Sukses


Belajar dari Insiden Penyerangan Suporter Saat Uji Coba PSG Pati: Harus Tahan Diri di Masa Pandemi

Bola.com, Solo - Ada insiden yang tidak menyenangkan dialami klub Liga 2, PSG Pati, pada Jumat (1/10/2021). Tim yang dimiliki YouTuber kondang, Atta Halilintar, itu diserang sekelompok oknum suporter ketika menjalani sesi latihan di Lapangan SuruhKalang, Jaten, Kabupaten Karanganyar.

Sesi latihan pun akhirnya terpaksa dibubarkan PSG Pati. Padahal latihan rutin itu dilakukan untuk persiapan menghadapi laga kedua Grup C Liga 2 2021, menghadapi PSCS Cilacap, Senin (4/10/2021).

Kronologi penyerangan suporter yang dialami PSG Pati terjadi karena batalnya rencana pertandingan uji coba antara PSG Pati kontra klub Liga 3, Persika Karanganyar, yang seharusnya digelar di Stadion RM Said, Karanganyar, Jumat sore.

Rencana uji coba yang seharusnya digelar tertutup, justru tersebar informasinya oleh media sosial pihak Persika. Alhasil PSG Pati pun memilih membatalkan uji coba tersebut dengan alasan bakal banyak kerumunan massa, berkaitan dengan protokol kesehatan.

PSG Pati besutan Ibnu Grahan tetap datang ke lapangan untuk latihan sendiri. Namun, saat asyik berlatih selama sekitar 30 menit, ada rombongan oknum suporter Persika mendatangi sesi latihan PSG Pati dan melakukan intimidasi hingga saat tim meninggalkan lokasi latihan.

2 dari 3 halaman

Merusak Kembalinya Sepak Bola Indonesia

Ditengarai aksi suporter tersebut disebabkan karena PSG Pati membatalkan agenda uji coba dengan Persika. Beruntung aksi dan teror yang dilakukan oknum suporter itu tidak menimbulkan kerusakan.

Peristiwa itu disayangkan terjadi, karena ketika atmosfer sepak bola Indonesia kembali menggeliat setelah lebih dari satu tahun vakum karena pandemi COVID-19 merebak, justru dirusak oleh kejadian yang tidak menyenangkan.

Sejatinya sepak bola Indonesia bisa berjalan lagi dengan lancar tanpa gangguan. Bahkan federasi, operator kompetisi, hingga klub peserta sangat tertib dalam menegakkan protokol kesehatan dengan ketat, terutama melarang adanya kerumunan, hingga pertandingan yang belum melibatkan penonton.

"Dari pihak tuan rumah, dalam hal ini panpel Grup C Liga 2, tidak menyediakan lapangan latihan. Akhirnya kami mencari lapangan sendiri. Kami tidak tahu apa maksud dan tujuan mereka (oknum suporter)," ujar manajer PSG Pati, Doni Setiabudi, setelah insiden tersebut.

"Sebenarnya kenapa kami menginginkan uji coba itu adalah untuk kepentingan pemain yang belum sempat tampil ketika menghadapi Persis Solo. Sementara latih tanding dengan Persika sebaiknya juga tertutup, tapi justru informasinya menyebar," lanjutnya.

 

3 dari 3 halaman

Respons Persis sebagai Tuan Rumah

Panpel tuan rumah Grup C Liga 2 2021 menanggapi peristiwa yang baru dialami PSG Pati. Melalui tim media resminya, Persis Solo membantah panpel tidak menyediakan tempat latihan untuk tim peserta.

Persis yang ditunjuk sebagai satu di antara tuan rumah fase penyisihan putaran pertama Liga 1 2021 telah menjalankan regulasi untuk memberikan fasilitas kepada tim tamu apabila ingin menjalankan agenda latihan dan menggunakan fasilitas yang ada di Kota Solo.

Melalui komunikasi dengan panpel Kota Solo, klub tamu mendapatkan hak untuk bisa menggunakan fasilitas lapangan yang tersedia di Kota Solo, di antaranya Lapangan Banyuanyar, Sriwaru, dan Stadion Sriwedari yang dipersiapkan sebagai lapangan pendukung untuk ajang Piala Dunia U-20 bisa dipakai oleh klub peserta Liga 2 yang ingin menggelar latihan.

"Panpel Liga 2 2021 Kota Solo menyayangkan sikap klub terkait, dalam hal ini PSG Pati karena berencana menggelar pertandingan uji coba di luar agenda kompetisi, di mana itu berisiko terhadap tim itu sendiri maupun pihak lain yang terlibat dalam kompetisi," penjelasan dari Persis Solo.

Setelah kejadian itu, panpel Liga 2 2021 Kota Solo telah melakukan koordinasi dengan PSG Pati agar ke depannya dapat memerhatikan regulasi dan menggunakan lapangan yang telah disediakan oleh tuan rumah sebagai tempat latihan.

"Kejadian pembatalan dan pembubaran agenda uji coba yang terjadi merupakan tindakan yang disayangkan. Akan diharapkan bisa menjadi evaluasi bagi semua pihak terkait, demi terwujudnya ekosistem sepak bola nasional yang lebih baik," tegasnya.

 

Video Populer

Foto Populer