Sukses


5 Macan Muda Potensial yang Bisa Bikin Persija Makin Berbahaya di Liga 1 2021

Bola.com, Jakarta - Masa depan Persija Jakarta bakal cerah. Macan Kemayoran, julukannya, mulai memetik dari apa yang ditanam di Persija Development.

Komposisi pemain Persija Jakarta terlihat lebih segar. Sebab, tim kepelatihan mulai mempercayai para pemain muda.

Persija Development adalah akademi kelompok umur Persija Jakarta yang membawahi empat unit: Elite Pro Academy (EPA), Persija Soccer School, Persija Boarding School, Young Tiger League, dan kepelatihan.

Persija Development didirikan pada 2019. Satu per satu pemain bertalenta mulai bergabung. Selain menampung pemain dengan potensi tinggi, Persija Development juga merekrut beberapa pemain berlabel Timnas Indonesia kelompok usia.

Di Piala Menpora, misalnya, tim berjulukan Macan Kemayoran mendaftarkan 30 pemain. Sepuluh nama di antaranya merupakan jebolan atau masih aktif di Persija Development.

Kesepuluh pemain tersebut adalah Cahya Supriadi, Muhammad Ferrari, Salman Alfarid, Reza Fauzan, Braif Fatari, Raka Cahyana Rizky, Sandi Arta Samosir, Alfrianto Nico, Taufik Hidayat, dan Fajar Firdaus.

Dari nama-nama di atas, hanya tiga yang diberikan Sudirman kesempatan beraksi di Piala Menpora. Ketiganya adalah Braif Fatari, Alfriyanto Nico, dan Taufik Hidayat.

Bola.com mengulasi para pemain muda yang bisa membuat Persija Jakarta lebih segar di Liga 1 2021/2022. Berikut lima di antaranya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

Braif Fatari

Persija mengontrak Braif Fatari pada 2019. Ketika itu, usianya masih 17 tahun. Gelandang berusia 20 tahun itu diproyeksikan bermain untuk skuad U-20 di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2019 dan tim senior.

Nama Braif Fatari melejit ketika diterima Garuda Select angkatan pertama untuk menimba ilmu di Inggris. Dia juga mulai dipercaya masuk ke Timnas Indonesia U-19.

Bakat Braif Fatari dicium oleh Timo Scheunemann, pemandu bakat Garuda Select ketika proses seleksi di Papua. Dia bersama pemain-pemain lain seperti Bagus Kahfi dan Brylian Aldama terpilih untuk berlatih selama empat bulan di Inggris.

Braif Fatari sama sekali tidak dimainkan Persija Jakarta pada tahun pertamanya. Sebab, ia lebih banyak sibuk dengan Garuda Select dan Timnas Indonesia U-19.

Berkat potensi dan performanya di Persija selama Piala Menpora, Braif Fatari mendapatkan kenaikan pangkat di Timnas Indonesia. Pelatih Shin Tae-yong mempromosikannya ke tim senior.

3 dari 6 halaman

Alfriyanto Nico

Alfriyanto Nico menjadi pemain termuda Persija yang bermain di Piala Menpora. Penyerang asal Solo, Jawa Tengah itu baru berusia 18 tahun.

Di Piala Menpora, Alfriyanto Nico kerap mengalami perubahan posisi. Dia pernah dimainkan sebagai winger kanan sebagai pengganti Riko Simanjuntak. Dia juga sempat bermain sebagai bek sayap kanan ketika Marco Motta absen.

Alfriyanto Nico masuk ke Persija Development melalui jalur seleksi. Dia datang jauh-jauh dari Solo. Ketika berjuang untuk merebut satu tempat, ia sempat menginap di masjid.

Tekad keras Alfriyanto Nico berbuah hasil. Dia diterima Persija untuk bermain di skuad U-16 pada EPA Liga 1 2019.

Awalnya, Alfriyanto Nico berposisi sebagai gelandang serang. Namun, kejelian dari Muhammad Jusuf, pelatih Persija U-16 saat itu, mengubah perannya menjadi striker.

Di posisi barunya, Alfriyanto Nico tampil gacor. Dia menjadi top scrorer tim dengan sembilan gol. Berkat kualitasnya, ia juga diandalkan di Persija U-18 dan U-20.

Penampilan Alfriyanto Nico di skuad Persija kelompok usia diganjar satu tempat di Garuda Select angkatan kedua. Dia sempat tajam di awal-awal uji coba dengan torehan lima gol. Namun, ia sempat kalah bersaing karena kedatangan Bagus Kahfi.

Setelah Bagus Kahfi mengalami cedera, lambat laun Alfriyanto Nico kembali ke posisi utamanya. Dia berhasil menambah pundi-pundi golnya menjadi enam. Sayang, COVID-19 bikin kiprahnya di Garuda Select berakhir lebih cepat.

Kiprah Alfriyanto Nico di Garuda Select dan Persija mengantarkannya ke Timnas Indonesia U-19. Dia dipercaya Shin Tae-yong untuk masuk ke dalam skuadnya sejak tahun lalu.

4 dari 6 halaman

Taufik Hidayat

Masa remaja Taufik Hidayat tidak begitu harum seperti Braif Fatari dan Alfriyanto Nico. Penyerang berusia 21 tahun itu tidak punya rekam jejak sebagai pemain Timnas Indonesia di level usia.

Bahkan, masih banyak pihak yang menduga Taufik Hidayat adalah pemain baru Persija di musim ini. Padahal, Macan Kemayoran telah menggaetnya sejak 2019 dari Sriwijaya FC U-20.

Saat bergabung, peran Taufik Hidayat mirip dengan Braif Fatari. Dia juga diplot untuk bermain dengan Persija U-20 di EPA Liga 1 2019 dan tim senior.

Di Liga 1 U-20, Taufik Hidayat jadi andalan Young Tiger, julukan Persija U-20. Dia sukses mencetak 12 untuk menjadi top scorer tim di kompetisi itu.

Taufik Hidayat sempat membukukan dua penampilan untuk Persija di Liga 1 2019 sebelum namanya populer berkat gol ke gawang Persib pada final Piala Menpora.

Taufik Hidayat digadang-gadang sebagai penyerang masa depan Persija. Dia punya keberanian sebagai seorang striker: ngotot dan kuat dalam duel satu lawan satu. Kebetulan, Macan Kemayoran telah lama mendambakan juru gedor lokal sepeninggal Bambang Pamungkas.

5 dari 6 halaman

Salman Alfarid

Belum juga era Rezaldi Hehanussa selesai, Persija Jakarta telah punya suksesornya. Salman Alfarid adalah permata Macan Kemayoran di posisi bek sayap kiri.

Persija Jakarta mengontrak Salman Alfarid pada 2020. Ketika itu, bek berusia 19 tahun ini telah tenar di Timnas Indonesia U-19.

Sebelum bermain untuk Timnas Indonesia U-19, Salman Alfarid adalah alumnus timnas U-16.

Sewaktu direkrut, Salman Alfarid tidak diproyeksikan di tim senior. Pemuda berkaki kidal itu lebih dulu ditempa di Persija Jakarta U-20.

"Siapa yang tidak bangga pakai kostum Persija Jakarta? Tim ini adalah impian saya sejak kecil dan terima kasih karena manajemen telah mengontrak saya. Sekarang saya main di tim junior dulu, semoga saat-saat mendatang bisa masuk ke tim senior dan bermain di hadapan The Jakmania," kata Salman Alfarid medio Maret 2020.

Pelan-pelan, karier Salman Alfarid semakin meningkat. Terkini, pemain kelahiran 16 April 2022 itu dipromosikan ke Timnas Indonesia proyeksi SEA Games 2021 oleh pelatih Shin Tae-yong.

Salman Alfarid berpeluang besar untuk bermain di tim utama pada musim ini. Pemain kelahiran Jakarta ini bisa menggantikan Rezaldi Hehanussa yang tidak kunjung menemukan permainan terbaiknya dan Alfath Faathier yang kerap tersandung masalah pribadi.

6 dari 6 halaman

Adrianus Dwiki

Banyak yang menyayangkan keputusan Persija Jakarta meminjamkan Adrianus Dwiki ke Persela Lamongan sebelum Piala Menpora 2021. Sebab, gelandang berusia 21 tahun itu dianggap punya bakat yang menjanjikan.

Adrianus Dwiki bergabung dengan Persija Jakarta pada 2019 untuk bermain di tim U-20.

Pada musim pertamanya, Adrianus Dwiki beberapa kali dipromosikan ke tim senior. Bahkan, pemain kelahiran 1 Mei 2000 itu sempat tiga kali bermain di Liga 1 2019.

Sebagai pemain muda, Adrianus Dwiki cukup tenang. Gelandang kelahiran Semarang, Jawa Tengah tersebut mampu bermain baik ketika dipercaya.

Ketika Piala Menpora usai, tiba-tiba Adrianus Dwiki kembali nongol dalam latihan Persija Jakarta. Macan Kemayoran diyakini mengembalikan alumnus Bhayangkara FC U-19 itu untuk menggantikan Sandi Sute.

Bersama Heri Susanto, Persija Jakarta melepas Sandi Sute ke Persis Solo.

Macan Kemayoran kemungkinan akan memproyeksikan Adrianus Dwiki sebagai pelapis Marc Klok dan Rohit Chand pada musim depan, dengan asumsi, Tony Sucipto bakal menjadi back-up di lini belakang.

Video Populer

Foto Populer