Sukses


Menilik 4 Pelatih yang Terdepak di BRI Liga 1: Korban Ganasnya Persaingan Kompetisi

Bola.com, Jakarta - Kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 sudah berjalan 11 laga atau menyelesaikan dua seri. Seluruh tim peserta saling sikut dan bersaing sengit, baik dalam berburu gelar juara di papan atas maupun keluar dari lubang degradasi.

Bhayangkara FC masih konsisten sebagai pemuncak klasemen BRI Liga 1 dengan nilai 26, dan memimpin perburuan gelar juara. Persib Bandung terus membayangi di bawahnya.

Persaingan di papan bawah tidak kalah sengitnya, Persipura Jayapura masih berkutat di posisi juru kunci bersama Persiraja Banda Aceh.

Hal lain yang mengundang perhatian di BRI Liga 1 adalah banyak pelatih yang sudah menjadi korban ganasnya kompetisi. Setidaknya sudah ada empat figur pelatih yang harus angkat koper sampai dengan saat ini.

Faktor yang menjadi penyebab tentunya adalah performa tim yang tak kunjung membaik, hingga mendapat tekanan atau tuntutan dari para suporter. Siapa saja mereka? Berikut ulasan menarik dari Bola.com:

2 dari 6 halaman

Mario Gomez

Mario Gomez adalah pelatih yang pertama kali terdepak dari persaingan BRI Liga 1. Ia memutuskan mundur dari kursi pelatih Borneo FC bersama pelatih fisik, Marcos Gonzales dan pelatih kiper, Jorge Rodriguez.

Padahal arsitek asal Argentina ini baru memimpin tim berjulukan Pesut Etam itu pada dua partai BRI Liga 1 2021/2022.

Kabar mundurnya Mario Gomez dari Borneo FC terasa mengagetkan. Pasalnya, pengumuman itu dilakukan hanya sehari sebelum Borneo FC menghadapi Barito Putera pada pekan ketiga BRI Liga 1.

Borneo FC memulai kiprahnya bersama Mario Gomez di BRI Liga 1 dengan mulus. Pesut Etam berhasil menghajar Persebaya Surabaya 3-1.

Namun, hasil kontras didapatkan Borneo FC pada pekan kedua. Pesut Etam secara mengejutkan menelan kekalahan 0-1 dari Persik Kediri.

Mario Gomez melatih Borneo FC dalam dua peridoe. Pertama, di Liga 1 2019. Arsitek berusia 64 tahun itu kembali ke Pesut Etam pada pertengahan 2020 setelah sempat hijrah ke Arema FC.

3 dari 6 halaman

Joko Susilo

Persik Kediri resmi mengakhiri hubungan kerja sama dengan pelatih Joko Susilo. Laga pekan keenam BRI Liga 1 2021/2022 antara Persik Kediri kontra PSS Sleman yangberakhir imbang tanpa gol di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (3/10/2021), menjadi laga terakhir bagi pria yang karib disapa Getuk itu.

Sebelumnya terdapat kesepakatan antara manajemen Persik dengan Coach Getuk saat pertama kali menjalin kontrak pada awal musim. Pihaknya memberikan target kepada sang pelatih dengan parameter yang telah disetujui bersama.

Setelah lima laga dijalani, menurut Hakim, mantan asisten pelatih Timnas Indonesia itu belum mencapai target yang ditetapkan oleh manajemen Persik Kediri. Hal itulah yang menjadi dasar manajemen menghentikan kerja sama.

hubungan manajemen Persik Kediri dan Joko Susilo tetap berjalan baik. Sebelum keputusan tersebut dibuat, manajemen sudah berkomunikasi dengan pelatih kelahiran Blora, Jawa Tengah itu. Sementara Persik kini sudah punya pelatih baru, Javier Roca.

4 dari 6 halaman

Hendri Susilo

Manajemen Persiraja Banda Aceh mengeluarkan pernyataan resmi telah mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Hendri Susilo. Tepatnya setelah pekan kesembilan BRI Liga 1.

Keputusan tersebut dikeluarkan setelah Persiraja Banda Aceh kalah 1-2 dari Madura United di Stadion Manahan, Rabu (27/10/2021). Manajemen Persiraja Banda Aceh telah memberikan kesempatan kepada Hendri Susilo untuk menangani tim dalam sembilan laga awal BRI Liga 1 2021/2022.

Sepanjang 9 pekan, pelatih yang membawa Persiraja promosi ke Liga 1 ini hanya sukses merauh satu kemenangan dan satu hasil imbang, sementara tujuh laga lain berakhir kekalahan. Satu-satunya kemenangan diraih Persiraja melawan PSS Sleman.

Sejak menangani Persiraja pada 2019 di pentas Liga 2 hingga hari ini, pelatih asal Padang itu sudah melakoni 39 laga. Bersama Hendri Susilo, Persiraja total meraih 18 kemenangan, 5 kali imbang, dan 16 kali kalah. Tujuh kekalahan di antaranya terjadi di BRI Liga 1 2021/2022.

5 dari 6 halaman

Rahmad Darmawan

Merupakan pelatih terkini yang mengundurkan diri dari jabatannya. Rahmad Darmawan secara resmi menyampaikan keputusannya mundur dari jabatan pelatih kepala Madura United, Senin (8/11/2021) malam.

Dia telah bertemu dengan Presiden Klub Achsanul Qosasi untuk menyampaikan keinginan itu. Pelatih yang akrab disapa RD itu membagikan salam perpisahan dengan kepada seluruh pihak di Madura United.

Keputusan ini dilandasi oleh penampilan buruk Madura United selama 11 pekan di BRI Liga 1 2021/2022. Tim berjulukan Laskar Sape Kerap itu tidak konsisten dan malah menduduki papan bawah, hal yang tidak pernah terjadi pada musim-musim sebelumnya.

Madura United hanya meraih dua kemenangan, sisanya lima seri dan empat kekalahan. Akibatnya, klub asal Pulau Garam itu terlempar ke posisi ke-14 klasemen sementara dengan raihan 11 poin saja.

Sebelumnya, suporter Madura Bersatu (SMB) menggelar demonstrasi di kantor Madura United, Pamekasan, Minggu (7/11/2021) siang. Mereka menuntut Rahmad Darmawan bertanggung jawab atas hasil itu dan hengkang dari klub.

Kelompok merupakan perkumpulan empat elemen suporter yang berdiri di empat kabupaten yang terletak di Pulau Madura. Mereka adalah K-Conk Mania (Bangkalan), Trunojoyo Mania (Sampang), Taretan Dhibi (Pamekasan), dan Peccot Mania (Sumenep).

6 dari 6 halaman

Intip Persaingan Tim Favoritmu di BRI Liga 1

Video Populer

Foto Populer