Sukses


Evaluasi Penampilan Timnas U-19 vs Makedonia Utara, Kecepatan Lumayan Tapi Ritme Permainan Kurang dan Monoton

Bola.com, Makassar - Timnas Indonesia U-19 gagal mengulang kemenangan atas Makedonia Utara U-19 pada laga uji coba kedua di Stadion NK Uskok Klis, Split, Rabu (14/10/2020) malam WIB. Skuat asuhan Shin Tae-yong harus puas bermain imbang tanpa gol.

Padahal pada laga pertama, Pratama Arhan dan kawan-kawan menang dengan skor telak 4-1. Penampilan Timnas U-19 menuai sorotan dari Herman Kadiaman, staf pelatih PSM Makassar. Menurut Herman, permainan timnas U-19 tak banyak berubah dibandingkan laga pertama.

Di mata Herman, Timnas Indonesia U-19 hanya mengandalkan permainan cepat dan ngotot tanpa irama permainan yang baik.

"Variasi serangan pun minim. Itu karena kurangnya kontribusi gelandang tengah dan komunikasi antarlini tak berjalan baik, " ujar Herman kepada Bola.com, Kamis (15/10/2020).

Padahal di mata Herman, kualitas lawan masih di bawah Timnas Indonesia U-19. Namun, Makedonia Utara tampil lebih disiplin, terutama dalam meminimalisir kesalahan yang tak perlu.

Mereka juga sudah mengetahui kelebihan Timnas Indonesia U-19 dan membuat langkah antisipasi. Herman merujuk satu contoh yakni kelebihan Pratama Arhan dalam melempar bola yang langsung menuju ke kotak penalti lawan. Sebelumnya, cara ini efektif untuk membuka peluang Timnas Indonesia U-19 membuat gol.

"Tapi, pada laga tadi malam, upaya Pratama Arhan tak lagi terlihat berbahaya karena lawan sudah mengantisipasinya," terang Herman.

Selain itu, Makedonia Utara juga sudah mempelajari kunci serangan Timnas Indonesia U-19 ada pada Witan Sulaiman. Alhasil ketika Witan mendapatkan bola, minimal dua pemain lawan datang mendekat untuk melakukan tekanan.

Penampilan striker Timnas Indonesia U-19 juga tak terlihat efektif dalam pola 4-4-2 ala Shin Tae-yong. Mereka sering terlihat menjemput bola sampai ke daerah pertahanan sendiri saat pemain belakang membangun serangan.

"Dalam situasi seperti ini, peran gelandang tengah sangat dibutuhkan untuk mengalirkan bola baik ke penyerang sayap atau striker," papar Herman.

Herman juga menyayangkan minimnya variasi yang dilakukan Timnas Indonesia U-19 saat terjadi situasi bola mati di daerah pertahanan lawan.

"Dalam sepak bola, peluang terjadinya gol pada situasi bola mati lebih besar dari open play. Di sinilah dibutuhkan berbagai cara atau variasi untuk mengoptimalkannya. Saya melihat, saat bola mati, pemain kita terkesan terburu-buru atau langsung mengarahkan bola ke jantung pertahanan lawan."

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Evaluasi Menyeluruh

Herman menegaskan sudah saatnya Shin Tae-yong melakukan evaluasi menyeluruh pada timnya. Sepuluh laga di Kroasia sudah bisa dijadikan bahan evaluasi.

"Secara pribadi, saya menyarankan Shin Tae-yong memberi kesempatan kepada pemain dari luar tim yang ada sekarang. Karena masih banyak talenta di Tanah Air yang belum diberi kesempatan. Khususnya pemain Indonesia Timur yang cocok dengan strategi Shin Tae-yon yang mengandalkan permainan ngotot dan berkarakter. Mumpung masih ada waktu," tegas Herman.

Pemilihan lawan pada laga uji coba juga diharapkan lebih selektif. "Menghadapi lawan yang kualitasnya di bawah seperti Makedonia Utara U-19 kita kesulitan. Bagaimana menghadapi lawan setara atau malah di atas kita."

Sesuai jadwal, laga uji coba terdekat Timnas Indonesia U-19 adalah menghadapi Bosnia & Herzegovina pada 20-23 Oktober. Seperti diketahui, pada bulan lalu, Timnas Indonesia U-19 takluk 0-1 di tangan Bosnia Herzegovina. "Semoga pada laga nanti, penampilan Timnas Indonesia U-19 lebih baik," pungkas Herman.

Video Populer

Foto Populer