Sukses


Liga Inggris: Dominic Calvert-Lewin, Sosok Striker Nomor 9 yang Sempurna

Bola.com, Liverpool - Sorotan pencinta Liga Inggris terarah kepada striker Everton, Dominic Calvert-Lewin. Dia membius dan mengejutkan publik sepak bola dunia dengan ketajamannya bersama Everton pada awal musim 2020/2021. 

Dominic Calvert-Lewin telah mencetak total 9 gol di semua kompetisi, plus membantu Everton menduduki puncak klasemen sementara Premier League. Ini adalah laju awal musim terbaik Everton setelah 82 tahun.

Performa moncer ini membuat Calvert-Lewin dipanggil ke Timnas Inggris oleh Gareth Southgate. Ini panggilan pertama baginya, yang tentu merupakan kesempatan besar.

Ya, petinggi akademi Everton, David Unsworth, meyakini Calvert-Lewin akan jadi langganan dipanggil timnas mulai saat ini. 

Unsworth mengaku seisi Everton bersorak ketika mendengar informasi Calvert-Lewin dipanggil ke Timnas Inggris. Dia yakin striker berusia 23 tahun itu akan bersinar bersama pasukan Southgate, dan akan terus dipercaya setelahnya.

"Itu adalah momen yang sangat membanggakan untuk Everton ketika Dom (Calvert-Lewin) dipanggil Timnas Inggris. Seharusnya sudah sejak lama, tapi sekarang dia punya kesempatan, dan saya kira dia akan berada dalam skuad untuk waktu lama," kata Unsworth kepada Goal internasional, Rabu (7/10/2020). 

"Ada banyak hal yang bisa membuat dia lebih hebat lagi dan saya yakin Dom bakal mencapai 20 gol musim ini dan setiap musim setelahnya. Dominic Calvert-Lewin adalah striker nomor 9 sempurna dan kepercayaan dirinya sungguh besar," imbuhnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Melampaui Ekspektasi 

Mungkin penikmat sepak bola Inggris cukup terkejut dengan lonjakan performa Calvert-Lewin baru-baru ini, tapi Sheffield United sudah terlebih dahulu terkagum-kagum.

Mantan kepala akademi Sheffield, Nick Cox, mengakui kemajuan Calvert-Lewin begitu cepat di akademi Sheffield. Wadah mereka kurang besar, jadilah Calvert Lewin diizinkan pergi ke Everton.

"Kami sampai pada titik di mana ekspektasi terhadapnya sudah melampaui kesempatan yang dia dapatkan," kata Cox.

"Dia mendapati bahwa sepak bola U-16 dan U-18 terlalu mudah, dan sebagai bocah lokal, dia sudah tidak sabar naik level, tapi kami terpaksa mencari cara lain," ujar Cox

Sumber: Goal

Disadur dari: Bola.net (Penulis Richard Andreas, published 7/10/2020)

Video Populer

Foto Populer