Klubnya Tersingkir di Piala Menpora, 4 Pemain Asing Ini Bakal Meramaikan Bursa Transfer Liga 1

Gelandang berusia 28 tahun ini sebenarnya punya teknik tinggi. Berposisi sebagai gelandang serang, Bruno Smith bergabung dengan Arema FC sejak pertengahan 2020 silam. Namun, kualitasnya belum bisa diperlihatkan karena waktu itu kompetisi terhenti dan belum bisa dilanjutkan akibat pandemi virus corona.

Setelah sempat pulang ke Brasil, Bruno baru bergabung dengan Arema lagi hanya sepekan sebelum Piala Menpora 2021 diputar, sehingga fisiknya belum 100 persen. Pelatih Arema FC, Kuncoro, sudah memberikan kesempatan tampil sebanyak tiga kali di fase grup. Tapi, Bruno belum mampu mendongkrak permainan Singo Edan.

Bahkan Bruno Smith sempat gagal melakukan eksekusi penalti pada pertandingan kedua, sehingga Arema FC kalah dari Barito Putera. Sekarang, Bruno sudah pulang kampung ke Brasil karena kontraknya tidak berlanjut bersama Singo Edan.

Namun, tidak menutup kemungkinan Bruno kembali bermain di Indonesia. Jika punya fisik prima, Bruno bisa jadi playmaker andal bagi klub Liga 1.

“Sudah ada klub Indonesia yang berkomunikasi. Tapi, saya ingin lebih dulu pulang ke Brasil untuk mengurus sebuah bisnis. Mungkin beberapa minggu saja dan saya bisa kembali lagi ke Indonesia,” jelas alumni FC Twente, Belanda ini.

Stoper jangkung ini setia meunggu sepak bola Indonesia kembali bergulir. Sejak dikontrak Arema FC pada pertengahan 2020, Caio terus memutuskan bertahan di Indonesia sampai Piala Menpora digelar.

Sayang, saat latihan pertama dengan skuat Arema FC pada akhir Februari 2021, Caio Ruan mengalami cedera paha. Dia belum pulih hingga turnamen pramusim ini digelar.

Tim medis sempat melarangnya tampil di Piala Menpora. Tapi, Caio ngotot ingin tampil. Hasilnya, sudah pasti dia tidak bisa maksimal. Ia hanya tampil dalam dua pertandingan.

Caio Ruan pun terlihat kurang bertenaga di lapangan. Dalam laga terakhir fase grup, dia pun diparkir di bangku cadangan.

Tengah pekan ini Caio Ruan pulang ke Brasil. Namun, ia terlanjur jatuh cinta dengan sepak bola Indonesia. Jika ada klub Liga 1 yang memintanya untuk bergabung, bek berpostur jangkung ini bakal segera kembali, sama seperti rekannya, Bruno Smith.

Striker yang satu ini mulai akrab dengan label sebagai pemain pramusim. Tiga tahun lalu, Gabriel do Carmo juga hanya bermain di ajang pemanasan bersama Persela Lamongan. Kini bersama Persiraja Banda Aceh, Gabriel pun tidak berlanjut setelah tampil di Piala Menpora 2021.

Persiraja mengakui jika penyerang berusia 31 tahun itu statusnya baru trial ketika mengikuti Piala Menpora 2021.

Bicara teknik individu, pemain binaan Flamengo, Brasil, ini cukup mumpuni. Namun, bicara filosofi permainan, dia dianggap kurang cocok dengan Persiraja. Alasan yang sama juga disampaikan Persela Lamongan pada musim lalu.

Namun, Gabriel tidak menyerah. Dia masih mau bekerja keras untuk menarik perhatian klub Liga 1.

Kebetulan saat ini klub Indonesia masih berhemat pada masa pandemi virus corona. Itu bisa menjadi celah bagi Gabriel untuk masuk ke klub Indonesia lainnya karena banderol harganya disinyalir tidak terlalu mahal.

Selain itu, klub tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi. Sampai saat ini Gabriel masih berada di Indonesia.

Gelandang serang yang satu ini menarik perhatian pelatih Madura United, Rahmad Darmawan. Bicara soal skill, pemain yang karib disapa Jaja ini tidak perlu diragukan lagi. Apalagi dia pemain binaan klub besar Brasil, Flamengo.

Namun, Madura United masih belum memberikan kontrak kepadanya. Apalagi tim tersebut gugur di fase grup. Mereka akan melakukan evaluasi terlebiih dulu.

Jika Madura United tidak memberikan kontrak kepadanya untuk Liga 1 2021, Jaja tidak akan kesulitan mencari klub baru. Dari informasi yang diterima Bola.com, beberapa pelatih asal Brasil yang ada di Indonesia sudah memberikan penilaian positif terhadap pemain yang satu ini.

Nilai lebihnya, Jaja masih berusia 26 tahun. Bicara soal tenaga, dia sangat mumpuni berkiprah di Indonesia yang mengandalkan kecepatan dan fisik. Kini tergantung dari kebutuhan tim dan faktor adaptasi yang membuatnya bisa bersinar di Indonesia.