Bola.com, Jakarta - Bek Persija Jakarta, Tony Sucipto, memanfaatkan jeda Shopee Liga 1 2020 dengan mengambil kursus lisensi kepelatihan. Keinginan itu direalisasikan Tony Sucipto karena memiliki waktu luang.
Tony Sucipto berencana mengikuti kursus lisensi kepelatihan C PSSI yang akan digelar di Kuningan, Jawa Barat. Langkah itu menandai jejak awal Tony Sucipto dalam menatap karier sebagai pelatih.
Baca Juga
Advertisement
Rencana Tony Sucipto mengambil kursus kepelatihan mendapatkan dukungan penuh dari manajemen Persija. Hal itulah yang membuatnya semakin semangat untuk bisa mengambil lisensi C PSSI.
"Pada pertengahan November ini saya mulai ambil lisensi kepelatihan C PSSI di Kuningan. Awalnya dilakukan di Bandung, namun dipindahkan ke Kuningan. Kursus ini akan berlangsung pada pertengahan bulan hingga selesainya November ini," kata Tony Sucipto seperti dikutip situs resmi klub, Minggu (8/11/2020).
"Memang rencana sudah lama mau ikut kursus kepelatihan, cuma memang baru ada waktunya sekarang dan kebetulan kompetisi juga libur makanya saya ambil kesempatan ini. Manajemen juga memberikan dukungan ini," tegas Tony Sucipto.
Selain Tony Sucipto, pemain Persija Jakarta lainnya yakni Otavio Dutra juga memanfaatkan jeda Shopee Liga 1 2020 untuk mengambil lisensi C PSSI. Namun, Dutra mengambil kursus kepelatihan itu di Bali.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Modal Masa Depan
Langkah yang diambil Tony Sucipto dan Otavio Dutra sudah tepat. Selama ini, mereka terkendala waktu karena sukar membagi fokus antara mengikuti kursus dengan latihan bersama tim.
Namun, adanya penundaan Shopee Liga 1 2020 hingga awal 2021 menjadi momentum yang tepat. Apalagi hal ini bisa menjadi modal yang baik buat masa depan mereka.
Bukan hal baru di sepak bola Indonesia di mana seorang pesepak bola pada pengujung kariernya beralih menjadi pelatih hebat. Sebut saja Widodo Cahyono Putro, Aji Santoso, Rahmad Darmawan, hingga Djadjang Nurjaman.
Advertisement