Bola.com, London - Fulham menjadi tim Premier League terakhir yang dipastikan terdegradasi ke Championship musim depan. Hal tersebut menjadi pasti setelah Fulham kalah 0-2 saat menjamu Burnley dalam laga pekan ke-35 Premier League di Craven Cottage, Selasa (11/5/2021) dini hari WIB.
Fulham yang tertinggal 10 poin dari Burnley sebelum laga dimulai, berusaha keras untuk bisa menunda kepastian degradasi dengan berusaha memenangkan laga tersisa. Namun, Burnley yang juga terancam degradasi bermain begitu semangat di markas Fulham.
Advertisement
Hasilnya, pada menit ke-35, gawang Fulham dibobol oleh Ashley Westwood. Gelandang Burnley itu mendapatkan umpan dari rekannya Matej Vydra untuk membuka keunggulan tim tamu.
Hanya berselang sembilan menit, atau tepat satu menit sebelum babak pertama usai, giliran Chris Wood yang menjebol gawang Fulham. Striker Burnley ini memaksimalkan umpan Josh Brownhill untuk memberikan tekanan kepada tim tuan rumah tepat sebelum masuk ruang ganti.
Pada babak kedua, Burnley memperketat pertahanan mereka setelah unggul dua gol. Hingga pertandingan usai tidak ada gol tambahan tercipta.
Kemenangan membawa Burnley naik tiga peringkat ke posisi 14 dengan 39 poin dari 35 pertandingan. Sementara Fulham tetap berada di peringkat ke-18 dengan 27 poin.
Fulham dipastikan terdegradasi karena dengan menyisakan tiga laga lagi, mereka terpaut 10 poin di belakang Southampton yang berada di peringkat ke-17 dan baru bermain 34 kali. Artinya Fulham hanya bisa meraih poin maksimal 36 jika memenangkan tiga laga tersisa, tetap tak bisa mengejar perolehan Southampton.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menanti Keputusan Klub
Manajer Fulham, Scott Parker, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena gagal mempertahankan timnya berada di Premier League. Ia mengaku tak bisa berbuat banyak selain bersedih pada malam ini.
"Saya tidak bisa menyembunyikan kekecewaan, ada rasa luka dan sedih yang saya rasakan malam ini. Saya patah hati," ujar Scott Parker kepada BBC Sport.
"Tahun ini adalah masa di mana kami mengalami peningkatan besar dan berhasil mendorong elemen-elemen yang menjadi kelemahan kami. Tapi, kami tidak cukup bagus," lanjutnya.
Scott Parker kini hanya tinggal menunggu apa yang akan diputuskan oleh klub setelah terdegradasi dari Premier League. Menurutnya, kini semua tergantung kepada manajemen klub yang memutuskan bagaimana masa depan para pemain, termasuk masa depan dirinya sebagai manajer.
"Sekarang dan dalam beberapa hari ke depan, kami akan berpikir keras dan perlu kembali menyatu. Tugas saya memastikan pertandingan berakhir dengan cara yang tepat," ujarnya.
"Klub perlu mengambil keputusan besar. Kami terdegradasi. Selalu ada promosi dan degradasi, seperti rollercoaster yang ketinggian dan rendahnya bukan sesuatu yang Anda inginkan. Sebagai sebuah klub sepak bola, kami perlu mengambil keputusan yang tepat," lanjutnya.
Â
Â
Â
Advertisement
Tidak Pantas Tetap di Premier League
Sementara itu, penyerang Fulham, Alexandar Mitrovic, tak bisa menyembunyikan rasa gagal yang besar dalam dirinya. Bahkan satu yang menjadi penyesalannya adalah Fulham tidak bermain seperti seharusnya ketika menjalani laga kandang kali ini.
"Kami gagal musim ini. Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, tidak cukup bagus. Kami memang tidak pantas bertahan (di Premier League)," ujar Mitrovic.
"Secara keseluruhan kami menyelesaikan musim ini di tempat yang selayaknya. Kami benar-benar menyesal telah mengecewakan para penggemar. Bagi orang-orang di klub, ini sangat berat."
"Kami merasa malam ini kami tidak memperlihatkan karakter yang besar, mentalitas yang bagus, dan kami terpecah di bawah tekanan. Kami tidak cukup bagus. Kami mencoba, kami bertarung, kami bekerja keras, tapi kami butuh kualitas yang lebih baik," lanjutnya.
Sumber: BBC Sport