Sukses


Barisan Penyerang Lokal Timnas Indonesia di Piala AFF 2022: Hanya Dimas Drajad yang Tajam!

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia memanggil 28 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan yang merupakan bagian dari persiapan menuju Piala AFF 2022. Posisi penyerang masih menjadi sorotan dalam pemanggilan ini.

Komposisi lini depan Timnas Indonesia yang dipersiapkan menuju Piala AFF 2022 ini tak begitu berbeda dari sebelumnya.

Hanya empat striker yang dipanggil, yaitu Muhammad Rafli (Arema FC), Dimas Drajad (Persikabo 1973), Dendy Sulistyawan (Bhayangkara FC), dan Ramadhan Sananta (PSM Makassar).

Artinya, lini depan dihuni 100 persen pemain lokal, tidak ada satupun naturalisasi. Ini sekaligus jadi tantangan bagi para pemain untuk membayar kepercayaan yang diberikan pelatih Shin Tae-yong.

Saat tampil di Liga 1 musim ini, bisa dibilang hanya Dimas Drajad yang tampil meyakinkan. Dia menjadi yang paling subur di antara striker lain di Timnas Indonesia.

Dimas Drajad mengoleksi lima gol dari 10 pertandingan yang dijalani Persikabo 1973. Sementara Rafli, Dendi, dan Ramadhan terbilang masih belum konsisten.

Namun, segala kemungkinan bisa terjadi. Ketika kompetisi terhenti karena Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu, bisa jadi semua pemain menjadikan pemanggilan negara ini sebagai pelampiasan.

Mereka tidak sabar ingin tampil kembali dan merasakan atmosfer kompetisi, sehingga persaingan menjadi striker utama menjadi lebih ketat.

Berikut para striker Timnas Indonesia yang disiapkan untuk Piala AFF 2022:

2 dari 6 halaman

Dimas Drajad

 

Boleh dibilang pada musim ini Dimas Drajad mencapai puncak performanya. Sekarang dia sudah bisa lepas dari bayang-bayang barisan penyerang naturalisasi yang sebelumnya menjadi andalan di Timnas Indonesia, seperti Beto Goncalves dan Ilija Spasojevic.

Selain itu, kesempatan bermain lebih banyak yang didapatkan di Persikabo 1973 juga ikut berperan membuatnya menemukan permainan terbaik.

Pemain berusia 25 tahun ini sudah mencetak lima gol dan dua assist di Liga 1 musim ini. Statistik paling bagus di antara penyerang lain yang dipanggil Timnas Indonesia.

Sebenarnya, striker naturalisasi Indonesia, Spasojevic memiliki catatan gol lebih baik. Dia mencetak tujuh gol untuk Bali United. Namun, pelatih Shin Tae-yong lebih memilih Dimas. Sepertinya pelatih asal Korea Selatan itu ingin menggunakan pemain yang memiliki darah Indonesia.

Dimas Drajad diprediksi akan menjadi pilihan utama di Piala AFF 2022 nanti. Dengan catatan dia tidak diganggu dengan cedera.

Selain itu, Dimas lebih nyetel saat dipadukan dengan winger, seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Saddil Ramdani. Pemain asal Gresik ini jadi harapan kerinduan publik Tanah Air akan striker lokal setelah era Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa.

3 dari 6 halaman

Ramadhan Sananta

Penyerang asal PSM Makassar satu ini mulai mendapatkan perhatian. Meski usianya baru 19 tahun, dia memiliki karakter sebagai striker murni.

Ini bukan kali pertama Ramadhan menerima panggilan Timnas Indonesia. Sebelumnya dia dipanggil ketika laga uji coba FIFA Matchday melawan Curacao pada September lalu.

Musim ini Ramadhan tampil dalam 7 pertandingan dan mencetak 3 gol. Paling tinggi jika dibandingkan penyerang lain berusia 19 tahun di Liga 1. Saat ini Ramadhan jadi penyerang termuda yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF 2022. Secara mental tentu dia belum stabil.

Ketika beruji coba melawan Curacao, Ramadhan sempat menjadi pemain pengganti yang ditarik keluar lagi. Ketika itu dia baru 15 menit di lapangan. Ujian mental didapatkannya ketika itu. Harapannya dia bisa melewati ujian itu, karena Ramadhan punya potensi.

Selain masih muda, dia punya postur ideal dengan tinggi 182 cm sebagai penyerang. Untuk ukuran turnamen di Asia Tenggara, posturnya bisa berguna untuk berduel bola atas.

4 dari 6 halaman

Dendy Sulistyawan

Pemain yang satu ini bisa menempati dua posisi, striker dan pemain sayap. Tidak dipungkiri Dendy memang memiliki skill dan kecepatan. Dua kelebihannya itu bisa dimaksimalkan dalam dua posisi tersebut. Namun, pada era Shin Tae-yong, beberapa kali dia dipasang sebagai penyerang.

Bersama klubnya, Bhayangkara FC, Dendy tampil dalam 10 pertandingan. Hasilnya, dua gol dan dua assist sudah dibuat. Dari segi usia yang sudah 26 tahun, Dendy menjadi pemain paling senior. Jadi dari segi pengalaman juga lebih banyak.

Pemain asal Lamongan, Jawa Timur, itu juga dipanggil dalam dua sesi laga uji coba melawan Curacao di FIFA Matchday pada September lalu. Dendy berhasil mencetak satu gol.

Ini membuat kepercayaan dirinya saat mengenakan seragam Timnas Indonesia akan lebih baik. Dia sudah pecah telur ketika membela Tim Garuda.

 

5 dari 6 halaman

M. Rafli

Bisa dibilang pemain Arema FC ini performanya kurang konsisten di Liga 1 musim ini. Rafli tujuh kali bermain di Liga 1 musim ini, belum ada gol dan assist yang dibuatnya. Ini yang membuat pro dan kontra muncul ketika Shin Tae-yong memanggilnya.

Namun, di sisi lain, Rafli terlecut untuk memberikan bukti. Dia sempat tampil dalam laga uji coba melawan Curacao dalam FIFA Matchday pada September lalu. Rafli lumayan apik saat itu, dan sepertinya dia justru bisa bermain lebih lepas untuk Timnas Indonesia.

Sebenarnya, Rafli sudah memperlihatkan kemampuannya beberapa musim lalu. Dia sempat menjadi andalan Timnas Indonesia U-19 dan U-22.

Bersama tim nasional senior, Rafli punya 8 caps. Meski belum mencetak gol, tapi dia sudah membuat dua assist di Kualifikasi Piala Asia beberapa waktu lalu. Jika menemukan permainan terbaiknya lagi, Rafli bisa jadi pelapis ideal bagi Dimas Drajad.

 

6 dari 6 halaman

Pembagian Grup Piala AFF 2022

Video Populer

Foto Populer