Sukses


8 Penampilan Terhebat Manchester United di Panggung Liga Champions

Bola.com, Jakarta - Koleksi trofi Manchester United di arena Liga Champions masih kalah jauh dibanding klub-klub raksasa Eropa lainnya seperti Real Madrid, AC Milan, maupun Liverpool. Setan Merah tercatat baru mengoleksi tiga gelar Liga Champions, dua di antaranya di era Sir Alex Ferguson. 

Trofi pertama diraih pada 1968 saat kompetisi Eropa itu masih bertajuk Piala Champions. MU menjadi tim Inggris pertama yang menyabet gelar prestisius tersebut. Dua titel lainnya diraih pada 1999 dan 2008. 

Meskipun raihan trofinya bisa dibilang masih sedikit, Manchester United tercatat mampu menyuguhkan laga-laga hebat di panggung Liga Champions. Satu di antara yang paling diingat publik sepak bola dunia tentu saja kemenangan dramatis pada final Liga Champions 1999 kontra Bayern Munchen.  

Pada final Liga Champions 1999 Manchester United berhasil mewujudkan misi mustahil hanya dalam waktu kurang dari tiga menit pada akhir laga. Laga itu dianggap sebagai final terdramatis dalam sejarah Liga Champions. 

Namun, laga tersebut bisa dibilang bukan performa terhebat Manchester United di panggung Liga Champions. Berikut ini sepak terjang terhebat Setan Merah di Liga Champions, seperti dilansir Four Four Two, Selasa (21/4/2020). 

2 dari 9 halaman

8. Manchester United 2-1 Bayern Munchen, 1999

Pertandingan final Liga Champions 1999 ini harus masuk daftar karena hasil akhirnya sungguh dramatis. Tapi, Manchester United tak benar-benar bermain gemilang pada laga ini. Setan Merah kesulitan karena kehilangan Paul Scholes dan Roy Keane yang kena akumulasi kartu. Tentu saja, mereka juga terkuras energi dan emosi karena pacuan juara Premier League berlangsung sampai partai terakhir. 

Komposisi lini tengah Jesper Blomqvist, Nicky Butt, David Beckham, dan Ryan Giggs bukan pilihan ideal bagi Sir Alex Ferguson. MU juga kesulitan membongkar pertahanan Bayern Munchen setelah tertinggal akibat gol cepat Mario Basler. 

Kedua tim bermain 3-3 dan 2-2 pada fase grup, sehingga muncul harapan lebih banyak gol akan tercipta. Pada akhirnya ada dua gol lagi datang pada injury time, semuanya dari Manchester United. Hasil akhir yang benar-benar dramatis dan tertoreh dalam buku sejarah Liga Champions. 

 

3 dari 9 halaman

7. Manchester United 1-0 Barcelona, 2008 

Pertandingan ini adalah leg kedua semifinal Liga Champions 2008. Seperti diketahui, Paul Scholes terpaksa absen pada final Liga Champions 1999 karena akumulasi kartu kuning, tapi gol fantastis ini yang memastikan MU kembali menginjak final Liga Champions pada 2008. 

Kali ini, skuad United sangat berbeda. Lini serang MU mengandalkan trio Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan Carlos Tevez. 

Manchester United berhasil menahan Barcelona 0-0 pada leg pertama di Camp Cou. Setan Merah seharusnya bisa meraih hasil lebih baik jika Ronaldo mampu mengonversi penalti pada menit ketiga. Pada leg kedua, pertandingan juga berjalan alot. Gol Scholes menjadi pembeda.  Scholes melesakkan tendangan keras dari luar kotak penalti ke pojok gawang Barcelona. Tiket final pun masuk genggaman Setan Merah. 

 

 

4 dari 9 halaman

6. Manchester United 4-3 Real Madrid, 2003 

Pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions 2003 ini juga harus masuk daftar. Laga ini menyuguhkan kemenangan kandang yang gemilang MU atas Real Madrid yang bertabur bintang. 

Dua gol dari David Beckham, plus gol dari Ruud van Nistelrooy, dan gol bunuh diri Ivan Helguera memberi harapan bagi Manchester United. Tapi, El Real memenangi leg pertama 3-1. Jadi Setan Merah butuh kemenangan lebih besar. Namun, harapan itu sirna setelah Ronaldo tampil fantastis mencetak hattrick untuk tim tamu. 

Laga ini melecut Sir Alex Ferguson merombak timnya supaya lebih kukuh dalam bertahan. Itu jadi pondasi yang membuat MU menjuarai Liga Champions 2008, alias lima tahun berselang. 

 

5 dari 9 halaman

5. Manchester United 4-0 Porto, 1997

Klub Portugal, Porto, meraih 16 poin dari kemungkinan 18 poin di fase grup dan difavoritkan berjaya di Liga Champions musim 1996-1997. Namun, laju mereka dihancurkan oleh Manchester United di perempat final yang ditandai penampilan menawan Eric Cantona. 

David Beckham dan Ryan Giggs bermain sebagai sayap, sedangkan sektor serang mengandalkan Cantona, Andy Cole, dan Ole Gunnar Solskjaer. Formasi yang sangat ofensif ini berbuah manis. David May membuka kemenangan MU, kemudian digandakan Cantona. 

Di babak kedua, Cantona mengawali serangan balik dengan umpan menawan ke Cole yang berlanjut ke Ryan Giggs yang menceploskan gol ketiga. Cantona kemudian juga melepaskan umpan indah yang diconversikan menjadi gol oleh Cole. 

Meskipun MU disingkirkan Borussia Dortmund pada babak selanjutnya, performa pada malam itu tersimpan dalam memori fans sepak bola dunia. 

 

 

6 dari 9 halaman

4. Manchester United 4-0 AC Milan, 2010

David Beckham kembali ke Old Trafford sebagai pemain lawan. Tapi, ia tak punya kuasa untuk mencegah timnya dibombardir oleh Manchester United pada babak 16 besar Liga Champions 2010 itu. 

Tim besutan Sir Alex Ferguson menang 3-2 atas AC Milan pada leg pertama di San Siro.

Pada leg kedua, Setan Merah benar-benar memegang kendali pertandingan, yang ditandai performa gemilang Wayne Rooney, dengan torehan dua gol. Park Ji-sung menjadi pencetak gol ketiga Manchester United dan kemenangan tuan rumah digenapi oleh gol Darren Fletcher. MU lolos ke babak selanjutnya dengan agregat 7-2.  

 

7 dari 9 halaman

3. Manchester United 7-1 AS Roma, 2007 

Sir Alex Ferguson menunjuk laga ini sebagai performaa terbaik Manchester United di Eropa pada eranya. Sangat mudah melihat alasannya. AS Roma menang 2-1 pada perempat final Liga Champions 2007. Tapi, mereka benar-benar hancur lebur pada leg kedua, akibat penampilan MU yang lekat terkenang di benak para suporternya. 

Manchester United sudah unggul 4-0 pada pertengahan pertandingan. Michael Carrick membuka keunggulan pada menit ke-11, sebelum disusul gol-gol dari Alan Smith, Wayne Rooney, dan Cristiano Ronaldo. 

Ronaldo kembali mencetak gol pada babak kedua, ditambah tembakan jarak jauh dari Michael Carrick. Daniele De Rossi sempat melesakkan satu gol balasan. Namun, Manchester United belum merasa cukup. Pesta gol MU malam itu dipungkasi oleh Patrice Evra.  

 

8 dari 9 halaman

2. PSG 1-3 Manchester United, 2019 

Manchester United menelan kekalahan 0-2 dari PSG pada leg pertama 16 besar Liga Champions 2019. PSG bisa dibilang menang dengan nyaman di Old Trafford. 

Setan Merah diprediksi bakal tersingkir karena leg kedua akan digelar di Parc des Princes. Apalagi catatan sejarah menunjukkan dalam 106 pertandingan sebelumnya tak ada tim yang kalah 0-2 pada leg pertama bisa lolos ke babak selanjutnya di playoff Liga Champions. 

Namun, tim besutan Ole Gunnar Solskjaer memberi kejutan. Manchester United berjaya di Paris berkat dua gol Romelu Lukaku dan satu gol dari Marcus Rashford. PSG hanya mencetak satu gol melalui Juan Bernatt. Itu jadi satu di antara comeback bersejarah MU di kancah Liga Champions. 

 

9 dari 9 halaman

1. Juventus 2-3 Manchester United, 1999

Manchester United hanya bermain 1-1 di Old Trafford pada leg pertama semifinal Liga Champions 1998-1999 berkat gol telat Ryan Giggs. Tugas berat menanti Setan Merah karena leg kedua dihelat di markas Juventus. 

Harapan MU tampak suram ketika langsung tertinggal 0-2 dalam 11 menit lewat gol Pippo Inzaghi. Impian meraih treble tampak bakal melayang. 

Namun, skuat United tidak menyerah. Mereka mampu bangkit. Pertama, Roy Keane mencetak gol melalui tandukan. Gol tersebut makin membakar semangat tim besutan Sir Alex Ferguson. 

Setelah itu, Andy Cole dan Dwight Yorke mengambil alih. Mereka memastikan kemenangan Setan Merah melalui masing-masing sumbangan satu gol. Duel ini dianggap sebagai comeback terhebat MU di Liga Champions. 

Sumber: Four Four Two

 

Video Populer

Foto Populer