Sukses


Prediksi Tim-tim yang Bakal Sengsara di Grup C dan Grup D Piala Presiden 2022

Bola.com, Jakarta - Undian babak grup Piala Presiden 2022 telah digelar. Tetapi tanpa ketiadaan pot unggulan, membuat turnamen pemanasan ini bisa dikatakan sedikit timpang dalam pembagian grupnya.

Grup C bisa dikatakan sebagai grup neraka di ajang pemanasan ini. Tuan rumah Persib Bandung, Bali United, Bhayangkara FC, dan Persebaya Surabaya merupakan empat tim yang menghuni lima besar di BRI Liga 1 2021/22.

Sementara satu tim lainnya, Arema FC telah diplot sebagai tuan rumah Grup D. Mereka bertanding melawan Persikabo 1973, PSM Makassar dan Persik Kediri yang di kompetisi musim lalu 'hanya' menghuni papan tengah.

Meski begitu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator turnamen telah menjelaskan alasan dari penghapusan pot unggulan di Piala Presiden 2022. Mereka menilai tak adil menilai kekuatan klub peserta dari hasil musim lalu.

Bursa transfer yang masih berlangsung membuat bongkar pasang pemain tak terhindarkan. Melihat dari pemain yang datang dan pergi di setiap klub, siapa yang berpeluang besar tersingkir lebih cepat dari Grup C dan Grup D. Berikut ulasan selengkapnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Wajah Baru Persebaya dan Bhayangkara FC

Persebaya Surabaya dan Bhayangkara FC jadi dua tim di Grup C yang paling banyak melakukan perombakan. Persebaya bahkan kehilangan puluhan pemain hingga menyisakan M. Alwi Slamat dan M. Hidayat saja dari skuad utama musim lalu.

Sementara itu, Bhayangkara FC harus memulai semuanya dari nol dengan pelatih baru, Widodo C. Putro. Belum lagi mereka kehilangan beberapa kekuatan utama seperti Hansamu Yama, Evan Dimas hingga Ezechiel N'Douassel.

Wajar bila nantinya dua kesebelasan ini gagal bersaing dengan Bali United dan Persib Bandung. Mereka cukup menjadikan ajang ini sebagai kesempatan mematangkan skuad dan melanjutkan program yang sudah mereka susun sebelum kompetisi dimulai.

 

3 dari 3 halaman

PSM dan Persikabo 1973 Bergantung Rekrutan Baru

Arema FC dan Persik Kediri melakukan langkah transfer yang terbilang realistis. Ketimbang mencari jarum dalam tumpukan jerami, mereka memilih mempertahankan skuad utama dan merekrut tambahan pemain 'lawas' di sepakbola Indonesia.

Sementara PSM Makassar dan Persikabo 1973 melakukan langkah yang sedikit berbeda. Mereka nyaris mengubah seluruh susunan pemain asing dengan mendatangkan debutan anyar ke Tanah Air.

Jika para ekspatriat baru ini bisa langsung nyetel dengan rekan-rekannya, kekuatan kedua tim ini bakal sangat tak terduga. Tetapi jika tidak, kedua tim bisa angkat koper lebih cepat.

Video Populer

Foto Populer