Sukses


Analisis Permainan Pogba di Juventus dan Manchester United

Bola.com, Manchester - Paul Pogba, yang datang ke Manchester United dari Juventus, dengan banderol 105 juta euro (lebih dari 1,5 triliun rupiah), ternyata belum menampilkan permainan yang belum sesuai harapan. Menurut data yang diambil dari Squawka, selain belum menciptakan gol satu pun untuk Manchester United, akurasi umpannya hanya berada pada angka 15 %, dan menciptakan 4 peluang.

Padahal, banyak orang yang berharap Pogba bisa memperlihatkan penampilan gemilangnya seperti saat membela Juventus.

Salah satu faktor yang menghambat perkembangan Pogba di United adalah dia harus mengubah cara bermainnya. Ini menarik, di mana Pogba tidak akan bermain dengan pemain seperti Andrea Pirlo dan Arturo Vidal, rekan setimnya di Juventus. Namun, Pogba harus bekerjasama dengan rekan tim yang baru, seperti Wayne Rooney dan Marouanne Fellaini.

Ini juga memengaruhi bagaimana Pogba akan mengembangkan permainan. Di saat masih membela Juventus, Pogba bisa bermain dengan enerjik dan cepat, sesuai dengan karakteristik Pogba sebagai pemain box to box. Namun, tidak begitu halnya dengan saat membela United, Pogba harus ikhlas melakukan tugasnya sebagai gelandang bertahan dan mengorbankan keinginannya untuk menyerang demi mengikuti gaya permainan ala Jose Mourinho.

Kecenderungan untuk bermain secara box to box

Kesuksesan Paul Pogba tak lepas dari keahliannya bermain sebagai gelandang box to box. Peran tersebut menekankan penguasaan lini belakang sekaligus lini depan timnya. Pada saat Juventus masih dilatih oleh Antonio Conte, formasi yang digunakan adalah 4-3-3 dan 4-3-1-2, dan Pogba berdiri di sayap kanan, diapit oleh Andrea Pirlo yang berdiri di gelandang tengah, dan Arturo Vidal yang bermain sebagai sayap kanan.

Trio Pirlo-Pogba-Vidal atau PPV ditakuti di Serie A karena Vidal dan Pirlo memiliki apa yang dibutuhkan Pogba untuk menjadi salah satu gelandang box to box terbaik, yakni kemampuan dan kecepatan yang dibutuhkan untuk bergerak ke dalam kotak penalti lawan melalui sayap dan tengah lapangan, sementara di saat yang sama permainan trio ini disiplin pada saat dihadapkan pada tugas menghentikan pemain lawan yang menerobos dari tengah lapangan.

Dengan perannya sebagai gelandang box to box, Pogba dapat memanfaatkan keunggulannya dalam memberikan umpan, dan tidak perlu takut meninggalkan lapangan tengah mengingat Pogba dikenal sebagai pemain yang cenderung bergerak kesana kemari, karena Arturo Vidal dan Andrea Pirlo memiliki kemampuan yang lihai dalam memutuskan aliran bola dari pemain lawan. Pogba bisa juga melakukan umpan satu dua dengan dua pemain tersebut, dan dari beberapa kesempatan, Pogba bisa mencetak gol dari sayap lapangan karena umpan satu dua tersebut.

 Pemain MU, Paul Pogba, bersitegang dengan pemain Watford dalam laga Premier League di Stadion Vicarage Road, Minggu (18/9/2016). (Action Images via Reuters/Andrew Couldridge)

Hal berbeda dia temui saat dia bermain untuk Manchester United. Kali ini, Pogba bermain bersama Marouanne Fellaini dan Wayne Rooney, dan Pogba harus menahan dirinya untuk membantu penyerangan, karena kemampuan Rooney yang semakin menurun seiring berjalannya usia, dan Fellaini bukanlah Andrea Pirlo yang bisa mengatur serangan dari lapangan tengah.

Seperti pada saat melawan Watford pada hari Minggu (18/9/2016), kemampuan Rooney untuk menjadi motor serangan United dipertanyakan, karena Rooney melakukan sembilan sepak pojok dan tembakan bebas. Namun, dia hanya bisa membuat satu peluang. Dia juga gagal membuat satu pun peluang melalui permainan terbuka. Dia juga tak melepaskan satu pun umpan terobosan.

Sementara itu, Fellaini mengalami kesulitan dalam melakukan marking, dan menghambat berkembangnya permainan lawan dari lini tengah.

"Saya rasa Fellaini tak bermain buruk di pertandingan itu, dia melakukan tugasnya dengan baik. Namun, saya pikir jika dia seorang pemain MU maka dia harus menunjukkan sesuatu yang lebih dari itu," ungkap mantan gelandang MU, Paul Scholes.

2 dari 2 halaman

Penurunan Performa Pogba

Musim 2014/2015 dan musim 2015/2016 di Juventus sangat berbeda bagi Pogba. Pada musim 2014/2015, dia berhasil mencetak 8 gol, 3 assist, 34 operan kunci, 84% operan sukses, 75% dribel sukses, serta 49% tendangan yang tepat sasaran. Permainan defensifnya pun tak kalah apik, yaitu di antaranya dengan memenangkan total 45 tekel, memenangkan 54,86% duel udara, dan total 17 intersep.

Adapun, sampai dengan bulan Oktober 2015, selain baru satu gol yang ia cetak, dari 7 penampilannya di Serie A sejauh musim ini, ia "hanya" berkontribusi dengan 5 operan kunci. Akurasi tendangannya menurun menjadi hanya 25% saja, dribel suksesnya pun menurun menjadi 63%, dan ia hanya memenangkan 49% duelnya.

Hal ini sedikit banyak karena pada musim 2014/2015, Pogba "dimanjakan" dengan Marchisio, Vidal, dan Pirlo, sehingga ditempel oleh lawan menjadi kekhawatiran terakhir Pogba, karena dia hanya harus melakukan operan ke posisi terbaik dimana para pemain tersebut berdiri.

Sedangkan penurunan performa Pogba pada awal musim 2015/2016 sedikit banyak dipengaruhi hengkangnya Arturo Vidal dan Andrea Pirlo, sehingga Pogba menjadi target utama dari marking lawan, dan membuatnya kesulitan untuk melakukan dribel.

Situasi ini kembali berulang pada saat dia membela Manchester United melawan Feyenoord di Liga Europa, Kamis atau Jumat (16/9/2016) dini hari WIB. Walaupun sudah didampingi oleh Ander Herrera dan Morgan Scheinderlin, Paul Pogba yang bermain sebagai playmaker kembali menjadi target utama marking pemain lawan, dan sedikit banyak dipengaruhi karena sedikitnya kontribusi yang diberikan oleh Scheinderlin dan Herrera.

Berbagai Sumber

  • Manchester United, salah satu klub papan atas Liga Inggris. MU adalah klub tersukses di sejarah Liga Inggris modern
    Manchester United FC adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Old Trafford, Manchester Raya. MU bermain di liga utama Inggris.
    Manchester United, salah satu klub papan atas Liga Inggris. MU adalah klub tersukses di sejarah Liga Inggris modern

    Manchester United

  • Paul Pogba kini menyandang status sebagai Pemain Termahal di Dunia setelah dibeli Manchester United dengan harga 105 juta Euro.
    Paul Pogba kini menyandang status sebagai Pemain Termahal di Dunia setelah dibeli Manchester United dengan harga 105 juta Euro.
    Paul Pogba kini menyandang status sebagai Pemain Termahal di Dunia setelah dibeli Manchester United dengan harga 105 juta Euro.

    Paul Pogba

  • Juventus adalah klub sepakbola asal Italia
    Juventus Football Club S.p.A atau yang biasa dikenal dengan Juventus atau Juve adalah klub sepak bola profesional asal Italia.
    Juventus adalah klub sepakbola asal Italia

    Juventus

  • Premier League

Video Populer

Foto Populer