Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola tidak meragukan kualitas Ole Gunnar Solskjaer. Kedua pelatih itu bakal beradu taktik dalam laga lanjutan Liga Inggris antara Manchester United versus Man. City di Old Trafford, Sabtu (12/12/2020).
Laga itu disebut-sebut bakal menentukan masa depan Solskjaer di Manchester United.
Baca Juga
Meski 2 Kali Bekuk Vietnam, Timnas Indonesia Masih Perlu Pembenahan Jelang Vs Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bomber FC Utrecht, Ole Romeny Ngaku Sudah Facetime dengan Erick Thohir, Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Selanjutnya?
Meniru Timnas Indonesia, Vietnam Akan Lakukan Naturalisasi Secara Masif
Advertisement
"Kami tahu itu. Makanya kami mendapat gaji yang banyak, untuk situasi seperti ini. Penting untuk mengetahui nilai Solskjaer di sana. Tidak ada keraguan tentang ini," kata Guardiola.
"Saya tidak harus memberinya dukungan karena dia cukup kuat. Dia tahu cara kerjanya dalam pekerjaan ini. Ketika kami menang, kami adalah seorang jenius dan ketika kami kalah kami harus dipecat," ujarnya.
Solskjaer berada di bawah pengawasan ketat menjelang derby setelah timnya tersingkir dari Liga Champions. Tapi, ini bukan pertama kalinya Solskjaer berada di bawah tekanan selama dua tahun di MU.
"Itu terjadi di United dan semua klub di seluruh dunia. Itu kenyataannya."
Walau gagal ke fase gugur Liga Champions, penampilan Manchester United di Liga Inggris mulai stabil. Namun, Guardiola menilai MU bakal melanjutkan tren positif mereka setelah tak terkalahkan dalam empat laga di Liga Inggris.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tak Meremehkan
Terlepas dari semua kritik, Manchester United unggul satu poin dari City.
"Kami berpikir akan menghadapi versi terbaik dari mereka. Ini bukan pertandingan knock-out. Ini tiga poin lagi, yang penting tentu saja untuk kualitas lawan, tetapi ada banyak pertandingan yang akan datang."
Advertisement
Guardiola merasa MU berada di grup neraka Liga Champions sehingga memang sulit menembus babak 16 besar. Sedangkan timnya menghadapi lawan yang enteng, yakni Porto, Olympiacos, dan Marseille.
"Itulah sebabnya, setiap kali kami memenangkan satu pertandingan di babak grup, saya berkata kepada para pemain, 'Kerja bagus, ini sangat sulit, Anda membuat pekerjaan luar biasa'.
"Di Liga Premier sama saja. Setiap pertandingan yang bisa Anda menangkan begitu rumit, sangat sulit. Setiap kali kami mampu melakukannya, itu adalah pujian besar."
Sumber: Sportsmole
Advertisement