Sukses


Deretan Veteran yang Bakal Bersaing di Panggung Elite Liga 1: Makin Tua Makin Gacor?

Bola.com, Jakarta - Liga 1 2021 bakal diputar 3 Juli mendatang. Biasanya, banyak nama baru bermunculan. Terutama pemain muda yang diorbitkan dari Timnas Indonesia kelompok usia.

Tapi, jangan lupakan sejumlah nama gaek sarat pengalaman. Mereka masih eksis dengan segudang pengalamannya.

Meski dari segi fisik menurun, pengalaman dan jam terbang memberikan mereka bekal untuk bersaing dengan pemain muda.

Bola.com merangkum lima nama pemain gaek yang masih bertahan di sejumlah klub besar. Beberapa di antaranya tidak sekadar jadi pelengkap. Tapi, jadi pemain penting di starting eleven.

Sebagian besar dari mereka sudah mulai ancang-ancang gantung sepatu dengan mengikuti kursus pelatih. Bisa jadi, musim ini jadi panggung perpisahan bagi mereka.

Berikut lima pemain gaek yang tetap bersaing di Liga 1 2021.

Video

2 dari 7 halaman

Ismed Sofyan (41 tahun)

Bek sayap Persija Jakarta ini memang tak lagi jadi pilihan utama di sektor bek kanan. Dia tersisih oleh pemain asing Marco Motta.

Pada usia 41 tahun, Ismed masih belum menyerah. Pemain kelahiran Aceh ini tetap melanjutkan kariernya meski hanya sebagai pemain pelapis.

Di Piala Menpora 2021, Ismed belum turun karena mengalami cedera. Namun di Liga 1, jika Motta absen, Ismed masih bisa diandalkan.

Seperti musim 2019, dia masih dapat kesempatan main dalam 17 pertandingan. Secara tenaga, bisa saja dia keteteran saat menghadapi lawan yang punya kecepatan di sektor sayap.

Namun untuk membuat ketenangan di lini belakang, Ismed bisa berperan besar. Selain itu, dia masih punya andalan crossing akurat sehingga dia bisa melayani targetman Persija.

Tapi, ada kemungkinan dia pensiun di Persija akhir musim 2021. Wacana ini sudah muncul sejak tahun lalu.

3 dari 7 halaman

I Made Wirawan (39 tahun)

Di Piala Menpora, kiper asal Bali ini masih dapat kepercayaan tampil sebagai starter.

Bahkan dalam partai puncak, Made jadi pilihan utama. Padahal, Persib punya kiper sekelas Teja Paku Alam dan Dhika Bayangkara. Tapi secara pengalaman Made masih unggul. Jadi, dua kiper tersebut disiapkan jika nanti Made sudah gantung sarung tangan.

Made sempat tergeser musim 2018. Waktu itu Persib mulai percaya dengan kiper pribumi, M. Natshir. Namun, kiper alumni Timnas Indonesia U-23 itu mengalami cedera parah. Tulang kering kaki kirinya patah. Sehingga Made kembali jadi pilihan utama musim 2019 dengan 31 kali tampil.

Jika musim ini Made mengalami penurunan performa, dia harus siap-siap digeser kiper lainnya Karena Teja dan Dhika juga punya kualitas mumpuni. Secara usia, mereka juga masih prospek jadi kiper utama beberapa tahun kedepan. Sementara Made sudah berusia 39 tahun.

4 dari 7 halaman

Maman Abdurrahman (38 tahun)

Musim ini, Maman tak lagi jadi pilihan utama sebagai palang pintu lini belakang Persija karena ada Otavio Dutra dan Yann Motta. Kedua pemain ini makin solid di Piala Menpora. Yann sempat melakukan blunder, tapi dia bisa memperbaiki di beberapa laga selanjutnya.

Maman sempat disiapkan tampil ketika Persija krisis pemain belakang di perempatfinal Piala Menpora. Tapi jelang pertandingan, dia mengalami cedera engkel.

Di Liga 1 nanti, Mamang diprediksi masih bisa bersaing. Ketika Dutra atau Yann absen, dia bisa jadi solusi lini belakang Persija. Meskipun tak setangguh dulu, dia tergolong bek yang masih disegani striker lawan.

Jika Dutra dan Yann tampil konsisten sepanjang musim, itu jadi sinyal bagi Maman untuk berfikir pensiun. Apalagi Persija bisa menurunkan Rohit Chand atau Tony Sucipto sebagai stopper. Seperti beberapa kali terlihat dalam Piala Menpora.

5 dari 7 halaman

Fabiano Beltrame (38 tahun)

Banyak yang meramalkan masa keemasan bek kelahiran Brasil ini sudah lewat. Terutama saat didatangkan Persib Bandung musim 2019 silam.

Waktu itu, proses naturalisasinya yang belum rampung membuatnya harus tersisih karena Persib memilih 5 pemain asing lain untuk tampil. Pada musim 2021, ketika dia sudah jadi WNI, Fabiano hanya dapat kesempatan sekali main. Setelah itu kompetisi terhenti lantaran pandemi virus corona.

Tapi, musim ini Fabiano memberi bukti. Dia menerima pinangan PS Sleman. Bek berusia 38 tahun ini cukup tangguh mengawal lini belakang PSS.

Tim besutan Dejan Antonic ini berhasil melaju hingga semifinal. Meski Fabiano sempat mengantongi kartu merah, dia seperti mengirim pesan jika masih bisa bersaing di kompetisi tertinggi Indonesia. Demi memberikan tempat kepada Fabiano, PSS harus mendorong bek asing Aaron Evans jadi gelandang bertahan.

6 dari 7 halaman

Wawan Hendrawan (38 tahun)

Bali United sejak tahun lalu sudah coba melakukan regenerasi di sektor penjaga gawang. Wawan sudah memasuki usia 38 tahun sehingga Bali United merekrut kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata.

Tapi kenyataannya, Wawan masih jadi pilihan utama. Kiper asal Brebes, Jawa Tengah ini sepertinya tetap jadi pemain inti di Liga 1 2021. Apalagi Nadeo juga masih sering keluar masuk pemusatan latihan Timnas Indonesia.

Wawan merupakan kiper yang mencapai puncak karir di usia yang telat. Dia baru tampil apik di tahun 2017 bersama Pusamania Borneo FC. Setelah itu, Bali United memboyongnya. Wawan punya kans bertahan sebagai kiper utama Bali United 1-2 tahun kedepan. Tapi setelah itu, Nadeo siap menggesernya jika performanya menurun.   

7 dari 7 halaman

Leonard Tupamahu (37 tahun)

Bek berdarah Ambon ini masih cukup prima mengawal lini belakang Bali United. Di usia senja, pemain yang akrab disapa Leo ini sering menghiasi starting eleven.

Tapi di Piala Menpora, beberapa kali dia dirotasi. Maklum, bek berusia 37 tahun ini tidak mengikuti persiapan dengan Bali United secara utuh. Mantan pemain Persija Jakarta ini sempat mengikuti kursus kepelatihan B AFC di Kota Batu.

Tapi setelah kursus itu rampung, Leo bakal kembali bersaing. Perlahan dia mengejar ketertinggalan fisiknya. 

Namun Leo sudah punya rencana. Ketika usianya menginjak 38 tahun keatas, dia bersiap pensiun. Artinya setahun lagi dia mulai mempersiapkan diri gantung sepatu.

Namun untuk musim ini, dia merasa fisiknya masih bisa bersaing dengan bek muda. Leo mengaku menjaga pola hidupnya demi bertahan di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

  

 

Video Populer

Foto Populer