Duel Kapten Tim PSS vs Arema FC: Adu Kuat Bek Sayap Modern di BRI Liga 1

Sosok Bagus Nirwanto merupakan pemain yang sulit dipisahkan dari perjalanan dan kesuksesan PSS dalam berberapa musim terakhir. Ia cukup lama bermain untuk tim pujaan Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania, bahkan sejak tampil di Liga 2.

Puncaknya adalah ikut sukses mengantarkan PSS menjuarai Liga 2 di tahun 2018 dan tampil mengesankan sepanjang Shopee Liga 1 2019. Didapuk sebagai kapten tim, semakin membuatnya matang dan menjadi kepingan penting untuk kualitas pertahanan PSS.

Bagus Nirwanto menjadi andalan dan tak tergantikan disektor bek sayap kanan. Ia memang dikenal memiliki daya jelajah tinggi untuk berani naik turun. Bertahan maupun menyerang juga sama baiknya.

Adapun Ahmad Alfarizi, banyak dikenal sebagai pemain dengan kaki kiri kuat. Sejak promosi ke tim senior Arema FC pada musim 2009, dia selalu menempati posisi sebagai bek kiri hingga kini di bawah naungan pelatih Eduardo Almeida.

Dengan berposisi di sektor kiri, Ahmad Alfarizi ternyata tidak hanya menjadi seorang pemain kidal. Kemampuan kaki kanannya juga kuat dan punya akurasi yang sama. Tidak terlepas ketika menjadi seorang bek tengah pada saat masih di Arema Junior.

Menjadi keuntungan tersendiri bagi Alfarizi punya dua kaki dengan akurasi dan kekuatan sama bagusnya. Dia bisa ditempakkan di bek sayap kanan, kiri, atau posisi lain. Hanya saja sekarang dia lebih sering menggunakan kaki kiri karena tuntutan posisi bermain di Arema FC.

Keunggulan dari Bagus Nirwanto adalah piawai mengkoordinasi lini belakang bersama barisan stopper. Kemudian namanya masuk dalam skema penyerangan dengan sering melakukan manuver ke depan dari sisi sayap kanan, membantu Irfan Jaya.

Dia punya ketenangan, kecepatan, kelincahan, akselerasi, dan kemampuan crossing sehingga Bagus Nirwanto seringkali masuk dalam taktik penyerangan oleh pelatih Dejan Antonic di saat momen serangan balik.

Bagus Nirwanto termasuk satu diantara bek sayap mumpuni di Liga Indonesia saat ini. Ia hampir selalu tampil sejak menit pertama, kecuali absen karena akumulasi kartu kuning.

Sementara Johan Ahmad Alfarizi punya kemampuan lain yaitu dalam mengambil bola mati, baik tendangan penalti atau tendangan bebas. Kemampuan kedua kaki yang sama, ia tinggal menentukan untuk mengeksekusi bola dengan kaki kiri atau kanan.

Selama membela Arema, Alfarizi lebih sering menggunakan kaki kiri untuk mengeksekusi tendangan bebas. Tapi dia belum jadi spesialisasi tendangan bebas strategis Arema yang jaraknya dekat dengan gawang. Alfarizi melakukan tendangan bebas saat terjadi pelanggaran di sekitar daerah bek kiri yang ditempatinya.

Sebagai pemain belakang, Alfarizi juga dikenal sebagai bek yang keras dan tanpa kompromi. Ia tak akan membiarkan pemain lawan leluasa menguasai bola dan mengancam wilayahnya. Apalagi di momen saat menghadapi tekanan, Alfarizi tak sungkan melancarkan tekel meski harus berbuah kartu.