Sukses


Pengungsi Somalia Cetak Sejarah Jadi Wasit Wanita Muslim Pertama di Inggris

Bola.com, London - Seorang wanita keturunan Somalia, Jawahir Roble, menorehkan sejarah pada sepak bola Inggris. Jawahir menjadi wasit wanita muslim pertama di Inggris.

Jawahir Roble dikenal dengan nama JJ. Ia selalu mengenakan hijab saat memimpin pertandingan. Karena seragam wasit adalah kaus dan celana pendek, JJ mengenakan legging untuk menutupi auratnya. 

Ia pun berbicara soal pengalaman pertama pertama memimpin pertandingan. Menurut JJ, para pemain tidak percaya bahwa dia adalah wasit. "Ketika saya pertama kali muncul, Anda bisa mendengar beberapa anak laki-laki hanya terkekeh," kata Jawahir Roble, seperti dikutip dari Metro.

Pesepak bola belia yang dipimpin dalam pertandingan tidak percaya bahwa JJ adalah seorang wasit. Apalagi, JJ memiliki postur tubuh yang sangat mungil.

Walau banyak orang merasa aneh, JJ merasa dihormati. "Ada seorang pria mendatangi saya dan berkata 'saya sangat suka para wasit wanita, mereka baik'," kenang JJ.

Jawahir Roble adalah pengungsi Somalia dan satu-satunya wasit yang berada di bawah naungan FA Inggris yang mengenakan hijab. Saat menjalankan tugas di lapangan, JJ juga menerapkan hukum Islam.

Dia tidak mau menyentuh pemain pria, sehingga selalu mengenakan sarung tangan. Wanita berusia 24 tahun itu juga harus punya cara untuk menghadapi ketika para pemain mengerubutinya setelah membuat keputusan.

Sumber: Metro

2 dari 2 halaman

Dari Perang Somalia

Kisah hidup Jawahir Roble sangat inspiratif. Ia mencoba membangun pandangan positif bahwa gadis muslim juga bisa berpartisipasi dalam sepak bola Inggris.

"Tentu saja sepak bola bukan budaya saya. Tapi saya di sini untuk memecahkan stereotip. Gadis dapat bermain sepak bola, anak perempuan dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan," ucapnya.

"Siapa bilang gadis tidak bisa menjadi wasit dan seorang muslim?" sambungnya. 

JJ menjadi wasit secara kebetulan. Pada usia remaja, ia membantu London Girls League dan melanjutkan kepelatihan wasit. 

Sementara, kecintaannya pada sepak bola dimulai di jalan-jalan Somalia saat dilanda perang. Anak-anak Somalia kerap mencuri waktu di jalan-jalan untuk menghibur diri.

"Di Somalia ada peperangan dan serangan setiap hari. Saya ingat saat pergi ke sekolah, pulang ke rumah dan mendinginkan diri dengan saudara-saudara saya dan bermain sepak bola di jalan."

"Kami hanya akan bertemu dan membuat beberapa gol, lalu bermain sampai matahari terbenam dan bergegas pulang. Kami selalu berteriak, 'Ibu, kami kembali. Jangan khawatir'," kenangnya.

Jawahir Roble membangun mimpinya di sepak bola Inggris selama 10 tahun. Setelah menjadi pemain di sekolah, ia menggeluti dunia wasit. Ia pun berharap suatu saat bisa memimpin pertandingan di Liga Eropa, Liga Champions, bahkan Piala Dunia.

Video Populer

Foto Populer