Bola.com, Jakarta - Dua bintang muda Inggris mengalami peningkatan luar biasa di Euro 2024. Keduanya adalah bintang muda Manchester United, Kobbie Mainoo, dan bintang muda Chelsea Cole Palmer.
Kedua pemain masa depan Inggris ini hampir saja meraih kejayaan di Euro di bawah asuhan Gareth Southgate sebelum akhirnya kalah di final dari Spanyol.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum ke Chelsea pada 2023, Palmer memperkuat Manchester City. Keputusannya pindah ke Stamford Bridge mendatangkan berkah tersendiri.
Meski The Blues terpuruk di posisi keenam klasemen akhir Premier League 2023/2204, namun Palmer sukses melakoni debut memesona dengan torehan 22 gol serta 11 assist dalam 34 laga. Torehan itu membuat Palmer menjadi pencetak gol kedua setelah Erling Haaland dengan 27 gol.
Tampil cemerlang bersama The Blues membuat Palmer dipanggil ke Timnas Inggris untuk ajang Euro 2024 di Jerman. Kehadirannya di skuad Tiga Singa juga sungguh mengagumkan.
Mainoo memang tidak tampil untuk Red Devils hingga November lalu, setelah mengalami cedera di pramusim. Total, ia hanya hadir dalam 24 laga sepanjang Premier League 2023/2024 dengan tuaian tiga gol serta sebiji assist.
Hanya saja, ia dengan cepat membuktikan dirinya sebagai pemain inti di Manchester United dan menjadi andalan pelatih Erik ten Hag. Buntutnya, ia juga dipanggil ke Timnas Inggris.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Teladan
Sukses dan kerja keras Kobbiee Mainoo setidaknya bisa menjadi teladan bagi bagi trio pemain muda Setan Merah lainnya yakni Harry Amass, Toby Collyer, dan Ethan Wheatley.
Ketiganya tampil mengesankan dalam tur tiga pertandingan di Amerika Serikat setelah diberi waktu bermain yang signifikan oleh bos Ten Hag.
Dengan cedera yang dialami beberapa pemain dan yang lainnya yang sedang istirahat panjang setelah Euro 20204, ketiganya mungkin mendapatkan kesempatan untuk bersinar di Community Shield akhir pekan depan melawan Manchester City di Wembley.
Dengan Luke Shaw yang belum kembali untuk pramusim setelah tampil untuk Inggris di Euro dan Tyrrell Malacia masih absen dalam jangka panjang, bek kiri berusia 17 tahun Amass masuk dalam rencana untuk menjadi pemain inti melawan City.
“Jika kesempatan itu datang, saya harus mengambilnya dengan kedua tangan,” kata Amass, setelah United menang 3-2 atas Real Betis di San Diego.
"Itu bisa mengubah karier saya. Saya hanya menunggu momen itu dan saya siap. Itu pengalaman yang bagus. Berada bersama pemain-pemain bagus, Anda belajar banyak, hanya memberi Anda informasi dan detail di ruang latihan setiap hari. Itu pengalaman yang berharga dan saya menikmatinya," imbuh pemain yang musim lalu bermain 14 kali di U-18 Premier League.
Advertisement
Terbantu Sesi Latihan di Tim Utama
Ten Hag mempromosikan Amass untuk berlatih dengan skuad tim utama pada bulan Februari, sebulan sebelum ulang tahunnya yang ke-17, dan bek itu mengakui peningkatan kemampuannya lebih cepat dari yang dibayangkannya.
"Mungkin lebih cepat dari yang saya perkirakan," kata Amass.
"Tapi begitulah permainannya, apa pun bisa terjadi kapan saja. Cedera bisa datang dan Anda harus mengambil kesempatan saat itu datang. Belum ada pembicaraan, tetapi pramusim adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa jika saya terpilih, saya bisa melakukannya. Jelas kita akan lihat apa yang terjadi saat Luke dan Tyrell kembali, tetapi niat saya adalah bermain sepak bola di tim utama di klub ini".
Amass telah dibandingkan dengan Shaw, dalam hal kemauannya untuk maju dan menyerang dari bek kiri, serta bertahan dengan tekun.
"Itu perbandingan yang bagus," kata Amass. "Menurut saya, dia adalah salah satu bek kiri terbaik di Liga Primer, jika bukan yang terbaik, untuk waktu yang lama. Jadi saya tidak akan mengeluh tentang perbandingan itu".
Amass juga tidak akan menderita rasa rendah diri, meskipun ia kurang pengalaman dan bertubuh kecil, seperti yang ia tunjukkan saat melakukan tekel keras saat menang atas Betis.
“Anda hanya perlu menunjukkan sisi agresif Anda. Anda mungkin masih muda, lebih kecil dari lawan, tetapi Anda harus menunjukkan bahwa Anda agresif dan tidak menyerah".
Berharap Ada Kesempatan
Pelatih United Ten Hag sangat memuji Amass dan berkata: “Jika kami melatihnya dengan baik, maka dalam tiga bulan ada kemungkinan ia bisa mencapai tim utama."
“Namun saat ini ia perlu mengejar ketertinggalan dan mengembangkan beberapa keterampilan untuk bermain bagi Manchester United, bersaing untuk posisi tertinggi di liga. Namun dengan bakat besar, hal itu dapat terjadi dengan sangat cepat dan sangat menarik untuk melihat apakah ia mampu melakukan ini.
Penyerang Wheatley, 18 tahun, yang musim lalu mendapat tiga kali kesempatan tampil di Premier League bareng tim senior, menjadi anggota akademi United ke-250 yang bermain untuk tim utama dan mengakui ada banyak persaingan untuk menjadi orang yang mencapai prestasi itu.
“Banyak dari kami yang menginginkannya dan kami sempat bercanda soal itu,” kata Wheatley. "Saya menerima semuanya apa adanya. Saya merasakannya sedikit musim lalu dan musim ini saya ingin terus berkembang dan terus tampil mengesankan, jadi semoga saja mendapat lebih banyak kesempatan.”
Gelandang Collyer, 20 tahun, sependapat dengan rekan satu timnya dan berkata: “Anda harus menikmatinya. Anda tidak pernah benar-benar tahu apa yang akan terjadi dalam karier Anda, jadi Anda harus menikmati momen-momen ini," kata gelandang bertahan yang sepanjang musim 2023/2024 mendapat kepercayaan dalam 29 laga U-18 Premier League.
Sumber: Mirror
Advertisement