Sukses


Analisis Penampilan PSM di Piala Menpora: Lini Belakang Solid dan Serangan Balik Cepat

Bola.com, Jakarta - PSM Makassar tampil mengesankan di babak penyisihan Grup B Piala Menpora. Dalam tiga laga, skuad Juku Eja tak pernah kalah dengan meraih satu kemenangan dan dua kali imbang.

Hasil ini membuat Juku Eja meraih tiket ke 8 Besar mendampingi Persija Jakarta. Sementara dua penghuni grup lainnya, Bhayangkara FC dan Borneo FC Samarinda tersingkir lebih awal.

Di mata Tony Ho, eks asisten pelatih PSM, sukses yang diraih Juku Eja tak lepas dari kesolidan lini belakang dalam menghalau serangan lawan serta serangan balik yang cepat.

"Seluruh pemain yang tampil juga memperihatkan kerja keras dan motivasi tinggi di lapangan hijau. Ini menurut saya yang paling utama. Karena secara teknis dan persiapan, seluruh di Piala Menpora 2021 tak jauh berbeda," ujar Tony kepada Bola.com, Senin (5/4/2021).

Secara khusus, Tony menyoroti aksi Yakob Sayuri yang kerap jadi pembeda di PSM Makassar. Menurut pelatih Persipura U-20 ini, Yakob memiliki seluruh kriteria penyerang sayap yakni kecepatan, dribling serta akurasi umpan yang baik.

"Tapi, Yakob juga harus waspada karena saya melihat tim lawan juga mempelajari pergerakannya sekaligus mematikannya," terang Tony.

Video

2 dari 3 halaman

Mental

Tony tak sepenuhnya sependapat dengan penilaian sejumlah kalangan yang memuji penampilan Hilman Syah. Menurut Tony, Hilman didukung oleh kesolidan lini belakang PSM Makassar yang dikoordinasi bek senior Zulkifli Syukur.

"Saya melihat Hilman sedikit memiliki kelemahan mengantisipasi umpan silang yang mengarah ke tiang dekat. Inilah yang harus diwaspadai dan dibenahi. Banyak gol yang terjadi di Piala Menpora berasal dari bola mati."

Selain faktor teknis, Tony menilai tim asuhan Syamsuddin Batola memiliki mental dan pengalaman yang baik. Itulah mengapa, Tony mengaku memahami keputusan Syamsuddin Batola yang terkesan tak berani memainkankan pemain muda PSM di ajang ini.

"Saya pikir, hal yang wajar kalau coach Syamsuddin lebih percaya dengan pemain senior dengan alasan masa persiapan yang mepet jelang Piala Menpora," ungkap Tony seraya menambahkan mayoritas tim-tim di Indonesia kerap menjadikan turnamen pramusim sebagai ajang adu gengsi yang ujungnya menjadikan trofi juara sebagai target utama.

3 dari 3 halaman

Produktivitas Gol

Pada kesempatan itu, Tony juga menilai positif produktivitas gol PSM di penyisihan grup. Dari tiga laga, Juku Eja mampu mencetak gol.

Menurut Tony, perolehan gol ini terbilang baik buat sebuah tim yang mengandalkan lini belakang kuat dan serangan balik yang cepat. Tapi, Tony mengingatkan, strategi ala PSM itu belum tentu efektif saat menghadapi PSIS Semarang di babak 8 Besar, 9 April mendatang.

Tony merujuk agresifitas PSIS dalam menekan lini belakang lawan. Dimana pada tiga partai, Laskar Mahesa Jenar mampu melesakkan sembilan gol.

"PSIS juga piawai memanfaatkan bola mati di area pertahanan lawan. Artinya, kalau PSM tidak jeli dalam menerapkan permainan keras, bisa jadi PSIS mendapatkan keuntungan dari situasi ini," terang Tony.

Tony menambahkan, plus minus yang dimiliki kedua tim membuat peluang mereka ke semifinal terbilang sama.

"Kedua tim sama-sama mengandalkan materi lokal. Pemain PSM lebih unggul mental dan pengalaman. Sebaliknya, PSIS yang banyak dihuni pemain muda lebih bertenaga dan agresif," pungkas Tony.

 

 

Video Populer

Foto Populer