Sukses


3 Alasan Persebaya Bisa Sukses Bangkit di Seri Kedua BRI Liga 1

Bola.com, Solo - Persebaya Surabaya benar-benar telah berubah. Mereka berstatus sebagai tim yang tak terkalahkan selama seri kedua BRI Liga 1 2021/2022. Dalam tiga pertandingan, mereka meraih dua kemenangan dan sekali imbang.

Di seri kedua, Persebaya tampil trengginas, memulainya dengan menundukkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1 (16/10/2021). Mereka kemudian ditahan imbang 1-1 oleh Persela Lamongan yang diwarnai keputusan kontroversial wasit (21/10/2021).

Terbaru, tim asal Kota Pahlawan itu unggul tipis 1-0 melawan Persija Jakarta di pekan kesembilan (26/10/2021). Rentetan hasil ini tentu saja mendongkrak kepercayaan diri para pemain Persebaya untuk memenangi dua laga tersisa di seri kedua.

Bajul Ijo kini menduduki peringkat keenam klasemen sementara dengan raihan 13 poin dari sembilan laga. Mereka telah meraih empat kemenangan, satu seri, dan empat kekalahan di BRI Liga 1.

Persebaya juga menjadi tim kontestan paling produktif dalam urusan mencetak gol. Taisei Marukawa dkk. sudah mencetak 15 gol dan menjadi yang terbanyak mengungguli para kontestan lain.

Apa yang ditunjukkan Persebaya selama seri kedua ini jelas jauh berbeda dibanding seri pertama lalu. Dalam enam pertandingan seri pertama, Bajul Ijo hanya mampu mengoleksi enam poin. Itu hasil dua menang dan empat kalah.

Melihat hasil itu, ada beberapa faktor yang membuat Persebaya Surabaya berhasil bangkit dan menunjukkan permainan apik di seri kedua ini. Berikut ulasan dari Bola.com:

2 dari 5 halaman

Pertahanan Rapi

Persebaya sempat mengalami bongkar pasang pemain karena didera cedera atau pemanggilan Timnas Indonesia. Koko Ari Araya, Alie Sesay, dan Arif Satria adalah membuat mereka mengalami krisis pemain.

Beruntung, dua nama terakhir sudah pulih dan kembali menghuni jantung pertahanan. Ady Setiawan masih akan mengisi pos bek kanan, dan Reva Adi Utama di bek kiri. Kwartet lini belakang Persebaya tampil rapi dan hanya kebobolan dua gol di seri kedua.

Penjaga gawang Andhika Ramadhani sedang dalam performa apik setelah membawa timnya menang 1-0 atas Persija. Bahkan, hasil ini menjadi kali pertama buat Bajul Ijo memetik clean sheet di Liga 1 musim ini.

Padahal, Andhika sendiri berstatus sebagai kiper ketiga. Tapi, dia mampu melakukan sebanyak delapan penyelamatan kontra Persija. Dia selalu tampil dalam tiga laga seri kedua BRI Liga 1 dan menunjukkan banyak perkembangan positif.

3 dari 5 halaman

Kualitas Pemain Merata

Persebaya sebenarnya tidak bisa menurunkan kekuatan penuh selama seri kedua. Empat pemain muda masih absen lantaran membela Timnas Indonesia U-23, yakni Ernando Ari Sutaryadi, Rizky Ridho, Rachmat Irianto, dan Marselino Ferdinan.

Lalu, gelandang Bruno Moreira malah sempat absen dalam dua pertandingan. Gelandang Ricky Kambuaya juga dilarang tampil melawan Persija. Tapi, kondisi itu tidak membuat performa Persebaya menurun.

Pelatih Aji Santoso tampak sudah terbiasa dengan absennya pemain andalan. Seperti posisi kiper yang mengalami krisis. Cederanya Satria Tama dan absennya Ernando membuat mereka memercayakan Andhika yang kemudian menemukan level permainannya.

Hal yang sama terjadi pada posisi gelandang. Tanpa Rachmat Irianto, masih ada Alwi Slamat dan Muhammad Hidayat. Bruno dan Kambuaya yang sempat absen juga tidak menjadi kendala karena bisa memainkan Hambali Tolib dan Rendi Irwan.

Apa yang ditunjukkan Persebaya di seri kedua menjadi bukti bahwa mereka kini memiliki kualitas materi pemain yang merata. Aji Santoso juga cerdik dalam memasang pemain sehingga timnya tetap bisa mendulang poin dengan pemain pelapis.

4 dari 5 halaman

Alternatif Serangan

Kebanyakan kontestan BRI Liga 1 akan mengandalkan striker asing sebagai mesin pendulang gol. Persebaya juga punya Jose Wilkson yang sudah mencetak empat gol. Tapi, dia tampil angin-anginan. Sempat gagal mencetak gol di tiga laga beruntun, dia kemudian mandul di dua laga terakhir.

Koleksi empat gol Wilkson itu disamai oleh dua pemain lain Persebaya, yakni Ricky Kambuaya dan Taisei Marukawa. Artinya, Bajul Ijo memang tidak mengandalkan satu pemain dalam urusan mencetak gol.

Itu ditandai dengan alternatif serangan yang dilakukan Persebaya. Mereka tidak lagi mengandalkan kecepatan pemain sayap melulu. Ada umpan silang, umpan terobosan, umpan lambung, hingga upaya bermain ofensif dalam mengurung pertahanan lawan.

Alhasil, pemain lain juga berkesempatan untuk mencetak gol. Pemain tim lawan juga sulit dalam melakukan pengawalan karena ada nama lain yang juga bisa melahirkan kejutan.

Dari 15 yang sudah dicetak, 12 gol di antaranya dihasilkan oleh tiga pemain yang berbeda dengan masing-masing menyumbang empat gol. Masing-masing berkat Johan Yoga Utama, Bruno Moreira, dan gol bunuh diri Wallace Costa Alves.

5 dari 5 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Video Populer

Foto Populer