Sukses


Tips untuk Penjaga Gawang Timnas Indonesia Agar Bertahan di Level Atas dari Kiper Legendaris Tanah Air, Yudo Hadianto

Bola.com, Makassar - Sosok Yudo Hadianto sangat populer sebagai kiper utama Timnas Indonesia era 1960 sampai 1970-an. Selama 15 tahun beruntun, perannya sebagai kiper utama skuad Garuda praktis tak tergantikan. Yudo Hadianto menjadi pilihan utama di bawah mistar pada sejumlah ajang antar negara. Sebut saja Asian Games, Merdeka Games, King’s Cup, dan Pra Olimpiade.

Kini pada usia yang terbilang senja yakni 79 tahun, Yudo Hadianto tetap mengabdikan dirinya pada sepak bola dengan menjadi pembina di sebuah SSB di Jakarta.

Dalam akun YouTube Bung Alief Channel, Yudo mengungkapkan dirinya menggabungkan metode latihan cara lama dan baru dalam membina kemampuan anak didiknya. Menurut pria kelahiran 19 September 1941 ini, dua metode yang ia terapkan sama-sama bagus. "Tinggal bagaimana seorang pelatih menerapkan dan mengajarkan ke pemain, khususnya kiper," ungkap Yudo.

Yudo menambahkan, untuk menjadi kiper andal dibutuhkan keberanian, kecekatan dan ketangkasan serta intelegensia yang baik. Cara mendapatkannya melalui latihan keras dan disiplin juga fokus pada pengembangan kemampuan dari hari ke hari.

"Saya juga menjaga kondisi dengan istirahat yang cukup dan tidak merokok. Di luar latihan tim, saya juga berinisiatif menambah latihan di rumah seperti skipping dan menjaga feeling kiper dengan bola," kenang Yudo.

Seorang kiper, lanjut Yudo, harus menjadi 'raja' di areanya, khususnya di 8 meter dari bawah mistar. Peran kiper sangat vital karena menjadi penentu hasil akhir tim yang dibelanya. Itulah mengapa kiper wajib fokus sepanjang pertandingan.

Selain teknik dan nyali, menurutnya seorang kiper memiliki kemampuan membaca permainan. "Kiper juga bertugas menutup kesalahan yang dibuat pemain belakang. Seorang kiper baik juga harus menjadi komando lini belakang,"jelas Yudo.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Kritik Kiper Timnas

Selain membina pemain muda di sekolah sepak bolanya, Yudo Hadianto tetap mengamati kiprah Timnas Indonesia, khususnya untuk para pemain yang menempati posisi sebagai kiper.

Dia mengaku prihatin Timnas Indonesia tak lagi memiliki kiper yang menonjol dan lama bertahan sebagai pilihan utama di timnas. Yudo merujuk sejumlah nama seperti Markus Horison, Kurnia Meiga dan Andritany Ardhiyasa yang menonjol tapi kiprah mereka tak lama di skuad Garuda.

Menurut Yudo, selain kemampuan teknik dan nyali, seorang kiper juga jangan cepat berpuas diri dengan apa yang telah dicapainya. "Dulu, saya terus berusaha menjaga status sebagai kiper utama karena merasa tak mudah mendapatkannya," tegas Yudo.

Yudo tak memungkiri ada satu momen seorang kiper utama tampil di bawah kemampuan terbaiknya sehingga harus menyerahkan tempatnya kepada rekannya. "Itu hal yang normal. Saya juga pernah mengalaminya. Tapi, biasanya tak lama karena saya tak mau larut dan berusaha keras untuk kembali jadi pilihan utama pelatih," pungkas Yudo.

 

Sumber: YouTube Bung Alief Channel

Video Populer

Foto Populer