Sukses


Liga Inggris: No Lembek-lembek Club! Thomas Tuchel Tegaskan Jadi Manajer Galak di Chelsea

Bola.com, London - Manajer anyar Chelsea, Thomas Tuchel mengatakan dia berada di skuad The Blues bukan untuk menjadi Mr. Nice Guy alias orang kalem.

Pelatih asal Jerman ini dikenal dengan pendekatannya yang blak-blakan, baik dengan pemain maupun manajemen klub. Tuchel tidak akan mengubah gayanya dengan para pemain, karena dia ingin memastikan tim mengikuti instruksinya setiap pertandingan.

"Hanya karena saya berusaha keras untuk berbaik hati kepada media, tidak berarti saya juga lembek kepada tim," kata Tuchel dikutip dari Tribal Football, Jumat (19/2/2021).

Meskipun berkarakter keras, Tuchel juga akan menempatkan sikap-sikapnya tergantung situasi. Dia juga akan blak-blakan memberi pujian dan kritik kepada pemain, tanpa ada yang disembunyikan.

"Tapi, di saat di mana saya bahagia, saya juga bisa memberi tahu mereka bahwa saya senang dengan sikap mereka, penampilan mereka, dan atmosfer di ruang ganti. Tidak ada salahnya kalau saya tidak setuju," tegasnya.

Satu hal lagi, Tuchel juga tak segan untuk berteriak kalau memang dibutuhkan.

"Bolehkah saya menjadi peneriak? Ya, tentu saja, jika itu benar-benar perlu. Tapi saya bisa sangat emosional dan juga bisa menjadi peneriak total jika memang tepat untuk melakukannya. Jika Anda melakukannya sepanjang waktu maka tidak ada yang mau mendengarkan karena itu menjadi kebiasaan, jadi semua orang terbiasa," katanya.

Tuchel resmi menjadi manajer Chelsea pada 26 Januari, menggantikan Frank Lampard yang dipecat dua hari sebelumnya. Di tangan Tuchel, Chelsea yang awalnya di posisi ke-9, perlahan naik dan kini merebut posisi keempat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kepercayaan dan Ketegasan

Namun, selain karakter tegas, Tuchel menilai ada hal krusial yang harus ia bangun di Chelsea, yakni kepercayaan dan ketegasan.

"Bagi saya, penting untuk membangun kepercayaan dan hubungan. Pemain tidak akan dihukum, diteriaki atau dihina di depan grup, ini tidak dapat diterima. Tetapi jika kami harus menunjukkan hal-hal dengan jelas, saya adalah teman baik untuk melakukannya di depan seluruh tim," katanya.

"Jika kami memiliki perilaku yang merugikan dan menimbulkan masalah bagi tim di lapangan, kami harus memberi tahu para pemain secara individu, tetapi saya sangat yakin bahwa setiap orang harus memiliki kepribadian untuk menelan kritik di depan umum," lanjutnya.

Menurut mantan pelatih PSG itu, keterbukaan menjadi kunci penting baginya dalam menangani tim. 

"Dengan cara itu tidak ada salahnya dilakukan karena kita dapat berbicara secara terbuka. Sejujurnya, ini tidak akan pernah berubah. Saya tidak melakukan hal-hal untuk dicintai oleh semua orang di ruang ganti, ini tidak mungkin."

 

Sumber: Tribal Football

Video Populer

Foto Populer