Bola.com, Malang - PSIS Semarang menyudahi penampilan di Piala Menpora 2021 dengan tersingkir di babak delapan besar. Langkah PSIS terhenti setelah disingkirkan oleh PSM Makassar melalui drama adu tendangan penalti 2-4 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (9/4/2021) malam.
Kedua tim menyajikan permainan sengit dan ketat sepanjang 90 menit waktu normal. Kedua tim sama-sama tampil ngotot untuk tidak mau kalah, demi mengejar tiket ke semifinal.
Baca Juga
Legenda MU Berpendapat Mauricio Pochettino Harus Bertahan di Chelsea Meski Baru Saja Kalah 0-5 dari Arsenal
Korsel Punya Striker Ganas yang Mengancam Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong Tak Gentar: Kami Harus Atasi Itu!
Momen Justin Hubner Bersemangat Pimpin Yel-yel dalam Sesi Latihan Timnas Indonesia U-23 Jelang Vs Korsel: Indonesia Jaya!
Advertisement
PSIS Semarang sebenarnya tampil lebih menyerang ketimbang PSM yang menumpuk pemain di pertahanan. Begitu juga untuk peluang yang saling dilancarkan kedua tim yang gagal berbuah manis. Tidak terlepas dari penampilan apik penjaga gawang baik PSIS maupun PSM.
Laga yang disertai hujan lebat di paruh kedua, ikut memaksa laga berakhir imbang tanpa gol hingga waktu normal dan dilanjutkan ke adu tendangan penalti.
Sayangnya, dua eksekutor PSIS gagal menjalankan tugasnya dengan baik, yakni Pratama Arhan dan Hari Nur Yulianto, dan hanya dua yang berhasil menjadi gol. Sementara keempat eksekutor tim Juku Eja PSM sukses melakukan tugasnya dengan baik.
Bola.com merangkum sejumlah faktor yang ikut menjadi biang kegagalan PSIS Semarang melaju ke babak semifinal Piala Menpora. Berikut ulasanya:
Video
Peluang Mudah Terbuang
PSIS Semarang masih mempertahankan pola permainan ofensif dalam laga ini, bahkan sejak menit pertama. Lini belakang PSM langsung dipaksa bertahan oleh serangan sporadis yang dibangun Hari Nur Yulianto.
Begitu juga lewat kedua sayap PSIS, Pratama Arhan di kiri dan Fredyan Wahyu di kanan. Sayangnya pertahanan PSM yang dipimpin Abdul Rachman masih begitu kukuh menghalaunya.
Advertisement
Meski demikian, PSIS sempat memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol, di antaranya melalui tendangan jarak jauh Fandi Eko Utomo dan dua kali peluang apik Hari Nur Yulianto. Sayangnya belum mampu menemui sasaran.
Advertisement
Kabut dan Hujan Lebat
Laga yang berlangsung sengit dan ketat sejak menit pertama, diwarnai hujan yang cukup lebat di Stadion Kanjuruhan. Diawali dengan turunnya kabut pada babak kedua, kemudian hujan lebat beberapa menit menjelang laga di waktu normal bubar.
Kondisi hujan yang deras membuat pemain cukup kesulitan mengembangkan permainan. Khususnya aliran bola yang licin, dan lapangan yang semakin basah. Hal itu diakui oleh bek PSIS Semarang, Wahyu Prasetyo.
Advertisement
Selain lapangan dan bola yang licin, jarak pandangan ikut sempat terbatas, membuat konsentrasi sedikit terganggu hingga memengaruhi para eksekutor adu tendangan penalti timnya, khususnya terhadap tumpuan saat menendang bola.
Ketangguhan Kiper PSM
PSIS Semarang harus mengakui kekalahan melalui adu penalti dari PSM. Dua eksekutor penalti PSIS gagal menceploskan bola ke gawang, yakni Pratama Arhan dan Hari Nur Yulianto.
Dua penendang pertama tim Mahesa Jenar dapat terbaca dengan baik oleh kiper PSM, Hilman Syah. Kiper muda berbakat PSM itu mampu menebak arah bola tendangan Arhan maupun Hari Nur.
Advertisement
Selain saat drama adu tendangan penalti, Hilman Syah juga pantas menjadi momok bagi para penggawa PSIS pada waktu normal pertandingan. Beberapa kali ia dengan gemilang menyelamatkan gawangnya dari gempuran serangan PSIS.
Advertisement