asal Palestina, Mahmoud Eid, yang kini mulai menunjukkan tajinya. Mahmoud dan Makan Konate melengkapi daftar pemain impor yang sebelumnya telah diisi oleh Aryn Williams dan David da Silva.

Persebaya tidak melupakan tradisi untuk menggunakan para pemain didikan kompetisi internal. Nama-nama seperti Rachmat Irianto, Rizky Ridho, Hansamu Yama, Koko Ari Araya, hingga Mokhamad Syaifuddin masih diperhitungkan.

Skuat teranyar Persebaya ini langsung berhasil mempersembahkan titel juara turnamen pramusim. Mereka memenangkan Piala Gubernur Jatim 2020 setelah mengalahkan Persija Jakarta di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2/2020).

Prestasi Persebaya Surabaya di ajang ini diharapkan bisa menular ke kompetisi Shopee Liga 1 2020. Apalagi, mereka musim lalu mampu keluar sebagai runner-up Liga 1 2019, meski memiliki selisih poin hingga 10 dengan Bali United di puncak klasemen.

Video

2 dari 4 halaman

Pemain Bintang

Seperti sudah disinggung di awal, Makan Konate menjadi sosok pemain yang memiliki nama paling terang di antara rekan-rekannya. Dia bahkan menjadi rebutan banyak klub sebelum akhirnya memutuskan bergabung Persebaya Surabaya.

Itu tidak lepas dari penampilan apik pemain berpaspor Mali itu bersama Arema FC pada musim 2019. Dia berhasil menyumbang 16 gol dan 11 assist untuk Singo Edan dalam 33 penampilan di Liga 1.

Persib Bandung dan Bhayangkara FC menjadi yang terdepan untuk mendapatkan tanda tangannya. Namun, Persebaya dikabarkan cukup berani memenuhi gaji tinggi Konate. Alhasil, pemain berusia 28 tahun itu membuat keputusan berani dengan “membelot” dari Arema.

Konate langsung tampil di Piala Gubernur Jatim 2020 dan menjadi motor serangan andalan Persebaya. Dia tampil dalam semua laga, yakni sebanyak lima pertandingan, masing-masing tiga di fase grup dan dua di fase gugur.

Pemain bernomor punggung 10 itu menyumbang masing-masing tiga gol dan assist. Dia juga mengenakan ban kapten dalam tiga laga terakhir dan mengangkat trofi juara Persebaya.

Perannya sebagai kapten tim sekaligus motor serangan andalan Persebaya bakal menjadikannya sebagai sosok istimewa dalam tim. Dia bahkan rela tetap berada di Surabaya saat para pemain asing lain memutuskan pulang ke negaranya masing-masing.

Jangan lupakan juga predator ganas David da Silva. Pemain berpaspor Brasil ini menjadi legiun impor terakhir yang akhirnya berhasil dipertahankan oleh Persebaya. David diprediksi masih akan menjadi andalan di lini depan.

Ekspresi pemain Persebaya Surabaya, David da Silva, setelah membobol gawang Bhayangkara FC pada laga Liga 1 2019 di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (31/8/2019). (Bola.com/Yoppy Renato)

3 dari 4 halaman

Pelatih

Aji Santoso adalah kunci keberhasilan peningkatan drastis performa Persebaya Surabaya di Liga 1 2019. Dia datang menjelang pekan ke-26, saat posisi tim Bajul Ijo di peringkat kesembilan klasemen sementara. Di akhir musim, Persebaya bisa menembus peringkat kedua.

Dalam sembilan pertandingan, Persebaya sama sekali tidak pernah kalah di bawah arahan Aji Santoso. Hasilnya tujuh kemenangan dan dua hasil imbang. Catatan impresif ini membuatnya layak melanjutkan kiprah bersama Persebaya, meski kontraknya memang sampai akhir musim 2020.

Aji diharapkan memperbaiki prestasi Persebaya alias menjadi juara. Latar belakangnya pun sangat memenuhi kriteria tersebut.

Semasa bermain, pria asli Malang itu pernah membawa Persebaya menjuarai Liga Indonesia 1996-1997. Dia menjabat sebagai kapten tim pada musim tersebut. Latar belakang itu membuatnya menjadi sosok yang cukup dihormati di kalangan Bonek. 

Hal itu membuatnya sangat memahami gaya permainan khas Persebaya. Kemampuannya meramu strategi dengan mudah membuat Bonek mencintai sosok berusia 49 tahun tersebut.

4 dari 4 halaman

Komposisi

Kiper: Rivky Mokodompit, Angga Saputra, Ernando Ari Sutaryadi (cedera)

Belakang: Zoubairou Garba, Hansamu Yama Pranata, Mokhamad Syaifuddin, Arif Satria, Rizky Ridho, Abu Rizal Maulana, Koko Ari Araya, Nasir

Tengah: Muhammad Kemaluddin, Zulfikar Akhmad, Rachmat Irianto, Muhammad Hidayat, Aryn Williams, Rendi Irwan, Ricky Kambuaya, Makan Konate, Muhammad Alwi Slamat, Hambali Tolib

Depan: Oktafianus Fernando, Irfan Jaya, Mochammad Supriadi, Bayu Nugroho, Mahmoud Eid, David da Silva, Patrich Wanggai

Video Populer

Foto Populer