5 Transfer Gagal Arsenal: Cemerlang di Klub Lain, Tiarap Bersama Meriam London

Skhodran Mustafi datang ke Arsenal pada 2016 dengan begitu banyak keriuhan, karena ia telah tampil bagus bersama Valencia dan masuk dalam skuat pemenang Timnas Jerman yang menjuarai Piala Dunia 2014.

Namun, sang pemain gagal memperlihatkan penampilan yang konsisten dan rawan kesalahan ketika bermain bersama Arsenal. Ia berubah menjadi seorang pemain yang menjadi bayangan dari kariernya yang bersinar di Valencia.

Kecepatan dan fisikalnya Premier League tampaknya terlalu berlebihan untuk Mustafi. Ia kerap membuat keputusan yang salah atau berada di luar posisinya.

Setelah empat musim bersama Arsenal, Mustafi diizinkan untuk pergi ke Schalke dengan status bebas transfer pada Januari tahun ini. Ia tengah berusaha membantu klubnya menghindari degradasi di Bundesliga.

Arsenal mengontrak Henrikh Mkhitaryan melalui kesepakatan pertukaran yang membuat Alexis Sanchez hengkang ke Manchester United. Namun, ternyata itu adalah transfer yang mahal bagi The Gunners.

Sementara Sanchez yang mungkin pemain terbaik mereka sat itu mencari jalan keluar, Mkhitaryan juga tampil buruk bersama Manchester United. Bahkan ia tidak pernah benar-benar bisa beradaptasi baik dengan sepak bola Inggris.

Mkhitaryan hanya sesaat memperlihatkan kemampuannya untuk Arsenal, tapi ia tidak pernah bisa mengembalikan performa yang membuatnya masuk dalam tim terbaik Bundesliga 2016 ketika ia membela Borussia Dortmund.

Pemain asal Armenia itu hanya mencetak sembilan gol dalam 59 penampilan bersama Arsenal. Ia kemudian dijual ke AS Roma karena The Gunners harus meminimalkan kerugian mereka.

Sejak bergabung bersama AS Roma, Mkhitaryan telah memulihkan performa dan tampil baik. Ia sudah mencetak 20 gol dalam 53 penampilan bersama Giallorossi.

Lucas Torreira pindah ke Arsenal setelah bermain bagus di Sampdoria dan beberapa kali tampil mengesankan di Piala Dunia 2018.

Pemain asal Uruguay itu membuat awal yang baik di London Utara, mampu memperlihatkan penampilan yang apik di lini tengah The Gunners. Ia mendapatkan pujian setelah mencetak gol dengan tendangan salto ketika menghadapi Tottenham Hotspur.

Namun, karier Torreira tidak berjalan baik setelah musim pertama yang apik di Arsenal. Kepergian Unai Emery menjadi satu dari alasannya, karena manajer asal Spanyol itu yang merekrut Torreira.

Mikel Arteta telah memberinya kesempatan. Namun, Torreira gagal tampil mengesankan dengan konsisten. Arsenal pun meminjamkannya ke Atletico Madrid pada musim panas lalu.

Pemain asal Uruguay itu menelan biaya klub hingga 25 juta pound. Namun, tampaknya ia tidak memiliki masa depan di Arsenal, setidaknya ketika ditangani oleh Mikel Arteta

Southampton memiliki satu di antara akademi sepak bola terbaik di Premier League. Para penggemar melihatnya ketika mereka bisa promosi ke Premier League.

Tentu saja ada pemain seperti Gareth Bale dan Theo Walcott yang sempat menjadi pusat perhatian di Southampton sebelum mereka berhasil promosi ke kasta tertinggi sepak bola Inggris. Namun, pemain berbakat seperti Luke Shaw, Adam Lallana, dan Calum Chambers adalah wajah baru ketika itu.

Calum Chambers disebut sebagai bintang masa depan setelah tampil mengesankan untuk kelompok usia yang lebih rendah di Southampton, di mana ia juga melakukan debutnya pada usia 18 tahun.

Ia dikenal sebagai pemain serbaguna. Ia bisa bermain sebagai bek kanan, bek tengah, maupun gelandang bertahan. Tentu saja, Arsenal memperhatikan dan mengontraknya pada 2014, dengan harga yang tergolong tidak murah untuk seorang pemain remaja.

Namun, ia belum benar-benar bisa memenuhi potensinya, dan hampir tidak mendapatkan kesempatan bersama tim utama. Chambers gagal memperlihatkan performa bagus di lini pertahanan, dan tampaknya situasi tidak akan menjadi lebih baik di Arsenal dalam waktu dekat.

Hanya mencetak 32 gol dalam 126 penampilan adalah sedikit hiburan untuk harga mahal yang dibayarkan Arsenal kepada Manchester United ketika mendatangkan Danny Welbeck pada 2014.

Welbeck selalu memiliki bakat yang bagus, tapi ia tidak pernah mendapatkan kesempatan secara reguler di Manchester United. Ketika bersama Arsenal, ia mendapatkan lebih banyak kesempatan, tapi ia tidak pernah berhasil karena cedera yang dialaminya dan performa yang buruk.

Danny Welbeck akhirnya dilepas oleh Arsenal setelah cedera hingga akhir musim pada 2019. Sejak saat itu sang pemain seperti terlupakan dan bermain di Watford.

Sumber: Sportskeeda