Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 sudah tersingkir di babak grup Piala AFF U-19 2022. Garuda Nusantara kalah dalam hal head to head dari Vietnam dan Thailand.
Selepas dari Piala AFF U-19 2022, Timnas Indonesia U-19 akan mengikuti babak kualifikasi Piala Asia U-20. Setelah itu akan ada agenda pemusatan latihan yang diikuti uji coba internasional demi menyiapkan mereka di Piala Dunia U-20 2022 mendatang.
Baca Juga
Ramadhan Sananta Masih Absen Bela Timnas Indonesia U-23 Vs Yordania di Piala Asia U-23, Kena Denda Rp16 Juta
Jadwal Laga Penentu Nasib Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024: Yoh Iso Yoh ke Perempat Final!
Penyelamatan Penalti Ernando Ari, Momen Krusial Timnas Indonesia U-23 saat Hadapi Australia di Piala Asia U-23 2024
Advertisement
Pengamat sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo menyebut Timnas Indonesia U-19 saat ini sebenarnya memiliki potensi yang bagus. Baik itu dari komposisi pemain maupun cara mereka memainkan strategi dari pelatih.
Hal Mendasar
Namun, Aris Budi Sulistyo juga menyoroti kesalahan mendasar yang masih saja terjadi. Seperti dalam mengumpan atau pengambilan keputusan.
"Potensi ada, meski saya boleh usul harus diperbaiki kualitas passing, karena itu menjadi catatan. Passing diwarnai kesalahan elementer. Mungkin ada juga pemain yang berusaha melewati banyak pemain, padahal sebenarnya itu tidak efektif," ujar Aris kepada Bola.com, belum lama ini.
Advertisement
Lawan Lebih Berat
Piala Dunia U-20 2022 akan digelar di Indonesia mulai Mei tahun depan. Lawan yang bakal dihadapi Garuda Nusantara tentu levelnya bukan main-main.
Selain Indonesia sebagai tuan rumah, sejauh ini ada sembilan negara yang memastikan lolos ke ajang itu. Ada Inggris, Prancis, Israel, Italia, dan Slovakia.
Advertisement
Dari CONCACAF (Amerika Utara) pun sudah meloloskan empat wakilnya. Ada Repuplik Dominika, Guatemala, Honduras, dan Amerika Serikat.
Pekerjaan Rumah
Aris menegaskan passing dan kontrol bola dari para penggawa Timnas Indonesia U-19 perlu terus diperbaiki. Sebab, lawan-lawan yang bakal dihadapi levelnya seperti tim-tim yang sudah disebutkan di atas.
"Saran saya, perlu dibenahi di sisi passing dan kontrol bola. Karena lawannya nanti jelas jauh lebih hebat, bukan lagi Filipina atau Myanmar," jelasnya.
Advertisement
"Ngatur kondisi fisik, kapan harus tempo tinggi atau rendah. Tidak terlalu banyak dribbling, main simple saja, seperti di Liga Inggris," sambung eks pemain Persik Kediri itu.
Advertisement
Menit Bermain
Lebih lanjut, satu bekal lain yang perlu dimiliki para pemain Timnas Indonesia U-19 adalah menit bermain. Menit bermain itu bisa didapatkan di level klub.
Diketahui, banyak pemain anggota Timnas Indonesia U-19 yang sudah mendapatkan klub yang berlaga di Liga 1. Sebut saja Ronaldo Kwateh di Madura United, Kakang Rudianto dan Persib Bandung, atau Cahya Supriadi di Persija Jakarta.
Perbanyak Uji Coba
Selain itu menit bermain menurut Aris bisa didapatkan dengan cara memperbanyak uji coba dengan negara lain. Kalau bisa yang levelnya setara atau lebih kuat dari Garuda Nusantara.
"Pemain yang berkompetisi di Liga 1 bisa terus mengasah mental dan menit bermainnya. Program uji coba juga perlu, pemain sering dikumpulkan dan mengasah kekuatan." tandas Aris Budi Sulistyo.
Advertisement