Sukses


Dirtek Persis Solo Kenang Momen Magis Selama Liga 2 2021

Bola.com, Solo - Persis Solo dipastikan bakal bersaing di Liga 1 musim depan. Klub berjulukan Laskar Sambernyawa itu berhasil mengunci tiket promosi dengan menjuarai Liga 2 2021.

Keberhasilan tersebut menegaskan ambisi Persis sejak Kaesang Pangarep mengakuisisi klub. Putra bungsu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo itu memang tak ingin Persis lebih lama lagi berada di kasta kedua.

Demi memenuhi target tersebut, sejumlah nama beken dihadirkan ke Kota Batik. Tetapi, manajemen Persis memahami bila langkah awal mencapai kejayaan adalah memiliki fondasi yang baik.

Oleh karenanya, mereka tak hanya memperkuat tim dengan sederetan pemain kelas wahid. Persis Solo juga mendatangkan Misha Radovic untuk mengemban peran sebagai direktur teknik (dirtek).

"Saya memilih datang ke Persis Solo karena proyek yang ditawarkan manajemen sangat menarik dan sangat menantang bagi saya. Itu alasan utamanya, karena proyeknya. Ini tentang apa yang ingin mereka lakukan," ungkap Misha.

 

2 dari 3 halaman

Momen Tak Terlupakan Sepanjang Hidup

Kembali ke kasta tertinggi setelah 14 tahun lamanya, tentu hal yang spesial bagi masyarakat Solo. Pencapaian ini juga menjadi kali pertama buat pria berusia 60 tahun itu sepanjang kariernya di Indonesia.

"Tak bisa lebih senang dari ini untuk menjadi bagian dari sebuah perjalanan dan apa yang telah kita buat bersama di Solo," kenangnya.

Selain itu, dia masih merinding mengingat momen saat suporter bernyanyi dan menyalakan flare untuk menyambut kesuksesan Persis Solo merebut juara Liga 2 2021 dan promosi ke Liga 1. Baginya, itu adalah momen magis yang akan selalu dikenangnya.

"Ketika suporter datang ke Bogor, itu adalah hal yang akan saya ingat sepanjang hidup. Bagaimana semangat mereka untuk mendukung klubnya. Dengan cara yang luar biasa, mereka begitu lantang dan itu sesuatu yang begitu sangat membuat saya respek," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Berharap Suporter Menemani Mereka di Liga 1

Setelah sembilan tahun meninggalkan Indonesia, pria asal Serbia itu senang bisa kembali. Dirinya pun memiliki sejumlah kenangan manis ketika sebelumnya melatih di Pelita Jaya dan Persisam Samarinda (kini Bali United).

"Sejujurnya secara personal, ini merupakan kegembiraan terbesar untuk kembali ke negara yang saya sangat respek dan suka. Saya sangat senang dengan budaya negara ini dan kehangatan serta orang-orang yang sangat menggilai sepak bola," jelasnya.

Hanya saja, ia menyayangkan situasi dunia yang tak bersahabat. Pandemi COVID-19 memaksa PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar kompetisi tanpa kehadiran penonton.

"Saya datang saat situasi Covid-19 yang membuat stadion kosong. Itu kehilangan terbesar yang saya rasakan dibanding saat saya bekerja di sini sebelumnya," tandasnya.

Video Populer

Foto Populer