Sukses


Mengulas Inkonsistensi Persija di BRI Liga 1: Juara Piala Menpora yang Kehilangan Taji

Bola.com, Jakarta - Status juara pramusim Piala Menpora 2021 seakan tidak ada pengaruhnya. Persija Jakarta kesulitan menemukan konsisten di BRI Liga 1 2021/2022. Klub ibu kota itu pun harus berjuang di papan tengah klasemen karena performa yang naik turun di kompetisi sepak bola Indonesia itu.

Hingga pekan ke-28 BRI Liga 1 2021/2022, Persija Jakarta yang masih menyisakan satu pertandingan lebih banyak ketimbang tim-tim lain, berada di peringkat kedelapan dengan perolehan 38 poin, jumlah poin yang sama seperti PSIS Semarang yang berada di atasnya, dan unggul dua poin dari Persik Kediri yang berada di peringkat kesembilan.

Dari 27 pertandingan yang sudah dijalani, Persija tercatat hanya meraih sepertiga kemenangan, alias 9 pertandingan yang berbuah kemenangan. Sementara sisanya, 11 laga berakhir imbang dan 7 lainnya berujung kekalahan, termasuk ketika melawan Persiraja Banda Aceh, yang merupakan penghuni dasar klasemen, pada 30 Januari 2022.

Kekalahan yang membuat manajer tim, Bambang Pamungkas, sampai mempertanyakan kemauan para pemain Persija mengenakan jersey dengan lambang Monas di dada. Kekalahan yang membuat manajer yang karib disapa Bepe itu meminta para pemain untuk introspeksi di ruang ganti.

"Kalau cara main kita seperti tadi, seperti sebelum-sebelumnya, mau sampai kapan kita mengandalkan Andritany. Kalau Anda enggak siap bermain, enggak usah main," ujar Bepe kepada para pemain Persija di ruang ganti yang terkam dalam video dan diunggah ke media sosial resmi Persija.

"Saya enggak melihat ada keinginan untuk menang dari kalian, tidak ada tanggung jawab sama sekali. Mau siapa lagi yang diganti? Pelatih sudah diganti, perlu saya yang harus keluar atau kalian semua yang harus keluar? Coba dipikir baik-baik," lanjut Bepe tegas.

Kala itu memang Persija Jakarta telah melakukan pergantian pelatih. Sudirman kembali dianggat menjadi pelatih kepala setelah Persija mendepak pelatih asal Italia, Angelo Alessio, pada 19 Januari 2022.

Persija Jakarta memang dilanda inkonsistensi sepanjang BRI Liga 1 2021/2022 digelar. Suli mempertahankan kemenangan dan mudah kebobolan menjadi faktor yang turut membuat Macan Kemayoran harus berjuang di papan tengah.

Padahal jika menengok pada awal 2021, Persija Jakarta mampu tampil sangat baik di Piala Menpora 2021 dan berhasil menjadi juara. Tak tanggung-tanggung, Persija berhasil mengalahkan rivalnya, Persib Bandung di partai final. Lalu, ada apa dengan Persija saat ini?

2 dari 5 halaman

Tidak Cocok dengan Taktik Angelo Alessio

Pada awal musim, Persija Jakarta membuat kejutan dengan mendatangkan pelatih asal Italia, Angelo Alessio. Kehadiran pelatih ini sempat membuat para penggemar Macan Kemayoran menjadi sangat optimistis. Maklum sang pelatih juga dikenal berpengalaman menjadi asisten Antonio Conte di klub besar, seperti Juventus dan Chelsea.

Namun, sang juara Piala Menpora 2021 nyatanya tak mampu mempertahankan konsistensi saat melewati pertandingan demi pertandingan. Dari awal musim hingga pemecatannya pada 19 Januari 2022, Angelo Alessio membawa Persija 7 kali menang, 8 kali bermain imbang, dan 5 kali kalah.

Jika melihat angkanya, tentu masih cukup bagus karena jumlah kemenangan masih lebih banyak dari jumlah kekalahan. Namun, yang menyedihkan, Persija tercatat hanya satu kali dalam sepanjang musim ini berhasil menang back to back,.

Hal itu didapatkan Persija ketika menang 1-0 atas Persikabo 1973 pada pekan ke-15 BRI Liga 1 yang digelar pada 3 Desember 2021 dan menang 3-0 atas PSM Makassar pada pekan ke-16 yang digelar 7 Desember 2021.

Selain itu, Persija Jakarta tidak pernah menyambung kemenangan dengan kemenangan lain. Selalu diselingi dengan hasil imbang, bahkan kekalahan.

Inkonsistensi dan tidak meningkatnya performa Persija membuat sang pelatih pun harus turun tahta dan digantikan sang asisten, Sudirman, yang berpengalaman membawa Macan Kemayoran juara di Piala Menpora 2021 sebagai pelatih kepala.

“Keputusan ini diambil murni karena alasan profesional. Persija memerlukan perubahan, dan ini adalah salah satu bagian yang harus dilewati untuk mengubah Persija ke arah yang lebih baik,” ucap Presiden Persija, Prapanca, pada 19 Januari 2022.

3 dari 5 halaman

Performa Pemain Angin-anginan

Melihat performa Persija Jakarta di BRI Liga 1 2021/2022 saat ini, siapa yang layak masuk kandidat menjadi pemain terbaik BRI Liga 1 2021/2022? Bahkan Marko Simic yang pada musim-musim sebelumnya gacor pun rasanya tidak pantas lagi untuk predikat tersebut.

Meski masih menjadi pencetak gol terbanyak di skuad Persija dengan 14 gol, Marko Simic seakan tertutup dengan sejumlah debutan di BRI Liga 1, macam Carlos Fortes, Youssef Ezzejjari, bahkan Taisei Marukawa. Bahkan Ilija Spasojevic dan Ciro Alves rasanya lebih layak menjadi pemain terbaik nantinya dengan performa dan torehan gol yang mereka miliki.

Dari total 32 gol yang dibuat oleh Persija di BRI Liga 1 hingga saat ini, Marko Simic memang masih menjadi yang paling menonjol, karena pemain-pemain lain pun tak banyak bicara dalam perolehan gol.

Kalau pun ingin bilang ada yang luar biasa, itu mungkin Makan Konate. Pemain asal Mali itu baru bergabung pada putaran kedua BRI Liga 1 dan kini sudah mencetak empat gol, torehan yang membuatnya langsung menjadi pencetak gol terbanyak kedua di skuad Persija.

Kalau pun boleh memberikan apresiasi, justru pemain-pemain muda Macan Kemayoran mulai menjadi tulang punggung pada saat pemain senior tampak kesulitan. Alfriyanto Nico, Irfan Jauhari, Ilham Rio Fahmi, dan Taufik Hidayat adalah pemain muda yang coba diandalkan Persija mengarungi musim ini.

Sayangnya, skuad Persija seakan tidak sepenuhnya menyatu. Para pemain muda itu jelas butuh bimbingan dari para senior untuk bisa berkembang pesat dalam mengarungi kompetisi. Tapi, sepertinya para pemain senior pun tak bisa memenuhi ekspektasi itu.

Para pemain Persija seakan kehilangan motivasi untuk bisa memperlihatkan permainan terbaiknya. Hal itulah yang juga terasa ketika Bambang Pamungkas berbicara di ruang ganti setelah kekalahan dari Persiraja Banda Aceh.

4 dari 5 halaman

Andritany Kerja Keras, Lini Pertahanan Bermasalah?

Masih ingat apa yang istimewa dari Persija Jakarta pada era Stefano Cugurra Teco pada musim 217 dan 2018. Dalam dua musim tersebut, Macan Kemayoran menjadi tim paling sedikit kebobolan sepanjang musim.

Pada musim 2017, Persija hanya kebobolan 24 gol dan finis di peringkat keempat. Sementara ketika menjuarai Liga 1 2018, Macan Kemayoran sampai kebobolan 36 gol, tapi tetap menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit saat itu.

Namun, setelah ditinggalkan Stefano Cugurra Teco ke Bali United, Persija tak lagi memegang predikat tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit. Bahkan pada musim ini, saat Persija baru bermain 27 kali, mereka sudah kebobolan 29 kali.

Jumlah itu diyakini bisa makin besar jika tak ada Andritany Ardhiyasa di bawah mistar gawang Persija. Meski performanya mulai diragukan seiring dengan jumlah kebobolan yang membuat Persija tidak konsisten, Andritany juga berjasa lewat penyelamatan-penyelamatannya.

Seperti dilansir dari situs Lapang Bola, Andritany Ardhiyasa menjadi yang terbanyak dalam urusan penyelamatan. Kiper kelahiran Jakarta itu tercatat sudah membuat 92 penyelamatan, unggul empat penyelamatan dari kiper Persib Bandung, Teja Paku Alam, yang berada di posisi kedua.

5 dari 5 halaman

Posisi Persija di BRI Liga 1 Saat Ini

Video Populer

Foto Populer