Sukses


Deretan Peristiwa Kelam Suporter Besar di Sepak Bola Indonesia, Bahan Renungan Agar Tak Terjadi Lagi

Bola.com, Jakarta - Tragedi Kanjuruhan telah menyita perhatian masyarakat dunia. Pemerintah secara resmi merilis sebanyak 125 nyawa melayang akibat insiden tersebut.

Itu terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Invasi suporter ke dalam lapangan direspons oleh pihak keamanan menyemprotkan gas air mata ke arah tribune yang membuat massa berhamburan. Kebanyakan dari mereka sesak nafas dan sulit menghindar untuk keluar stadion hingga akhirnya melahirkan korban jiwa.

Insiden ini tidak melibatkan kerusuhan antar kelompok suporter lantaran Bonek tidak diperkenankan hadir di Malang. Tapi, setelah kekalahan itu, suporter Arema, Aremania, melampiaskan kekecewaan dengan menginvasi lapangan stadion.

PSSI dan PT LIB masih melakukan investigasi atas insiden mengerikan ini. Sejauh ini, langkah mereka masih menunda pelaksanaan pertandingan Liga 1 sampai waktu yang tidak ditentukan.

Tragedi kerusuhan suporter yang mengakibat korban jiwa ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Sejak 2011, setidaknya terdapat empat peristiwa yang melahirkan korban jiwa suporter Indonesia.

Bola.com telah merangkum deretan kerusuhan suporter besar di sepak bola Indonesia. Simak ulasan berikut:

2 dari 7 halaman

1. Persita Tangerang vs Persikota Tangerang (2011)

Bentrok dua kelompok suporter dari tim sekota, Persita Tangerang dan Persikota Tangerang, menelan korban pada 19 April 2011.

Insiden saling lempar antara Benteng Mania (suporter Persikota) dan Benteng Viola (suporter Persita) mengakibatkan dua suporter meregang nyawa.

Dari data yang didapatkan, dua suporter dari Benteng Viola yang masih berusia di bawah 17 tahun meninggal akibat pemukulan dan pengeroyokan.

3 dari 7 halaman

2. Persibo Bojonegoro vs Persebaya Surabaya (2012)

Setahun berselang, ada insiden usai laga Persibo Bojonegoro kontra Persebaya Surabaya pada Liga Indonesia 2012 pada 10 April 2012. Lima orang meninggal dunia, empat di antaranya terkonfirmasi sebagai Bonek, pendukung Persebaya.

Kelima orang itu meninggal usai terkena lemparan batu saat berada di dalam kereta. Pelaku pelemparan ditengarai sebagai suporter Persela Lamongan yang saat itu memiliki hubungan kurang baik dengan Bonek.

 

4 dari 7 halaman

3. Persija Jakarta vs Persib Bandung (2012)

Tiga orang tewas selepas laga Persija yang menjamu Persib di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 27 Mei 2012. Ketiga korban tak memakai kostum klub menjadi korban pengeroyokan.

Sebelumnya, The Jakmania (suporter Persija) maupun Viking (suporter Persib) sempat menyatakan ketiga korban bukanlah anggota mereka. Saat identitas Rangga terungkap, Viking langsung mendorong polisi untuk segera menangkap pelaku.

5 dari 7 halaman

4. PSIM Yogyakarta vs PSS Sleman (2018)

Suporter meregang nyawa juga menghiasi pertemuan antara PSIM Yogyakarta kontra PSS Sleman di Stadion Sultan Agung, Bantul, 26 Juli 2018. Suporter yang diketahui bernama Muhammad Iqbal meninggal dunia setelah bentrok antar suporter.

Iqbal sempat dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang dialaminya. Namun, nyawanya tidak tertolong.

 

6 dari 7 halaman

5. Persib Bandung vs Persija Jakarta (2018)

Kali ini, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menjadi saksi tragedi pengeroyokan suporter dalam lanjutan Liga 1 2018. Itu terjadi sebelum pertandingan antara Persib Bandung menjamu Persija Jakarta digelar.

Satu orang The Jakmania (suporter Persija), Haringga Sirla, meninggal dunia setelah dikeroyok oknum bobotoh Persib pada 23 September 2018.

 

7 dari 7 halaman

6. Persib Bandung Vs Persebaya Surabaya (2022)

Korban meninggal kali ini terjadi bukan karena konflik antar kelompok suporter. Duel Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya diiringi nuansa persaudaraan karena bobotoh Persib dan Bonek dikenal memiliki hubungan baik.

Sebanyak dua orang bobotoh Persib bernama Ahmad Solihin dan Sopiana Yusup juga dikabarkan meninggal dunia dalam pertandingan melawan Persebaya Surabaya pada gelaran Piala Presiden 2022 Jumat, 17 Juni 2022.

Mereka disebut meninggal dunia karena terjatuh dan terinjak-injak saat hendak memasuki Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).   

Video Populer

Foto Populer