Sukses


4 Hal Yang Harus Diperbaiki Liverpool pada Musim 2016-2017

Bola.com, Jakarta Kehadiran manajer Jurgen Klopp membawa angin segar di kubu Liverpool. Musim lalu, The Reds berhasil menembus final Liga Europa. Namun, performa pasukan Merseyside pada ajang Premier League 2015-2017 tak cukup memuaskan.

Liverpool harus mengakui keunggulan Sevilla pada partai final Liga Europa 2015-2016 yang berlangsung di ST Jakob-Park (18/5/2016). The Reds tumbang dengan skor 1-3.

Liverpool juga hanya mampu menempati posisi kedelapan pada klasemen akhir Premier League 2015-2016 dengan mengemas 60 poin. Jordan Henderson dkk. meraih 16 kemenangan, 12 kali imbang, dan 10 kali kalah dari 38 pertandingan.

The Reds tampil buruk pada awal Premier League 2015-2016 dengan hanya meraih tiga kemenangan hingga pekan kesepuluh. Tujuh partai lainnya dilalui Merseyside Merah dengan dua kali kalah dan lima kali imbang.

Alhasil, Brendan Rodgers dicopot dari jabatan pelatih pada bulan Oktober 2015 setelah hanya mampu mengemas empat kemenangan. Klopp, yang ditunjuk sebagai pengganti, membawa The Reds meraih 16 kemenangan, 12 kali imbang, dan 10 kali kalah. Persentase kemenangannya mencapai 42.11 persen.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Liverpool tampil tak cukup memuaskan musim lalu. Faktor terbesar adalah hilangnya tiga pemain pilar, yakni penyerang Luis Suarez, kapten Steven Gerrard, dan pemain muda berbakat Raheem Sterling. Untuk mencegah hal serupa terulang kembali musim ini, ada beberapa hal yang wajib Liverpool perhatikan.

2 dari 5 halaman

1

Menjaga konsistensi penampilan

Sepanjang musim 2015-2016, Liverpool berhasil mencetak gol lebih dulu dalam 23 pertandingan. Namun, The Reds hanya mampu memenangkan 7 pertandingan.

Menurut artikel Daily Mail pada tanggal 21 Maret 2016, ini membuat Liverpool menjadi klub yang terbanyak kehilangan poin di akhir pertandingan, yakni 15 poin. Poin yang hilang berasal dari pertandingan ini:

20/03/2016 Southampton vs Liverpool (3-2) (pada babak pertama Liverpool unggul 2-0) (Poin hilang: 3)
06/02/2016 Liverpool vs Sunderland 2-2 (pada babak pertama Liverpool unggul 2-0) (2)
13/01/2016 Liverpool vs Arsenal 3-3 (pada babak pertama seri 2-2) (2)
13/12/2015 Liverpool vs West Brom 2-2 (pada babak pertama seri 1-1) (2)
25/10/2015 Liverpool vs Southampton 1-1 (pada babak pertama Liverpool menang 1-0)(2)
04/10/2015 Everton vs Liverpool 1-1 (pada babak pertama seri 1-1) (2)
20/09/2015 Liverpool vs Norwich 1-1 (pada babak pertama seri 0-0)(2)

3 dari 5 halaman

2

Perkuat lini pertahanan

Klopp mengakui bahwa pertahanan adalah masalah terbesarnya, terutama setelah Mamadou Sakho mendapatkan sanksi larangan bertanding oleh UEFA sampai akhir musim 2015/2016 karena kasus doping.

"Saya tidak pernah senang dengan kebobolan, kalau boleh jujur," ungkap Klopp.

"Sudah jelas ke mana kami akan membangun tim ini dan pertahanan adalah sasaran terbesar kami, dan tentunya perombakan tidak bisa dilakukan pada musim ini karena kami harus menjalaninya sampai akhir. Kami sangat buruk di set piece. Itu adalah hal yang harus kami ubah," ia menambahkan.

Masalah lainnya adalah Alberto Moreno yang tidak bisa menjalankan perannya secara baik di posisi full back. Pemain berkebangsaan Spanyol ini sering sekali membuat blunder, dan yang terbaru adalah saat Liverpool menang atas Arsenal dengan skor 4-3, Minggu (14/8/2016).

Pemain yang direkrut dari Sevilla pada 2014 melakukan blunder fatal yang mengakibatkan tendangan penalti bagi Arsenal. Beruntung Simon Mignolet, penjaga gawang, mampu menghalau bola yang dieksekusi oleh Theo Walcott.

4 dari 5 halaman

3

Tingkatkan Ketajaman Lini Serang

Baik Divock Origi, Daniel Sturridge, dan Danny Ings punya masalah masing-masing saat menjadi ujung tombak Liverpool. Origi yang hanya bisa tampil 16 dari 38 pertandingan akibat cedera ligamen, punya masalah lain, seperti produktivitas gol yang rendah dengan baru mencetak 5 gol dari 16 pertandingan. Alasannya, dia masih sulit beradaptasi dengan klub barunya ini.

Sturridge juga punya masalah dengan masalah vitalitas, akibat cedera betis, dan dia hanya mampu tampil sebanyak 14 kali pada musim lalu. Cedera lutut parah melanda Danny Ings hingga akhir musim, sehingga dia hanya bisa tampil sebanyak 6 kali dan mencetak 2 gol.

“Secara fisik, saya menganggapnya sesuai dengan standar Premier League, namun saya tidak yakin dia bisa tampil dengan maksimal . Mungkin saja kami memainkannya selama 20 menit dan dia tidak mencetak gol. Dia harus menggunakan kemampuannya di waktu yang tepat," jelas Klopp mengenai performa Origi pada wartawan setelah kekalahannya dari Burnley kepada Dailymail.

Hanya Roberto Firmino  yang mampu tampil secara fit pada musim lalu, dengan mencetak 10 gol dalam 31 penampilan. Sadio Mane yang baru direkrut dari Southampton, sepertinya sudah memperlihatkan tajinya dengan mencetak 1 gol pada saat kemenangan 4-3 lawan Arsenal.

5 dari 5 halaman

4

Memaksimalkan pemain muda

Cederanya pemain penting seperti Divock Origi, Daniel Sturridge, dan Danny Ings, memberikan banyak kesempatan bagi pemain muda Liverpool. Seperti gelandang sayap muda Liverpool, Sheyi Ojo, yang memberikan assist pada Danie Sturridge pada pertandingan melawan Stoke City (10/4/ 2016), dan berakhir dengan kemenangan 4-1 untuk Liverpool.

Ada juga gelandang Marko Grujic, yang didatangkan dari Red Star Belgrade. Pemain berusia 20 tahun itu berhasil mencetak satu gol melalui assist Sane. Dia bisa menjadi pelapis yang sesuai seandainya Daniel Sturridge mengalami cedera.

Berbagai Sumber

 

Video Populer

Foto Populer