Bola.com, Jakarta - Setelah kekalahan menyakitkan di final Liga Europa, bagaimana nasib Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United?
Manchester United kembali puasa gelar musim ini. Di laga final Liga Europa United digebuk klub asal Spanyol Villareal lewat drama adu penalti 10-11 (1-1) di Gdansk Stadium pada Kamis (27/5/2001). Pencapaian ini menjadi kegagalan keseian bagi Solskjaer. Sejak mengantikan Jose Mourinho dua setengah musim silam, ia tak pernah mempersembahkan trofi.
Baca Juga
Advertisement
Kegagalan itu jadi sorotan. Ia bisa terancam kehilangan pekerjaannya. Apalagi Ole mulai berlaku sama dengan Mourinho, merajuk minta tambahan amunisi pemain.
Padahal, dibanding pendahulunya pelatih asal Norwegia itu banyak mendapatkan pemain yang ia inginkan. Musim ini saja, Manchester United menggaet lima pemain anyar, termasuk di antaranya striker top Edinson Cavani.
Musim sebelumnya, Manchester United menggaet Bruno Fernandes, Harry Maguire, Aaron Wan-Bissaka. Karena berstatus sebagai legenda ia dapat keistimewaan dibanding Mou.
Walau sudah banyak membeli pemain Ole Gunnar Solskjaer masih tampak belum puas.
"Saya senang dengan upaya, keinginan, determinasi para pemain. Saya tidak bisa menyalahkan mereka sama sekali," jawabnya.
"Kami mungkin telah melakukannya sebaik yang bisa dibayangkan siapa pun. Kami perlu bermain lebih baik, bekerja lebih keras, lebih pintar, tetapi kami membutuhkan dua atau tiga pemain untuk memperkuat starting XI. Saya yakin pesaing kami akan meningkat dan kami ingin meningkat sebaik yang kami bisa."
Solskjaer konon sudah tahu area yang perlu dia perkuat.
United kudu belanja pemain di sektor bek tengah, gelandang tengah, gelandang kanan, dan striker. Pertanyaannya, masih manajemen Manchester United mau memenuhi keinginannya?
Gempa finansial yang disebabkan oleh pandemi virus corona membuat klub harus berhati-hati membeli pemain.
Co-chairman Joel Glazer akan berpidato di forum penggemar United untuk pertama kalinya pada 4 Juni.
Di tengah kritik yang menghujam keluarga Glazer gara-gara kasus Liga Super Eropa, akan sangat menarik untuk melihat apakah mereka berani keluar duit lebih banyak lagi untuk meredakan kritikan walau konsekuensinya keuangan klub bakal compang-camping.
Â
Video
Manajemen: Sudah, Pakai Saja Pemain yang Ada
Keputusan yang diambil manajemen belakangan ini mempertegas bahwa Manchester United bakal cermat dalam bursa transfer.
Mereka baru memperpanjang kontrak striker gaek, Edinson Cavani. Keputusan yang sebenarnya agak aneh karena sang bomber sudah berusia 34 tahun. Iya ia tampil ciamik, tapi apakah kehadirannya bisa benar-benar menjadi daya ledak bagi United menghadapi rival-rival macam Liverpool, Chelsea, dan Man City yang punya lini depan lebih segar.
Advertisement
Keputusan memperpanjang kontrak Eric Bailly memberi sinyal ke Ole. Dibanding investasi membeli bek baru, ia diminta memaksimalkan sang bek yang sudah lima tahun ada di Old Trafford.Â
Ngenesnya, Bailly punya rapor yang amburadul di Manchester United. Ia kerap diganggu cedera berat sehingga tak pernah stabil kinerjanya.
Agaknya pentingi Manchester United lebih senang Ole Gunnar Solskjaer memaksimalkan pemain yang ada. Buat mengatasi lini belakang, mereka beranggapan sang mentor lebih luwes, memberi jam terbang ke pemain-pemain cadangan. Begitupula dengan Victor Lindelof yang masih punya kontrak hingga 2024.
Ole setuju dengan hal itu? Pernyataannya di sesi konfrensi pers menegaskan Solskjaer tak benar-benar puas dengan skuanya. Banyak pemain yang tidak berada pada level yang dia butuhkan untuk menantang Manchester City musim depan.
Apakah Ole akan terus cerewet meminta manajemen membeli pemain. Waspada, petinggi United dikenal kejam ke pelatih-pelatih yang terlalu banyak mau.
Sumber: BBC
Â
Advertisement