Bos-bos MU Rapat Darurat, Bahas Hukuman yang Pantas untuk Cristiano Ronaldo usai Bikin Geger

Jajaran manajemen MU segera mengambil tindakan dengan memutuskan nasib Cristiano Ronaldo, dengan pertemuan yang ditetapkan antara manajemen senior United dan Ten Hag saat mereka mempertimbangkan hukuman terbaik.

Masih dalam laporan Telegraph, tiga petinggi MU, Richard Arnold (CEO), John Murtough (Direktur Klub) dan Ten Hag (Manajer) segera membahas dan menemukan solusi terbaik untuk kasus Ronaldo. Selanjutnya memberitahukan kepada pemilik klub, Joel Glazer atas keputusan yang diambil.

Sampai berita ini ditayangkan, Masih belum jelas bagaimana MU berencana untuk menghukum Ronaldo. Tetapi sang striker yang berpenghasilan tertinggi klub dengan 500 ribu pound per minggu atau setara RP 9,14 miliar akan mendapat denda maksimal dua minggu gaji jika klub menganggap komentarnya telah melanggar kode klub.

Laporan tersebut mengklaim bahwa hubungan antara Ronaldo dan klub sudah berada pada titik terendah MU dan Ronaldo tampaknya benar-benar harus berpisah.

Ronaldo tampaknya akan meninggalkan klub pada bulan Januari jika klub memutuskan untuk mengakhiri kontraknya. Eks pemain Real Madrid dan Juventus itu berpotensi melanjutkan kariernya di Amerika Serikat atau Timur Tengah.

Ronaldo sebenarnya telah menyatakan keinginannya untuk terus bermain di level tertinggi di Eropa, tetapi kurangnya minat dari klub-klub di Liga Champions membatalkan rencananya untuk pergi di musim panas 2022 lalu.

Kembali ke klub masa kecilnya, Sporting Lisbon juga bisa terwujud jika dia menerima pemotongan gaji yang besa. Hanya saja, Ronaldo harus membayar denda yang besar terlebih dahulu sebelum keluar dari Old Trafford.

Kabar lain menyebutkan bahwa Cristiano Ronaldo bakal dikenai sanksi berupa denda hingga miliaran rupiah akibat wawancaranya dengan Piers Morgan.

Metro melaporkan bahwa Man United sedang mempersiapkan hukuman untuk Ronaldo. Tidak tanggung-tanggung, Man United dikabarkan akan menghukum Ronaldo denda sebesar 1 juta pounds atau sekitar Rp18 miliar.

Sumber: The Telegraph, Metro