Sukses


Deretan Pelatih Hebat yang Menjadi Inspirasi Aji Santoso: Dari Pep Guardiola hingga Sinyoe Aliandoe

Bola.com, Surabaya - Di dunia sepak bola Indonesia, nama Aji Santoso masuk dalam jajaran pelatih dengan segudang pengalaman. Di usianya yang sudah memasuki 51 tahun ia sudah berkarir sebagai pelatih di banyak klub tercatat ada 10 klub profesional yang pernah dibesutnya.

Sejak tahun 2009 Aji Santoso melatih setidaknya sembilan klub antara lain; Persik Kediri, Persebaya Surabaya, Persisam Putra Samarinda, Persema Malang, Persebaya 1927, Arema FC, Persela Lamongan, PSIM Yogyakarta dan kini di Persebaya Surabaya.

Belum lagi Aji Santoso punya pengalaman melatih tim muda seperti Timnas Indonesia U-17, PON Jatim, menjadi asisten pelatih Timnas U-23, pelatih Timnas U-22, dan menjadi pelatih Timnas U-23. Siapa sangka Aji Santoso punya sejumlah pelatih yang menginspirasinya.

Ada tiga sosok pelatih yang menjadi inspirasi Aji Santoso, dua dari daratan Eropa dan satu pelatih Indonesia. Nama Pep Guardiola menjadi pelatih pertama yang diidolakan Aji Santoso, melihat pelatih Manchester City itu sudah menghadirkan karya besar dalam sepak bola dunia.

"Pelatih favorit saya yang pertama adalah Pep Guardiola. Filosofinya tidak jauh beda dengan saya, lebih suka penguasaan bola dan mendominasi permainan, seperti saat di Barcelona dengan tiki-taka," terang Aji Santoso dalam kanal YouTube Wolfgang Pikal.

"Kedua adalah pelatih Liverpool Jurgen Klopp. Punya karakter kuat, karena mungkin dia berasal dari Jerman yang punya mental. Luar biasa jika digabungkan dengan tiki-taka ala pep Guardiola. Terakhir adalah pelatih yang menemukan bakat saya, almarhum Sinyo Aliandoe," beber Aji Santoso.

Video

2 dari 2 halaman

Contoh Taktik

Dalam video bersama Wolfgang Pikal tersebut, Aji Santoso ikut memberikan gambaran taktik dan strategi, menjawab pertanyaan. Seperti misalnya apa yang dilakukan oleh seorang Aji Santoso jika timnya dalam posisi unggul namun bermain dengan 10 pemain akibar kartu merah di awal babak pertama.

"Kami pernah dalam situasi seperti itu seperti saat lawan Persik kediri. Intinya pelatih harus memastikan timnya tidak perlu panik. Bisa merubah formasi dari 4-2-3-1 ke 4-4-1, artinya lini belakang dan belakang dan tengah tidak masalah," tutur pria asal Malang tersebut.

"Contoh lain misalnya di turnamen fase grup, menghadap laga penentuan, tentunya pelatih harus memberi kepercayaan diri. Karena sudah punya modal di laga sebelumnya. Pelatih harus pandai merotasi, siapapun yang main tidak ada masalah. Harus menjalankan instruksi saya yakin skenario berjalan dengan baik," tegas Aji Santoso.

Video Populer

Foto Populer