Sukses


Manchester City Dikritik Main Jelek di China, Pep Guardiola: Kurang Tidur tapi Masih Tersenyum

Jakarta - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menjawab kritik yang disampaikan salah satu media China terkait kiprah timnya saat menjalani tur Asia ke Negeri Tirai Bambu. Menurut pelatih asal Spanyol itu, pihaknya sudah berusaha memberikan yang terbaik. 

Tur Asia yang dijalani Manchester City pada pramusim kali ini, menyambangi sejumlah tempat di China, seperti Nanjing, Shanghai, dan Hong Kong. Di Nanjing, Rabu lalu, Manchester City berhadapan dengan West Ham. Tiga hari kemudian The Citizens bertolak ke Shanghai dan bertemu Wolves. Sementara sekarang, City tengah berad di Hong Kong.

Seperti tur-tur pramusim lainnya. Selain memanaskan mesin untuk menghadapi musim baru, kehadiran tim-tim elite Eropa ke Asia bertujuan untuk menyapa penggemarnya. 

Namun media pemerintah, Xinhua, justru mengritik kehadiran Manchester City. Menurut salah satu media terbesar di Tiongkok itu, City tidak antusias menjalani tur kali ini. Mereka terlihat ogah-ogahan dan terkesan arogan. Sikap ini jauh berbeda dengan kontestan Asia Thropy lainnya, Wolverhampton Wanderers, Newcastle United, dan West Ham United. 

Sikap Manchester City dianggap tidak sehangat ketiga klub ini. Xinhua bahkan menuding, kedatangan Manchester City ke Tiongkok hanya untuk mencari keuntungan semata.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

2 dari 3 halaman

Berusaha Maksimal

Guardiola tidak terima dengan kritik ini. Menurutnya timnya sudah berusaha sekuat tenaga memberi warna pada kehadiran mereka di Nanjing maupun Shanghai. Mantan pelatih Barcelona itu juga mengaku City sangat antusias dan menikmati setiap agenda yang ada. 

"Harus saya katakan, saya tidak setuju dan (kabar) itu bohong. Untuk membuat pernyataan seperti ini, mereka harus tahu apa yang terjadi sebenarnya," katanya dilansir The Telegraph.

"Kami menikmati waktu di Shanghai. Kami juga patuh kepada penyelenggara untuk melakukan apapun yang harus dilakukan di Tiongkok," beber Guardiola.

Menurut Guardiola, pegawai hotel dan orang-orang meminta mereka melakukan banyak hal dan mereka menurutinya. Mereka juga sangat menikmati wisata budaya, kuliner, dan pertemuan orang-orang baru selama tur ke Tiongkok. "Datang ke sini adalah pengalaman yang unik sebab tidak mudah bagi kami datang ke sini saat musim berjalan," katanya. 

"Itu sebabnya saya tidak paham apa yang mereka katakan-mungkin ada satu jurnalis yang kecewa, saya tidak tahu kenapa. Tapi itu jauh dari kenyataan," beber Guardiola. 

 

3 dari 3 halaman

Kurang Tidur

Tur Manchester City ke Tiongkok sebenarnya tidak berjalan mulus, bahkan sebelum mereka tiba di Negeri Tirai Bambu. Kesalahan yang dilakukan oleh agen perjalanan Thomas Cook Sport, membuat penerbangan mereka dari Manchester sampai tertunda selama 24 jam.

Ini membuat City terpaksa menjalani latihan tambahan di Inggris dan hanya punya waktu 36 jam untuk mempersiapkan diri menghadapi West Ham United. Meski demikian, The Citizens masih mampu mengalahkan West Ham United 4-1. Saat bertemu Wolves, City akhirnya kalah lewat drama adu penalti setelah kedua tim bermain tanpa gol di babak normal. 

Menurut Guardiola, tidur para pemainnya tidak terlau baik selama berada di Tiongkok. 

"Jadi, kami terlambat datang selama 23 jam, kami lalu naik kereta selama 2 jam ke Nanjing lalu kembali lagi ke Shanghai. Sekarang kami di Hong Kong dan kemudian kembali ke Tokyo, Jepang dan selalu dengan senyum yang mengembang," kata pelatih berkepala plontos itu. 

"Setiap malam kami kurang tidur tapi kami tetap berlatih dengan baik untuk kalian semua. Saya sangat kagum dengan pemain-pemainku sejauh ini dan kita lihatlah di sisa tur ini. Saya benar-benar tidak setuju dengan jurnalis itu-kenyataannya tidak seperti itu," katanya.

 

 

Video Populer

Foto Populer