Bola.com, Malang - Arema FC segera punya mes baru. Bagas Adi Nugraha dkk akan menempati Juragan Boarding House selama Gilang Widya Pramana menjabat sebagai Presiden klub.
Karena properti itu merupakan salah satu bisnis milik Gilang yang mendapat julukan Juragan 99. Lantas kapan Arema akan boyongan ke tempat yang berlokasi di Perumahan Griya Shanta Eksekutif, Kota Malang itu?
Baca Juga
Piala Asia U-23 2024: Penentu Kemenangan Timnas Indonesia U-23 Saat Adu Penalti Vs Korsel, Pratama Arhan Kirim Kode Keras untuk Suwon FC
Sorakan Ayo Indonesia di Abdullah bin Khalifa Stadium Kuatkan Ernando Ari Tepis Penalti Korsel, Semifinal Woy!
Selebrasi Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 Lewat Drama Adu Penalti: Pemain Pecah, Shin Tae-yong Stay Cool
Advertisement
Bocorannya, saat ulang tahun klub pada tanggal 11 Agustus mendatang, tempat ini bakal menjalani proses launching jadi mes baru Arema.
"Info yang saya dapat, mes baru ini akan launching 11 Agustus. Bersamaan dengan ulang tahun Arema,” kata Santoso, penjaga Juragan Boarding House.
Saat ini, tempat yang sebelumnya digunakan sebagai kost putri itu masih dalam masa pembenahan. Fasilitas seperti jacuzzi dan tambahan alat-alat fitness terus dilakukan. Sehingga saat 11 Agustus semua sudah siap digunakan.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Disambut Antusias
Para pekerja di boarding house juga semangat menyambut kedatangan tim Arema. Karena mayoritas dari mereka merupakan Aremania. “Tentu saya juga ikut senang Arema bertempat di sini nantinya. Kan saya juga suka sepak bola,” lanjut Santoso.
Mengenai launching mes Arema, ini jadi pertanda jika di masa pandemi virus corona masih banyak cara yang dilakukan untuk merayakan ulang tahun klub. Selain itu, masih ada launching bus dan jersey baru yang juga akan dilakukan oleh klub berjuluk Singo Edan.
Advertisement
Sehingga ulang tahun Arema tetap diwarnai dengan banyak momen penting. Terutama untuk meningkatkan fasilitas tim. Tapi tentunya tidak akan ada keramaian seperti konvoi.
Karena sejak tahun lalu hal tersebut sudah dilarang. Lantaran bisa membuat kerumunan masa dan membuat cluster baru penyebaran virus corona.
Advertisement