Sukses


4 Alasan Kuat Manchester City Bakal Menerkam Manchester United dan Liverpool dalam Perburuan Gelar Liga Inggris

Bola.com, Jakarta - Manchester United dilanda euforia sepekan terakhir. Setan Merah sukses merebut dan mempertahankan puncak klasemen Premier League. Mereka terlibat kejar-kejaran poin dengan rival abadi Liverpool. Tapi, jangan senang dulu ya. Manchester City siap menerkam membuyarkan mimpi kedua klub.

United baru saja bermain imbang 0-0 melawan Liverpool di pekan ke-19 Premier League 2020-2021. Satu poin dari Anfield itu membuat Setan Merah tetap berada di puncak klasemen dengan 37 poin.

Sementara itu, pada pekan yang sama, Man City meraih hasil impresif. Man City menang dengan skor 4-0 melawan Crystal Palace. The Citizens melanjutkan catatan apiknya.

Kini, pasukan Josep Guardiola berada di posisi kedua klasemen dengan 35 poin. Bukan hanya melewati Liverpool, Man City juga bisa melewati United. Sebab, Man City masih punya satu laga tunda dan hanya terpaut dua poin dengan United. Bahaya bukan.

Walau begitu, Pep Guardiola tidak ingin banyak mengumbar kata-kata ihwal posisi timnya di klasemen. Pria asal Spanyol juga tidak ingin banyak sesumbar tentang peluang Manchester City menjadi juara Premier League.

"Saya tidak ingin mengirim pesan apa pun. Kami melawan Aston Villa hari Rabu. Jalani pertandingan satu per satu. Saya belum mau bicara soal peluang juara, Premier League musim ini sangat berbeda dibanding biasanya," ucap Guardiola dikutip dari BBC Sport.

Manchester City sempat kesulitan di awal musim. Bahkan, mereka sempat berada di papan tengah. Banyak pundit mencela pencapaian itu. Era Pep dianggap sudah habis.

Namun, memasuki pengujung putaran pertama The Citizen kembali on-fire. Mereka selalu menang pada delapan laga terakhirnya.

"Beberapa minggu lalu kami satu poin di belakang Liverpool dan kami beberapa kali menang. Saat ini, saya akan minum segelas anggur lalu memikirkan Aston Villa," kata Pep Guardiola.

Jika melihat kinerja Manchester City belakangan tak salah rasanya menyebut peluang mereka menjadi juara Liga Inggris musim ini amat besar. Ibarat sebuah tank panser, aksi mereka perlahan-lahan panas dan mulai mencemaskan Manchester United dan Liverpool, yang sempat digadang-gadang bakal terlibat rivalitas ketat dalam perburuan trofi sepanjang musim ini.

Apa yang membuat City amat berbahaya?

Video

2 dari 5 halaman

Kedalaman Skuat

Salah satu kunci kesuksesan Manchester City memenangi gelar Liga Inggris 2017–2018 dan 2018–2019 adalah kedalaman skuat. Mereka punya komposisi skuat yang seimbang, baik di level pilihan utama dan cadangan.

Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, saat menganggur dan menjadi pundit selepas dipecat Manchester United sempat berujar: "Saya menjagokan Manchester City A dan B sebagai juara Premier League 2018-2019. Mereka punya banyak pemain bagus yang tak dimiliki tim lain," ungkap The Special One.

Ucapan Jose ada benarnya. Musim lalu laju City terganggu karena problem cedera di lini belakang. Menatap musim baru, Pep Guardiola memboyong pemain-pemain belakang berkualitas untuk menjaga kedalaman lini belakang. Kedatangan Nathan Ake dan Ruben Dias membuat poros belakang klub ini sesak. Pep dengan mudah melakukan rotasi pemain.

Kedalaman skuat City terlihat di lini depan. Saat Sergio Aguero dihantam cedera ia punya pelapis macam Gabriel Jesus atau Phil Foden dan Ferran Torres yang bisa membuat tim tetap tampil agresif di sektor depan.

Situasi ini yang tak dimiliki Liverpool dan Manchester United. Lihat bagaimana keroposnya The Reds tanpa Virgil van Dijk, atau begitu bergantungnya Red Devils pada Bruno Fernandes.

3 dari 5 halaman

Mentalitas Juara

Satu dekade terakhir Manchester City jadi penguasa persaingan level domestik Inggris. Mentalitas juara telah mengakar di The Citizen.

Mereka telah terbiasa menghadapi persaingan ketat di pentas kompetisi atau level cup. Mereka selalu punya solusi mengatasi permasalahan.

Tengok musim lalu, saat diganggu banjir cedera di lini belakang, anak-asuh Pep Guardiola masih bisa menutup musim dengan raihan runner-up. Mereka pada musim itu bahkan memenangi Piala Liga Inggris.

Musim ini Manchester City boleh saja terlambat panas, mentalitas juara yang dimiliki para pemainnya mendorong mereka keluar dari kemelut.

Bukan hanya selalu menang, Man City juga tampil solid pada delapan laga terakhir. Mereka hanya kebobolan dua gol saja. Pep Guardiola pun menyebut performa ini diraih dengan kerja keras dari tim.

"Kami tidak kebobolan [lawan Palace], kami harus bersabar dan Palace bertahan dengan baik. Kami sangat stabil dan kemenangan ini sangat penting," kata Guardiola.

"Kami mencoba bermain dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan dalam beberapa musim terakhir dan empat bek kami tidak membuat kesalahan. Tahun lalu kami membuat banyak," kata Guardiola.

4 dari 5 halaman

Lini Tengah yang Amat Kreatif

Manchester City bisa dibilang tim dengan kekuatan lini tengah terbaik di Premier League. Mereka punya gelandang serang kreatif Kevin De Bruyne yang menghidupkan nafas permainan tim.

Selain pemain asal Belgia tersebut, City masih punya deretan pemain kreatif lainnya macam Bernardo Silva, Riyad Mahrez, dan Ilkay Gundogan. Tiga pemain ini bisa bermain di berbagai posisi. Baik sebagai winger, gelandang serang, atau penyerang lubang.

Phil Foden dan Ferran Torres menambah kekayaan pemain berkarakter menyerang di lini tengah. Mereka juga punya duo jangkar paten: Rodri dan Fernandinho yang bisa menjadi sosok andalan mengantisipasi serangan lawan.

Jika tak dilanda badai cedera, lini tengah Liverpool paling mendekati kualitas yang dimiliki City. Sementara itu, Manchester United masih terlihat terlalu mengandalkan Bruno Fernandes. Paul Pogba dan deretan gelandang United lainnya penampilannya masih tak stabil. 

 

5 dari 5 halaman

Kejeniusan Pep Guardiola

Nakhoda Manchester City, Pep Guardiola, saat ini diakui sebagai satu dari dua pelatih hebat pelanggan gelar. Satu sosok lainnya adalah Jose Mourinho.

Di klub yang disinggahi, pelatih asal Spanyol tersebut selalu banjir gelar. Pep dipuji karena revolusi permainan ofensifnya.

Gaya bermain menyerang Manchester City ala Barcelona diduplikasi tim-tim macam Liverpool dan Manchester United. Mereka semua terobsesi bermain ala Pep. Beda dengan Mourinho yang cenderung banjir hujatan karena doyan memeragakan permainan pragmatis yang tak enak ditonton untuk bisa menjadi juara.

Kehebatan Pep berstrategi didukung manajemen. Ia selalu mendapat injeksi dana segar berlimpah untuk menggaet pemain sesuai karakter yang diinginkan. Jangan heran jika skuat Manchester City selalu kaya dengan pemain-pemain berkualitas.

Sumber: Berbagai sumber

 

Video Populer

Foto Populer