Sukses


Jejak Pesepak Bola Asia Timur di Persebaya

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya dipastikan menggunakan jasa Taisei Marukawa untuk kompetisi Liga 1 2021. Kehadiran pemain asal Jepang ini bisa dibilang hal yang sangat langka bagi Green Force, julukan Persebaya.

Negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan sudah sejak lama menjadi kekuatan Benua Kuning di pentas dunia. Bahkan Jepang memiliki kompetisi sepak bola terbaik di Asia hingga saat ini.

Dengan sistem pembinaan yang berjenjang, Negeri Samurai tak pernah kehilangan pemain bertalenta. Jadi saat salah satu pemain mereka repot-repot menjajal karier di sepak bola Indonesia, hal itu cukup mengherankan.

Walau begitu, pemain berusia 24 tahun tersebut bukan pemain asal Asia Timur pertama yang menjejakkan kaki di Surabaya. Persebaya memang beberapa kali menggunakan jasa pemain asal Asia Timur dan kehadiran mereka bisa dibilang cukup berhasil.

Lantas siapa saja pendahulu Taisei yang berhasil menancapkan nama di hati Bonek, pendukung Persebaya Surabaya? Apakah Taisei bisa mengikuti jejak sukses mereka? Berikut ulasannya.

Video

2 dari 5 halaman

Zeng Cheng

Pemain Asia Timur pertama yang mendarat di Persebaya adalah Zeng Cheng. Kiper asal Cina tersebut datang dari Wuhan Ganggu pada musim kompetisi 2003/2004 untuk menggantikan Hendro Kartiko yang memilih menyebrang ke Persija Jakarta.

Menjadi suksesor kiper ternama Indonesia membuat kehadirannya di awal musim menjadi pertanyaan. Apalagi dirinya datang ke tanah air di usia yang masih sangat belia, 18 tahun.

Namun, kiper dengan ciri khas rambut panjang yang dicat warna pirang ini berhasil membuktikan dirinya. Walau tak bisa membawa Persebaya mempertahankan gelar juara, 25 penampilannya musim itu menjadi bukti kehebatannya.

Setelah semusim, dirinya lantas kembali ke Cina dan meraih banyak kesuksesan saat memperkuat Guangzhou Evergrande yang kala itu dilatih pelatih kawakan asal Italia, Marcelo Lippi.

 

3 dari 5 halaman

Takatoshi Uchida

Takatoshi Uchida menjadi pemain Asia Timur kedua yang mendarat di Surabaya. Pria asal Jepang ini didatangkan dari klub Singapura, Albirex Niigata FC untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.

Pemain yang akrab disapa Taka ini merupakan bek tengah yang mewarisi nomor 5 legendaris milik Bejo Sugiantoro. Kala itu, Bejo memang memutuskan hengkang ke Mitra Kukar setelah menikmati periode keduanya bersama Persebaya.

Penampilan Taka di jantung pertahanan Persebaya terbilang impresif. Dirinya cukup disiplin menjaga lini belakang dan sesekali membantu serangan dalam situasi bola mati. Tetapi dirinya gagal menghindarkan Persebaya dari jurang degradasi pada akhir musim.

Setelah pamit dari Persebaya, tak ada catatan Taka memperkuat klub profesional lain. Saat ini, dirinya memilih menjadi pelatih remaja level SMP di daerah Tokai, Chubu, Jepang.

 

4 dari 5 halaman

Han Ji-ho

Pemain ketiga asal Asia Timur yang bermain di Persebaya adalah Han Ji-ho, Gelandang asal Korea Selatan tersebut direkrut Persebaya saat mengikuti kompetisi Indonesia Premier League (IPL) pada musim 2013.

Gaya bermainnya yang ngeyel saat merebut bola di lapangan tengah, dinilai cocok dengan karakter permainan Persebaya. Ibnu Grahan yang menjadi pelatih kala itu memberikan satu tempat lini tengah untuknya berdampingan dengan M. Taufiq.

Namun, persoalan tunggakan gaji membuat Han memutuskan pulang ke negara asalnya. Dirinya lantas menjalani wajib militer selama dua tahun dan tak terdengar lagi bergabung dengan klub lain.

Walau begitu, pemain yang fasih berbahasa Indonesia tak meninggalkan kecintaannya terhadap si kulit bundar. Diketahui, dirinya kini menjajal peruntungan sebagai pelatih di level usia muda.

 

5 dari 5 halaman

Taisei Marukawa

Taisei Marukawa menjadi pemain Asia Timur terkini di skuad Persebaya. Pemain asal Jepang tersebut merupakan legiun asing pertama yang diresmikan manajemen untuk kompetisi Liga 1 2021.

Berbeda dengan ketiga pendahulunya di Persebaya, posisi bermain Taisei sedikit lebih ofensif. Pemain yang diberi nomor punggung 10 ini merupakan seorang playmaker yang juga kerap ditempatkan sebagai winger.

Pemain kelahiran Hiroshima ini cukup lama bermain di liga amatir Jepang sebelum akhirnya memberanikan dirinya untuk berkarier di Liga Malta pada 2019 lalu. Di sana, bakatnya semakin terasah dan jam terbang yang dibutuhkan berhasil didapatkannya.

Saat mencoba peruntungan di Latvia, Covid-19 menghantam seantero dunia yang memaksa kompetisi urung digelar. Tanpa menit bermain, pemain yang mengidolakan Lionel Messi ini akhirnya memutuskan menerima tantangan di Indonesia bersama Persebaya.

Walau kompetisi Liga 1 ditunda, penampilannya di laga uji coba terlihat cukup meyakinkan. Pelatih Persebaya, Aji Santoso, dipastikan mengandalkan servisnya saat liga bergulir.

Video Populer

Foto Populer