Bola.com, Jakarta - Piala Presiden 2022 menjadi gong pembuka kembalinya suporter ke stadion. Turnamen pramusim ini diharapkan menjadi langkah awal setelah BRI Liga 1 2021/22 tak bisa dihadiri oleh pendukung setia setiap klub.
Klub promosi Persis Solo berkesempatan mengawali perhelatan Piala Presiden 2022. Bertempat di Stadion Manahan, Solo, anak asuh Jacksen F. Tiago menjamu PSS Sleman di laga perdana Piala Presiden 2022, Sabtu (11/6/2022).
Advertisement
Gegap gempita telah terasa beberapa jam sebelum pertandingan dimulai. Mereka memadati setiap penjuru kompleks Stadion Manahan sembari menanti pintu gerbang dibuka oleh pihak keamanan.
Antusiasme makin terasa saat suporter memasuki stadion berkapasitas 25.000 penonton tersebut. Walaupun tak penuh, keriuhan terdengar jelas saat kedua tim asal Jawa Tengah itu bertanding.
Dibalik gemuruh pembukaan Piala Presiden 2022, terdapat sejumlah cerita menarik dari sisi lapangan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut beberapa momen yang berhasil diabadikan Bola.com.
'Kekurangan' Tak Menghalangi Fanatisme
Momen laga pembuka Piala Presiden 2022 merupakan hal yang telah dinantikan Widodo, suporter disabilitas Persis. Ini merupakan kali pertama dia hadir kemblai ke tribun setelah tiga tahun terakhir mendukung Laskar Sambernyawa lewat layar kaca.
Berbeda dengan atlet disabilitas yang sengaja diundang tuan rumah, Widodo datang ke Manahan bersama rekan-rekannya. Ia pun juga harus ikut antri untuk memasuki pintu gerbang seperti suporter lainnya.
Advertisement
Ia merasa senang bisa kembali ke stadion dengan status Persis sebagai peserta kompetisi BRI Liga 1. Pria asli Solo itu berharap klub kesayangannya itu bisa berprestasi tahun ini.
Advertisement
Kampanye 'Stop Kekerasan Seksual di Stadion'
Suporter wanita seperti 'salah tempat' saat mencoba datang langsung ke stadion. Ujaran seksisme ataupun catcalling memang kerap terjadi kepada fans wanita saat menyaksikan tim favoritnya berlaga.
Kejadian yang terus berulang itu membuat kelompok suporter Persis, Ladies Hardline Sambernyawa, prihatin. Hal itulah yang menggerakkan mereka untuk memulai kampanye 'stop pelecehan seksual di stadion'.
Advertisement
Tak hanya itu, Ladies Hardline Sambernyawa juga sering berkunjung ke kelompok-kelompok suporter lain. Harapannya, gerakan mereka sedikit demi sedikit mengubah preseden buruk yang sudah mendarah daging.
Tempat Ramah Bagi Keluarga & Anak-Anak
Sepak bola sejatinya milik semua kalangan, tak terkecuali wanita dan anak-anak. Tetapi kesan seram akan kebrutalan oknum suporter membuat mereka bergidik jika mendengar kata stadion.
Namun, persepsi itu sejatinya mulai luntur dalam beberapa tahun terakhir. Mereka melihat sepakbola merupakan sebuah hiburan keluarga yang bisa dinikmati layaknya sebuah darmawisata ke pantai, ataupun tempat rekreasi yang lain.
Advertisement
Hal itu yang seharusnya mulai dipikirkan panitia pelaksana di setiap stadion. Bagaimana mereka menciptakan suasana yang nyaman dan ramah bagi setiap suporter yang hadir.
Advertisement
Tak Lupakan Ibadah
Jadwal pertandingan sepak bola di tanah air, seringkali dimulai sore hari, waktu pertandingan kerap melewati dua hingga tiga jadwal salat bagi umat Muslim.
Meski demikian, banyak cara yang dilakukan untuk tetap bisa beribadah di dalam stadion.Â
Advertisement
Alhasil, beberapa suporter kerap menggunakan lorong stadion untuk beribadah walau dengan fasilitas seadanya. Mereka tak ingin melupakan kewajibannya kepada sang esa hanya demi menonton klubnya bertanding
Intip Persaingan di Musim Lalu
Advertisement