Sukses


Kompetisi Vakum Lagi, Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi Mengaku Pekerjaan Tetap Menumpuk

Bola.com, Jakarta - Plt Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengatakan roda organisasi tetap bekerja meskipun kompetisi Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 kembali ditunda. Menurut Yunus Nusi, meski tidak ada kompetisi bukan berarti dirinya bisa bersantai. 

Pria asal Kalimantan Timur itu, malah mengaku tetap sibuk karena berbagai hal.

Kompetisi Shopee Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 saat ini dihentikan PSSI. Shopee Liga 1 dan Liga 2 ditunda hingga awal 2021. Penundaan kompetisi tersebut tak terlepas dari ketidaaan izin penyelengaraan dari pihak Polri.

Polri tidak mengizinkan penyelengaraan Liga 1 dan Liga 2 karena menganggap masih masifnya penyebaran virus corona dan akan dihelatnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak pada Desember nanti.

"Malah sibuk (pekerjaan). Mengurus Timnas Indonesia, pelatihan pelatih dan wasit, (persiapan) Piala Dunia U-20 2021 dan admin kesekjenan. Tapi yang banyak dan sering itu ya memenuhi undangan-undangan, meeting dengan tamu dan media. Belum lagi koordinasi dengan instansi lainya," kata Yunus Nusi kepada Bola.com, Rabu (18/11/2020).

Sebagai orang penting di federasi, Yunus Nusi memahami kegundahan para pemain, klub, pelatih, ofisial tim dan insan bola lainnya karena ketiadaan kompetisi. Namun, Yunus Nusi memastikan saat ini semua pihak diminta bersabar.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Diminta Bersabar

Pendemi virus corona menghentikan semua aktivitas bukan hanya sepak bola. Menurut dia, sabar merupakan kunci utama saat ini, agar sepak bola Indonesia bisa melalui masa-masa sulitnya.

"Saat ini waktunya sabar untuk keluarga besar sepak bola. Di tengah-tengah pendemi Covid-19 dengan juga kompetisi yang belum mulai maka sabar menjadi salah satu jawaban dari keadaan ini," ujarnya.

"Kami juga memaklumi pemain, pelatih, karyawan klub berikut keluarganya hidupnya punya ketergantungan dengan aktivitas sepak bola atau kompetisi. Kami juga prihatin dan paham dengan kondisi ekonomi mereka," Yunus Nusi mengakhiri pembicaraan.

Video Populer

Foto Populer