Sukses


Mengulas Kekuatan Timnas Indonesia U-23 Tiap Lini: Muda, Berbahaya, dan Menjanjikan

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong memanggil 33 pemain untuk digeber dalam rangka persiapan Kualifikasi Piala Asia U-23 2022. Empat pemain tidak dibawa ke Tajikistan karena sejumlah alasan, namun itu niscaya tak mengurangi kekuatan keseluruhan tim jelang laga kontra Australia.

Timnas Indonesia U-23 hanya akan menghadapi Australia pada Grup G Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 di Tajiksitan pada akhir Oktober 2021. Pasalnya, Brunei Darussalam dan China mengundurkan diri karena alasan masing-masing..

Timnas Indonesia U-23 dijadwalkan bertarung dengan Australia dalam dua leg pada di Pamir Stadium, Dushanbe, Tajikistan. Leg pertama digelar 27 Oktober, disusul leg kedua pada 30 Oktober 2021.

Adapun empat pemain yang tidak mengikuti pemusatan latihan ke Tajikistan adalah Egy Maulana Vikri, Syahrian Abimanyu, Rachmat Irianto, dan Saddil Ramdani.

Egy Maulana Vikri tidak dapat mengikuti persiapan Timnas Indonesia U-23 karena harus kembali ke FK Senica setelah membela timnas senior pada Play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Thailand. Sedangkan Syahrian Abimanyu masih dibutuhkan Johor Darul Ta'zim (JDT) untuk Piala Malaysia 2021.

Rachmat Irianto juga terpaksa kembali ke klub, tepatnya Persebaya Surabaya untuk bermain di BRI Liga 1 2021/2022. Namun, pemain berusia 22 tahun itu bakal menyusul ke Tajiksitan pada 17 Oktober 2021.

Sementara Saddil Ramdani, tidak dapat memenuhi panggilan Timnas Indonesia U-23 akibat cedera pangkal paha yang membuatnya istirahat selama tiga bulan. Sebelumnya, winger berusia 22 tahun itu juga absen di timnas senior karena penyebab yang serupa.

Berkekuatan 29 pemain, bagaimana peta kekuatan dan persaingan antarlini di Timnas Indonesia U-23? Cukupkah materi yang ada untuk bersaing lolos dari Kualifikasi Piala Asia U-23 2022?

 

2 dari 5 halaman

Kiper

Shin Tae-yong memanggil tiga kiper ke skuad Timnas Indonesia U-23. Mereka adalah Muhammad Riyandi, Ernando Ari Sutaryadi, dan Aqil Savik.

Ketiga kiper ini memiliki kualitas yang bagus di kelasnya. Akan tetapi, ada perbedaan dari segi menit bermain di klubnya masing-masing.

Dari tiga nama tersebut, Ernando bisa dibilang memiliki jam terbang tinggi. Kiper Persebaya itu kerap dipercaya sebagai pilihan utama oleh pelatih Aji Santoso di BRI Liga 1 2021/2022.

Sementara itu, Muhammad Riyandi bisa dibilang kalah bersaing dengan kiper utama Barito Putera, Aditya Harlan. Namun demikian, Shin Tae-yong cenderung memercayakannya di level timnas.

Jebolan Timnas Indonesia U-19 itu juga bermain full saat tim senior membantai Chinese Taipei 3-0 pada leg kedua play-off Kualifikasi Piala Asia 2023.

Aqil Savik, di sisi lain, cukup menarik perhatian. Berstatus kiper keempat Persib Bandung, ia tidak pernah diturunkan selama seri pertama BRI Liga 1 2021/2022.

Shin Tae-yong tentunya memiliki pertimbangan tersendiri di balik keputusannya memanggil kiper berpostur 186cm itu. Yang jelas, Aqil siap bersaing dan membuktikan kualitasnya pada publik sepak bola Indonesia.

"Persaingan pasti ada dan semua bersaing sehat, masing-masing mempunyai kemampuan dan masing-masing kiper mempunyai kelebihan. Saya hanya fokus untuk diri saya sendiri dan kemampuan saya sendiri," cetus Aqil.

  • Muhammad Riyandi (Barito Putera)
  • Ernando Ari Sutaryadi (Persebaya Surabaya)
  • Aqil Savik (Persib Bandung)

 

3 dari 5 halaman

Bek

Dengan ketidakhadiran Rachmat Irianto hingga 17 Oktober besok, Shin Tae-yong memiliki delapan bek. Nama paling mencolok tentunya Asnawi Mangkualam.

Asnawi memang berstatus bek sayap. Akan tetapi, ia sanggup memerankan posisi winger kanan sama baiknya. Ini tentu jadi tambahan opsi yang bagus buat Timnas Indonesia U-23.

Tipe pemain yang sama ada di benak Pratama Arhan, bek PSIS Semarang yang namanya melambung sejak Piala Menpora kemarin. Bersama dengan Alfeandra Dewangga, keduanya dianggap sebagai calon bek masa depan Timnas Indonesia.

Jika Shin Tae-yong memerankan formasi empat bek, persaingan di posisi bek tengah bakal menarik. Selain Irianto, nama Rizky Ridho juga tak kalah apik.

Dewangga dan Ridho kemungkinan besar bakal diplot sebagai duet di posisi bek sentral jika mengabaikan Irianto. Namun, bukan tidak mungkin trio Dewangga, Ridho, dan Irianto bakal dipilih.

Masih ada Bayu Fiqri dan Komang Tri Wiguna yang juga bisa bermain sebagai bek tengah. Kemudian Muhammad Firli dan Irsan Lestaluhu yang memiliki keunggulan berupa kecepatan.

  • Rizky Ridho (Persebaya Surabaya)
  • Alfeandra Dewangga (PSIS Semarang)
  • Muhamad Firli (Barito Putera)
  • Komang Tri Wiguna (Bali United)
  • Bayu Fiqri (Persib Bandung)
  • Irsan Lestaluhu (Persipura Jayapura)
  • Pratama Arhan (PSIS Semarang)
  • Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners)

 

4 dari 5 halaman

Gelandang

Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia melahirkan banyak gelandang berkelas yang kemudian menjadi langganan baik di level timnas maupun klub. Evan Dimas jadi satu contoh nyata.

Era Evan Dimas di Timnas Indonesia U-23 sudah lewat, namun masih ada penerus-penerusnya yang siap menggebrak. Komang Teguh misalnya, digadang-gadang sebagai calon gelandang bertahan masa depan Merah-Putih.

Kemudian ada sosok Marselino Ferdinan yang masuk dalam daftar 60 wonderkid paling menjanjikan di dunia. Usianya baru 17 tahun, tapi kepiawaiannya dalam memecah lini pertahanan lawan layak diacungi jempol.

Penampilannya pada Piala AFF U-15 2019 memantik perhatian. Kala itu, meski Timnas Indonesia U-15 arahan Bima Sakti gagal ke final, Ferdinan mampu menyumbang lima gol.

Jangan lupakan juga Beckham Putra, Braif Fatari, dan Witan Sulaeman yang memiliki prospek sangat cerah. Kemudian ada duo Persipura, Gunansar Mandowen dan Ramai Rumakiek yang piawai dalam menyisir sisi lapangan.

  • Komang Teguh (Borneo FC)
  • Eka Febri Yogi (PSIS Semarang)
  • Subhan Fajri (Persiraja Banda Aceh)
  • Mohammad Kanu (Persis Solo)
  • Feby Eka Putra (Arema FC)
  • Genta Alparedo (Semen Padang)
  • Beckham Putra (Persib Bandung)
  • Natanael Siringoringo (Kelantan FC)
  • Marselino Ferdinan (Persebaya Surabaya)
  • Braif Fatari (Persija Jakarta)
  • Witan Sulaeman (Lechia Gdansk)
  • Gunansar Mandowen (Persipura Jayapura)
  • Ramai Rumakiek (Persipura Jayapura)

 

5 dari 5 halaman

Striker

Lagi-lagi, Shin Tae-yong mempromosikan pemain belia di Timnas Indonesia U-23. Kali ini, ada sosok Ronaldo Kwateh yang akan bersaing dengan nama-nama tenar macam Taufik Hidayat, Hanis Saghara, dan Bagus Kahfi.

Dalam daftar penyerang yang dibawa Shin Tae-yong ke Tajikistan, seluruhnya bisa dibilang memiliki kapasitas sebagai target-man. Rabbani Tasnin, Hanis Saghara, dan Taufik misalnya, merupakan sosok striker sentral laiknya Kushedya Hari Yudo di level senior.

Sementara Bagus Kahfi dan Ronaldo Kwateh bisa dibilang sanggup memerankan banyak peran, mulai dari penyerang sayap maupun lubang. Ini menunjukkan kalau Shin Tae-yong kemungkinan besar bakal memasang satu target-man yang diapit dua winger atau penyerang lubang.

Mengenai hal ini, coach Shin memiliki banyak opsi. Sebab, sejumlah gelandang bisa berperan sebagai winger, seperti Witan dan Beckham misalnya.

Satu hal yang pasti, persaingan merebut tempat di lini depan Timnas Indonesia U-23 tidak akan mudah. Uji coba menghadapi Tajikistan dan juga Lebanon yang masih jadi wacana wajib dimanfaatkan betul oleh lima striker tersebut sebelum tampil melawan Australia akhir Oktober nanti.

  • Hanis Saghara (Persikabo 1973)
  • Rabbani Tasnin (Borneo FC)
  • Bagus Kahfi (Jong Utrecht)
  • Ronaldo Kwateh (Madura United)
  • Taufik Hidayat (Persija Jakarta)

Video Populer

Foto Populer